Sukses

Kasus Sekeluarga Bunuh Diri di Jakarta Utara, Sang Ibu Sempat Sembahyang di Kelenteng Apartemen

Empat orang yakni EA (51), AIL, JWA (13), JL (15) ditemukan tewas tergeletak di lobi apartemen pada Sabtu sore 9 Maret 2024. Mereka diduga bunuh diri.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami tewasnya satu keluarga yang diduga bunuh diri di apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

Dari hasil pemeriksaan saksi, terungkap salah satu korban yakni ibu dari kedua korban berinisial AIL (52) sempat sembahyang di kelenteng.

Kesaksian itu disampaikan oleh seorang penjaga kelenteng bernama Akong kepada polisi. Adapun, letak kelenteng berada di lantai 22 atau rooftop apartemen, tak jauh dari lokasi keempat korban melakukan aksi bunuh diri.

"(korban) sebelum ke kanan (lokasi bunuh diri), istrinya berdoa dulu sembahyang. Sembayang dilihat (Akong). Cuma nggak menyangka dia kalau selesai ibadah bakal loncat," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian dalam keterangannya dikutip Rabu (20/3/2024).

Hadi menerangkan, lantai 22 apartemen tersebut memang tidak pernah dikunci sehingga siapapun diperbolehkan masuk untuk beribadah.

"Karena di atas ada kelenteng, pintu atas tuh enggak ditutup, enggak dikunci. Karena bebas, siapa pun yang mau beribadah di sana silakan, gitu," ujar dia.

Sementara itu, Akong sebagai penjaga kelenteng hanya ditugaskan untuk menyalakan lilin dan membersihkan. Dia mengaku tidak menyaksikan kejadian bunuh diri. Karena di sana, ada dua bagian di mana yakni sisi kiri dan kanan.

"Nah posisi korban loncat itu di (sisi kanan) daerah taman sana, bukan di kelentengnya," ujar dia.

Hadi mengatakan, saat korban AIL (52) sedang sembahyang, suaminya EA (51) serta kedua anak-anak duduk di kursi yang ada di dekat kelenteng.

"Nah terus bapak anaknya tunggu di kursi. Pas tangga itu kan kursi coklat tuh, kanan taman kiri kelenteng kan. Bapak sama anaknya tunggu di situ," ucap dia.

2 dari 4 halaman

Empat Orang Ditemukan Tewas Tergeletak di Lobi Apartemen

Empat orang yakni EA (51), AIL, JWA (13), JL (15) ditemukan tergeletak di lobi apartemen pada Sabtu sore 9 Maret 2024.

Kematian para korban diketahui pertama kali oleh sekuriti atas nama DF yang sedang melakukan berjaga di depan lobi. Saat itu, medengar suara benturan keras.

"Pada saat menoleh ternyata ada empat mayat yang langsung tergeletak di depan lobi," ujar Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya dalam keterangannya dikutip Minggu (10/3/2024).

Agus mengaku telah memutar kembali rekaman CCTV yang ada di sekitar apartemen. Terlihat, pada pukul 16.02 WIB, para korban mendatangi apartemen dengan menggunakan mobil warna silver, masuk ke lobi apartemen.

Berikutnya, pada 16.04 WIB, para korban masuk dalam lift. EA terlihat mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. "AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ujar Agus

Agus melanjutkan, pada pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21. Sementara itu, berdasarkan CCTV, mereka naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen.

"Kemudian pada pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobi apartemen," dia menandaskan.

3 dari 4 halaman

Polisi Dalami Motif Bunuh Diri

Terkait kejadian ini, polisi mengaku telah memeriksa 12 orang saksi. Adapun, mereka dari lingkaran keluarga termasuk warga yang berada di kawasan apartemen serta di lokasi.

Hasil pemeriksaan saksi pun mengungkap bahwasanya satu keluarga tersebut mempunyai kepribadian tertutup terhadap lingkungan sekitar termasuk di keluarga besarnya. Selain itu, dua anak korban diketahui sudah lama tidak bersekolah.

Polisi masih mendalami penyebab korban melakukan bunuh diri. Sejumlah ahli dilibatkan mulai dari ahli yang ditugaskan melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik guna membantu mendalami penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.

4 dari 4 halaman

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.