Sukses

Kehidupan di Lhokseumawe Relatif Normal

Dari 15 kontak senjata di Aceh Utara, aparat TNI melumpuhkan beberapa anggota GAM dan menyita sejumlah senjata. Kendaraan tempur terlihat berjaga-jaga di sejumlah fasilitas umum.

Liputan6.com, Lhokseumawe: Sebanyak 200 anggota TNI dari pasukan zeni tempur tiba di Lhokseumawe, Aceh Utara, Kamis (29/5) malam. Sampai dengan hari ke-12 penerapan darurat militer di Nanggroe Aceh Darussalam, pihak TNI menggiatkan pengejaran anggota Gerakan Aceh Merdeka di kawasan hitam atau kantung gerakan separatis. Demikian informasi yang diperoleh SCTV.

Dalam dua hari terakhir, tercatat lebih dari 15 kontak senjata di sejumlah kawasan di Aceh Utara. Aparat melumpuhkan beberapa anggota GAM dan menyita sejumlah senjata serta perlengkapan lainnya seperti radio komunikasi. Upaya TNI memisahkan masyarakat dengan GAM juga dilakukan dengan pengibaran bendera Merah Putih di setiap rumah di desa-desa. Hingga kini langkah ini tidak mendapat gangguan sedikit pun.

Meski di beberapa wilayah Aceh Utara kerap terjadi baku tembak, namun kehidupan di ibu kota tampak normal. Walau kegiatan warga berjalan seperti biasa, sejumlah anggota TNI dan Polri serta kendaraan tempur terlihat berjaga-jaga di fasilitas umum seperti pasar tradisional dan stasiun pengisian bahan bakar umum.

Dua hari silam, anggota TNI yang tergabung dalam Tim Baladika menemukan sejumlah senjata rakitan dan bahan peledak milik personel GAM di Desa Serena Maju, Kecamatan Matang Puli, Aceh Utara. Penemuan ini menyusul baku tembak. Barang-barang lain yang disita yakni satu peti berisi lima pistol rakitan, bahan peledak seberat 250 kilogram, rudal rakitan, meriam rakitan, paralon, dan pipa besi [baca: Senpi Rakitan dan Bahan Peledak GAM Ditemukan].(COK/Muhammad Kemal)
    Video Terkini