Liputan6.com, Jakarta Guna menggali potensi pariwisata yang terpendam dari sebuah daerah, infrastruktur yang memadai sangatlah penting. Salah satu elemen kunci yang diperlukan adalah aksesibilitas melalui bandara.
Pasalnya, bandara tidak hanya sekadar jalur keluar dan masuk bagi para wisatawan, namun juga menjadi simbol kemajuan dan kesempatan melakukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta peluang investasi yang lebih besar.
Selain itu, bandara yang terhubung dengan baik juga akan memberikan efek domino signifikan dalam pengembangan infrastruktur lokal, termasuk jalan raya dan fasilitas pendukung lainnya.
Advertisement
Berkaitan dengan itu, Bupati Taliabu, Aliong Mus mengatakan bahwa diproyeksikan tahun depan Kabupaten Taliabu sudah bisa memulai membangun bandara.
"Untuk pembangunan bandara di Taliabu, saya sudah bertemu Presiden Jokowi saat awal periode keduanya, namun Indonesia terkena Covid-19 jadinya anggaran di-hold, dan mudah-mudahan tahun depan sudah bisa dibangun oleh pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah menyiapkan lahan dan izin sudah keluar dari Kementerian Perhubungan," katanya.
"Bandara jadi salah satu objek vital dibangun dan sekarang sudah ada undang-undang baru yang bisa dilakukan share pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk anggaran pembangunan tersebut," jelas Aliong Mus.
Dirinya pun mengungkapkan bahwa sudah meminta bantuan kepada perusahaan tambang untuk pembangunan bandara di Taliabu.
"Saya juga sudah minta bantuan ke perusahaan tambang dan Alhamdulillah ingin membantu pemerintah daerah membangun bandara dan nanti dibagikan ke pemerintah pusat," ungkap Aliong Mus.
"Memang jika ingin merubah sesuatu tidak mungkin langsung, dan Taliabu baru 10 tahun, daerah lain yang sudah berpuluh tahun masih biasa saja," imbuhnya.
Pembangunan Jalan Capai 75%
Aliong Mus menyebut bahwa progres pembangunan jalan di Kabupaten Taliabu mencapai 75%. Ia pun mengatakan, hanya tersisa 25% dari luasan Taliabu yang belum tersentuh pembangunan tersebut.
"Kalau untuk jalan lingkar yang dibuka (jalan bukaan) bukan aspal, tinggal sisa 25% dari luasan Taliabu. Kalau aspal pemerintah daerah tidak sanggup karena anggaran terlalu besar," sebutnya.
Aliong Mus pun mengatakan bahwa tahun 2024, Pemkab Taliabu dibantu oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional Maluku Utara dalam pembangunan jalan.
"Tahun 2024 ini, kami dibantu oleh Balai Jalan Nasional dan mereka sangat ingin membantu pembangunan jalan tersebut," katanya.
Sebelumnya, pada tahun 2023 lalu, Kabupaten Taliabu mendapatkan dana sebesar Rp248 miliar untuk pembangunan jalan di Pulau Taliabu. Kucuran dana tersebut diperuntukkan untuk untuk pembangunan empat ruas jalan.
Keempat jalan tersebut adalah ruas Bobong Keramat dengan nilai pagu anggaran tahun 2023 sebesar Rp24,207 miliar, ruas Todoli Tikong yang terdiri dari dua paket di 2023 dengan nilai anggaran sama, yakni Rp25,554 miliar.
Setelah itu, kucuran dana juga diperuntukan untuk ruas jalan Lede-Todoli pada tahun 2024 dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp81,808 miliar dan ruas Beringin Keramat di tahun yang sama dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp90,313 miliar.
Â
(*)
Advertisement