Sukses

Partai Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Gibran: Nanti Dibicarakan

Partai Golkar meminta, jatah lima kursi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran. Gibran mengaku, belum membahas masalah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyebut, pembahasan soal susunan kabinet pada pemerintahan RI mendatang akan ada waktunya sendiri. Hal ini disampaikan Gibran menanggapi permintaan jatah lima kursi menteri dari Partai Golkar.

"Untuk masalah menteri dan lain-lain dibicarakan lagi, didiskusikan lagi," kata Gibran dilansir dari Antara, Senin (18/3/2024).

Menurut dia, jumlah kursi menteri pada kabinet pemerintahan mendatang akan ditentukan oleh Prabowo Subianto selaku calon presiden.

"Belum, nanti ada waktunya sendiri," ucap Gibran.

Gibran mengaku, sejauh ini partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum membicarakan terkait penyusunan kabinet.

Disinggung mengenai keterlibatan Presiden Jokowi untuk penyusunan kabinet mendatang, ia enggan mengelaknya.

"Belum ada pembicaraan ke sana. Kalau untuk masalah itu ya selama ini diskusi dengan saya dan Pak Prabowo, antara kami berdua," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto terang-terangan meminta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Airlangga mengatakan, hal itu dikarenakan Partai Golkar menang di 15 dari 38 provinsi.

"Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah. Kalau yang kami sebut lima itu minimalis," kata Airlangga di Nusa Dua, Badung, Jumat (15/2/2024).

Airlangga menyebut, kontribusi Partai Golkar memenangkan Prabowo-Gibran sangat maksimal. Dia berharap, kadernya disediakan ruang menjadi menteri.

2 dari 2 halaman

Gerindra: Jangankan 5 Kursi Kalau Golkar Kerja Maksimal di Pilpres, Mungkin Bisa Lebih

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, permintaan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto soal jatah 5 kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran mungkin saja diwujudkan. Namun, komposisi kabinet akan disesuaikan dengan kinerja dan dukungan selama Pilpres 2024.

"Kalau ada minta jatah menteri berapa pun, itu kita lihat dari kinerja dan dukungan pada waktu pilpres," kata Dasco, saat dikonfirmasi, Senin, (18/3/2024).

Dasco mengatakan, tak hanya 5 kursi menteri, jika kinerja partai Golkar dinilai maksimal untuk memenangkan Prabowo-Gibran, maka bisa mendapatkan lebih dari yang diminta.

"Nah, sehingga jangankan 5, kalau kita nilai kerjanya maksimal mungkin bisa lebih, atau juga sebaliknya," tuturnya.

Kendati demikian, dia menyampaikan, persoalan komposisi kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih.

"Tentunya untuk masalah kabinet, kami akan bicarakan dengan partai-partai koalisi walaupun itu hak prerogatif presiden. Jadi apa pun itu nanti akan kita putuskan bersama, dan Pak Prabowo jika nanti sudah nanti ditetapkan sebagai preside terpilih tentunya pertimbangan sendiri," imbuh Dasco.