Sukses

Sederet Pencapaian dan Prestasi Eri Cahyadi-Armuji 3 Tahun Pimpin Kota Surabaya

Berbagai terobosan dan inovasi dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menjadi bukti nyata bahwa keduanya berhasil memimpin Kota Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya Berbagai terobosan dan inovasi dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat memimpin Kota Surabaya. Usaha dan kerja keras mereka memimpin Kota Surabaya selama tiga tahun pun terbukti nyata dan dirasakan dampaknya secara langsung oleh masyarakat di kota pahlawan itu. 

Ya, seabrek capaian program yang dilakukan dan segudang prestasi, menjadi bukti nyata bahwa keduanya berhasil memimpin Kota Surabaya. Satu di antara capaian program yang  dilakukan, yaitu dalam bidang infrastruktur. Sejak 2021-2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun jalan sepanjang 584.036,15 meter, baik pembangunan jalan melalui flexible pavement, maupun pembangunan jalan melalui rigid pavement.

"Selain itu, sampai dengan tahun 2023, pemkot telah melakukan pembangunan dan rehabilitasi 1.177 Balai RW. Kini, Balai RW tidak hanya berfungsi sebagai gedung pertemuan, namun juga dimanfaatkan untuk meningkatkan akses pelayanan publik, baik yang bersifat administratif maupun pelayanan non administratif. Jadi, Balai RW menjadi pusat pelayanan kepada warga," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Irvan Wahyudrajad.

 

2 dari 7 halaman

Perbaikan Saluran Air hingga Revitalisasi Taman

Pemkot Surabaya juga mengebut pembangunan dan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) di berbagai penjuru kota. Adapun PJU yang dipasang sampai 2023 sebanyak 105.846 titik di 7.960 lokasi. Lalu tahun ini, akan dilakukan pembangunan PJU di 7.586 titik.

Sementara untuk mengantisipasi genangan di musim hujan, sejak masa kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji, Pemkot Surabaya juga membangun saluran air sepanjang 109.506,722 meter. Bahkan, pemkot juga membangun 7 rumah pompa baru, yaitu Rumah Pompa Undaan, Rumah Pompa Gersikan, Rumah Pompa Merr, Rumah Pompa Bulak, Rumah Pompa Kebraon, Rumah Pompa Boezem Aquatic, dan Rumah Pompa Bukit Barisan, sehingga total rumah pompa sampai dengan 2023 sebanyak 75 lokasi.

"Ada pula pemasangan 6 stasiun hujan yang ada di Rumah Pompa Undaan, Rumah Pompa Gadukan, Rumah Pompa Kebraon, Rumah Pompa Wonorejo 1, Rumah Pompa Bulak, dan Rumah Pompa Merr," kata Irvan.

Di samping itu, Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi salah satu fokus Pemkot Surabaya dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Makan dari itu pada 2023, pemkot merevitalisasi semua taman dan RTH di Surabaya. Hingga saat ini, terdapat 921 taman yang terdiri dari 178 taman aktif dan 743 taman pasif.

"Luas RTH publik pada tahun 2023 sebesar 7.363, 51 hektar atau 22,01%. Luasan ini telah memenuhi standar Ruang Terbuka Hijau Publik pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau, yaitu minimal 20%," kata Irvan.

 

3 dari 7 halaman

Sederet Bantuan Pendidikan

Selanjutnya dalam bidang pendidikan, capaian Harapan Lama Sekolah (HLS) di Surabaya terus meningkat. Tahun 2021 HLS di Surabaya mencapai 14,81 tahun, kemudian tahun 2022 HLS di Surabaya mencapai 14,83 tahun, dan tahun 2023 HLS di Surabaya mencapai 14,85 tahun.

Berbagai upaya terus dilakukan dalam rangka meningkatkan akses pendidikan, baik melalui beasiswa maupun melalui bantuan pendukung pendidikan. Untuk yang beasiswa diberikan kepada seluruh pelajar SDN dan 9.064 pelajar SD Swasta dan MI, diberikan pula kepada seluruh siswa SMPN dan 9.319 pelajar SMP Swasta dan MTs, dan juga pelajar SMA/SMK/MA sebanyak 20.356 siswa, serta Perguruan Tinggi sebanyak 3.196 mahasiswa dengan rincian 3.186 beasiswa PTN dan 10 beasiswa profesi.

Tak hanya itu saja, Pemkot Surabaya juga memberi bantuan pendukung pendidikan berupa seragam, untuk 30.078 pelajar SDN dan 7.017 siswa SD Swasta dan MI, diberikan pula seragam kepada 12.270 pelajar SMPN dan 6.386 pelajar SMP Swasta dan MTs. Selain itu, pemkot juga membantu menebus ijazah bagi 487 pelajar SMA dan tebus ijazah bagi 1.243 pelajar SMK/MA. 

"Nah, tebus ijazah yang melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Surabaya sebanyak 1.730 ijazah dari periode 2022-2023," katanya.

 

4 dari 7 halaman

Realisasikan Bantuan di Bidang Sosial

Selain infrastruktur dan pendidikan, Wali Kota Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya juga fokus dalam bidang sosial dan kesejahteraan rakyat. Alhasil, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya juga terus naik. Pada 2021 berada di angka 82,94, lalu pada 2022 di angka 83,32, dan di tahun 2023 berada di angka 83,99.

"Pada tahun 2023, Surabaya juga sudah memastikan diri sebagai kota yang memenuhi 100% ODF (Open Defecation Free) atau bebas dari buang air besar sembarangan (BABS), karena di tahun 2023 lalu pemkot membangun jamban sebanyak 7.922 unit," kata Irvan.

Pemkot juga terus merealisasikan Program Dandan Omah atau Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) yang bertujuan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat di Kota Surabaya. Pada 2023, telah dilakukan perbaikan Rutilahu sebanyak 3.909 unit, yang berasal dari APBD sebanyak 3.140 unit dan yang berasal dari non-APBD atau gotong royong sebanyak 769 unit. 

"Pada tahun 2024, kami akan melakukan perbaikan Rutilahu sebanyak 1.804 unit, yang berasal dari APBD sebesar 1.500 unit, 240 unit berasal dari Baznas, 4 unit berasal Gereja Victory, dan 60 unit berasal dari Bangga Surabaya Peduli," ujarnya.

 

5 dari 7 halaman

Realisasikan Program untuk Kesejahteraan Rakyat

Selanjutnya, Pemkot Surabaya juga fokus untuk menyejahterakan warganya melalui program Padat Karya dan Penyaluran Bekerja. Melalui program ini, pemkot berhasil menyalurkan tenaga kerja atau berhasil memberikan pekerjaan kepada warga sebanyak 36.194 warga. Berkat program ini, akhirnya perekonomian Surabaya juga tumbuh. Pada 2020 atau di masa pandemi Covid-19, tingkat perekonomian Surabaya -4,85%, kemudian di tahun 2021 naik jadi 4,29% dan di tahun 2022 menjadi 6,51%, kemudian di tahun 2023 menjadi 5,70%.

Dari berbagai program tersebut, sudah banyak yang bekerja dan perekonomian tumbuh, akhirnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus menurun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, TPT Surabaya pada saat pandemi Covid-19 pada 2020 berada di angka 9,79%. Kemudian, pada 2021 angka TPT itu menjadi 9,68%, dan pada 2022 turun menjadi 7,62%, hingga akhirnya di 2023 turun lagi menjadi 6,76%. 

"Jadi, pada 2022-2023 TPT turun 0,9%," ujar Irvan.

Keberhasilan program tersebut juga berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kota Surabaya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Surabaya pada 2021 berada di angka 5,23% atau sekitar 152,49 ribu jiwa. Kemudian pada 2022 turun menjadi 4,72% atau sekitar 138,21 ribu jiwa, dan pada 2023 turun lagi menjadi 4,65% atau sekitar 136,37 ribu jiwa. Sedangkan angka kemiskinan ekstrem Surabaya pada 2021 berada di angka 1,2% atau sekitar 35 ribuan, kemudian pada 2022 angkanya turun menjadi 0,8% atau sekitar 23 ribuan.  

"Jadi, data kemiskinan ekstrem yang kita terima terakhir sampai tahun 2022, dan mulai 2021-2022 angka kemiskinan ekstrem itu sudah ada penurunan sekitar 0,4%."

 

6 dari 7 halaman

Lakukan Aksi Zero Stunting

Di samping itu, salah satu fokus utama Wali Kota Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya adalah menekan angka stunting dan akhirnya angka stunting Surabaya terendah se-Indonesia. Hingga awal Maret 2024, angka stunting di Surabaya tersisa 255 anak dan sebanyak 47 kelurahan di Surabaya sudah zero stunting aktif serta 5 puskesmas juga sudah zero stunting aktif.

Sementara Angka Kematian Ibu (AKI) juga terus turun dari 57,27 per 100.000 kelahiran hidup pada 2021 menjadi 32,59 di tahun 2023. Penurunan tersebut juga diikuti oleh turunnya Angka Kematian Bayi  (AKB) setiap tahunnya, dari 4,96 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2021, menjadi 4,04 di tahun 2023. 

"Surabaya juga sudah 100% UHC (Universal Health Coverage), artinya seluruh warga Kota Surabaya sudah tercover BPJS Kesehatan," ujar Irvan.

Berbagai terobosan dan inovasinya itu akhirnya berbuah manis. Sejak dilantik pada 26 Februari 2021 hingga pertengahan Maret 2024, sebanyak 111 penghargaan sudah diraihnya, terdiri dari penghargaan secara personal sebanyak 30, lalu penghargaan nasional sebanyak 78, dan penghargaan internasional sebanyak tiga penghargaan. 

 

 

(*)

7 dari 7 halaman

Infografis