Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 12 orang saksi telah diperiksa untuk mengungkap kasus satu keluarga yang tewas akibat bunuh diri di Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara. Salah satu saksi adalah sopir taksi daring.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sopir taksi daring dipesan oleh korban dari salah satu tempat untuk mengantarkan ke sebuah apartemen.
Baca Juga
Hal itu terungkap setelah penyidik melakukan perjalan napak tilas dimulai dari hotel tempat korban menginap hingga ke apartemen. Menurut dia, penyidik sama sekali tak menemukan sesuatu hal yang aneh atau mencurigakan.
Advertisement
"Kita telusuri trackingnya kan mulai dari hotel sebelum dia apa melakukan itu belum peristiwa itu terjadi, itu juga tidak ada tidak ada meninggalkan apapun," kata dia kepada wartawan, Senin (18/3/2024).
Pun demikian saat berkomunikasi dengan sopir taksi daring. Gidion mengatakan, gelagat maupun cara berkomunikasi para korban seperti penumpang pada umumnnya.
"Itu terakhir dia pakai taksi online bahkan komunikasi terakhir dengan taksi online sangat natural. Tidak ada kecemasan. (Korban) tinggal di apartemen selama 1 malam," ujar dia.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian menambahkan, maksud gelagat yang tak mencurigakan itu.
"Itu ke sini ya kesini gituloh. Arah tujuan biasa. Patokan map. Maksudnya gak ada bahasa yang menunjukkan dia kalo mau bunuh diri gitu. Bahasanya cuman, antar saya ke sini, antar saya ke apartemen ini," ujar dia.
Hady mengatakan, korban mampir di rumah makan sebelum menuju ke apartemen. "Ya sebelum ke apartemen itu kan dia sempat makan dulu," dia menandaskan.
Tunggu Hasil Forensik
Kasus tewasnya satu keluarga yang diduga bunuh diri Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara masih terus didalami pihak kepolisian.
Motif bunuh diri mereka pun masih menjadi misteri. Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian beralasan, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan barang bukti yang ditemukan di lokasi. Pemeriksaan dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Di samping itu, tim dari psikologi forensik juga masih bekerja mengumpulkan data-data terkait latar belakang para korban.
"(Untuk motif) belum, kita masih nunggu hasil laboratorium forensik dan psikologi forensik," kata Hady dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).
Advertisement
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id._