Sukses

Ada Pergeseran Jam Macet di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Kapan Saja?

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, mengungkapkan adanya pergeseran jam kemacetan di DKI Jakarta dan sekitarnya selama bulan Ramadan 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, mengungkapkan adanya pergeseran jam kemacetan di DKI Jakarta dan sekitarnya selama bulan Ramadan 1445 H, berdasarkan pemantauan dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Latif, waktu kemacetan dapat dibagi menjadi dua periode, yakni pagi dan petang. Dia menyatakan bahwa kepadatan lalu lintas pada pagi hari terjadi sekitar pukul 07:00 WIB.

"Terdapat pergeseran jam yang signifikan. Pada pagi hari, mulai dari pukul 7, lalu lintas sudah mulai padat, walaupun tidak terlalu berbeda secara drastis, namun durasi kemacetan sedikit lebih panjang," ujar Latif pada keterangannya, Senin (18/3/2024).

Sementara itu, pada sore hari, kepadatan mulai terlihat sekitar pukul 15:00 WIB hingga menjelang adzan Magrib. "Pada sore hari, kepadatan lebih dini terjadi, sudah mulai padat sekitar jam 15 sore hingga menjelang waktu berbuka puasa. Setelah waktu berbuka puasa, lalu lintas mulai mengalami penurunan," tambahnya.

Latif menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi untuk mempercepat penanganan kepadatan lalu lintas. Anggota telah disiagakan lebih awal di beberapa titik rawan kemacetan di DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Tugas kami adalah selalu siap di lapangan, tetapi pada sore hari, kami lebih awal melakukan penjagaan," jelasnya.

Dia juga menyebutkan ruas jalan protokol yang menjadi fokus pada sore hari, seperti Gatot Subroto, Sudirman, dan Thamrin, serta jalur arteri seperti Kalimalang, Daan Mogot, dan tempat-tempat yang menyediakan takjil. "Kami telah mengantisipasi di beberapa ruas jalan tersebut," pungkasnya.  

 

2 dari 2 halaman

Macet di Mana-mana

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kemacetan di DKI Jakarta sudah lama terjadi selama bertahun-tahun dan belum bisa teratasi. Padahal, kata dia Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal seperti Kereta Rel Listrik (KRL), Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), hingga Transjakarta.

"Di Jakarta, kalau di Jakarta ini macetnya bertahun-tahun. Kita sudah ada KRL, ada LRT, ada MRT, ada kereta cepat, ada Transjakarta, itu pun masih macet di semua titik," kata Jokowi saat meresmikan Terminal Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (28/2/2024).

Namun, dia mengatakan saat ini kemacetan juga dialami di sejumlah daerah di Indonesia. Termasuk, Kota Samarinda dan Balikpapan di Kalimantan Timur dan Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan.

Jokowi menyebut kemacetan tersebut terjadi karena banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum. Untuk itu, dia mendorong masyarakat menggunakan transportasi massal.

"Saya kira akan sangat baik kalau menggunakan transportasi umum dan tidak menggunakan transportasi pribadi. Ini untuk sekali lagi mengurangi kemacetan di semua kota yang kita miliki," jelasnya.

"Kita harus mendorong lagi transportasi massal transportasi umum agar penggunaan kendaraan pribadi terus berkurang," sambung Jokowi.Dia meminta kota-kota di luar Jakarta menyiapkan transportasi massal, salah satunya dengan pembangunan terminal. Jokowi menyambut baik pembangunan Terminal Samarinda Seberang di Kota Samarinda.