Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) telah selesai dan mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 pada Rabu 20 Maret 2024.
Hasilnya, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres)Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang Pilpres 2024 dengan perolehan suara 96.214.691 suara.
Baca Juga
Lalu pasangan Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar mendapatkan 40.971.906 suara, sementara pasangan Ganjar Prabowo-Muhammad Mahfud Md mendapatkan 27.040.878 suara.
Advertisement
Selain itu, KPU juga melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional untuk 38 provinsi se-Indonesia. Hasilnya, ada 8 partai politik (parpol) yang berhasil lolos melenggang ke Senayan.
Mereka adalah PKB dengan 16.115.655 suara, Gerindra dengan 20.071.708 suara, PDIP dengan 25.387.279 suara, Golkar dengan 23.208.654 suara, NasDem dengan 14.660.516 suara, PKS dengan 12.781.353 suara, Demokrat dengan 11.283.160 suara, dan PAN dengan 10.984.003 suara.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Ketum Partai NasDem) Surya Paloh pun menyatakan, partainya telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
"Partai NasDem menyatakan menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 lalu, baik pemilihan anggota legislatifnya (Pileg) maupun pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres)," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024.
"Partai NasDem mengucapkan selamat kepada Seluruh Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif 2024, dan ketiga pasangan calon yang telah mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden pada Pemilu 2024," sambungnya.
Meski begitu, Surya Paloh menyebut, partainya belum menentukan sikap terkait arah politiknya usai pengumuman hasil Pemilu 2024. Namun Surya Paloh tak menutup kemungkinan NasDem akan bergabung dengan pemerintah.
"Saya pikir bergabung dengan pemerintahan, baru saya pikir bukan prioritas ya," ucap Surya Paloh.
Berikut sederet respons Ketum Partai NasDem Surya Paloh usai KPU umumkan hasil Pemilu 2024 dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Terima Hasil Pemilu 2024, Sampaikan Selamat kepada Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024
Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyatakan, jika partainya telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah membacakan hasil rekapitulasi pada Rabu malam 20 Maret 2024.
"Partai NasDem menyatakan menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 lalu, baik pemilihan anggota legislatifnya (Pileg) maupun pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres)," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024.
"Partai NasDem mengucapkan selamat kepada Seluruh Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif 2024, dan ketiga pasangan calon yang telah mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden pada Pemilu 2024," sambungnya.
Selain itu, Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
"Partai NasDem mengucapkan selamat kepada Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Pemenang Pilpres 2024," ujarnya.
Â
Advertisement
2. Tegaskan Siap Perbaiki Kehidupan Demokrasi dan Politik
Atas berbagai catatan yang ada, Partai NasDem ditegaskannya berkomitmen untuk berada dalam kehendak untuk terus-menerus memperbaiki kehidupan demokrasi dan politik.
"NasDem selalu siap, terbuka, serta telah menjalin komunikasi dan korespondensi dengan berbagai kelompok masyarakat sipil, akademisi, para tokoh, cendekiawan, guru besar, hingga media sebagai pilar demokrasi keempat, guna mewujudkan komitmen tersebut," ungkapnya.
Atas berbagai catatan yang ada, Partai NasDem ditegaskannya berkomitmen untuk berada dalam kehendak untuk terus-menerus memperbaiki kehidupan demokrasi dan politik.
"NasDem selalu siap, terbuka, serta telah menjalin komunikasi dan korespondensi dengan berbagai kelompok masyarakat sipil, akademisi, para tokoh, cendekiawan, guru besar, hingga media sebagai pilar demokrasi keempat, guna mewujudkan komitmen tersebut," ungkapnya.
Selain itu, Partai NasDem disebutnya menyadari bahwa partai politik hanyalah satu dari sekian pilar demokrasi. NasDem juga menyadari, politik tidak saja membutuhkan otoritas yang kuat akan tetapi juga praktik checks and balances yang sehat.
"Oleh karena itu, selain perlu membangun sistem politik dan kekuasaan yang sehat, kita juga membutuhkan kecerdasan politik warga negara yang kuat," paparnya.
"Partai NasDem mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan atau kelompok di dalam upaya mencari keadilan pascapemilu," ucap Surya Paloh.
Â
3. Sebut Buka Peluang NasDem Gabung Pemerintah, Tapi Bukan Prioritas
Meski begitu, Surya Paloh menyatakan, partainya belum menentukan sikap terkait arah politiknya usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun Surya Paloh tak menutup kemungkinan NasDem akan bergabung dengan pemerintah.
"Saya pikir bergabung dengan pemerintahan, baru saya pikir bukan prioritas ya," kata dia.
Surya Paloh mengatakan, diumumkannya pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU tidak serta-merta langsung mengubah sikap politik Partai Nasdem.
"Kemungkinan tetap bergabung ataupun tidak bergabung (pemerintah) posisinya sama hari ini. Jadi saya pertegas, tidak merupakan prioritas untuk segera bergabung," terang dia.
Surya Paloh menyampaikan, Partai Nasdem berharap Pemilu 2024 menghasilkan pemerintahan lebih hebat dan lebih kuat, lebih solid, lebih mantap untuk menjalankan roda administratif pemerintahan.
"Itu harapan dari Partai NasDem," ucap dia.
Â
Advertisement
4. Akui Segera Sambangi Parpol di Luar Koalisi Perubahan
Partai NasDem mengaku akan segera membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik (parpol) pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 2 dan 3 yang berada di luar Koalisi Perubahan.
Surya Paloh kemudian menyinggung tentang pentingnya menjaga komunikasi dengan parpol lain pasca-Pemilu 2024.
"Hubungan kekerabatan dalam komunikasi politik yang selama ini terus terjalin baik, itu harus tetap terjaga, harus tetap terjaga," kata Surya Paloh.
Karena itu, Surya Paloh mengatakan, dirinya akan terus berupaya menjalin kembali komunikasi politik dengan partai-partai lain yang berseberangan dengan Partai Nasdem pada Pemilu 2024. Hal itu, kata dia demi terus menjaga komitmen kebangsaan.
"Upaya Nasdem agar komunikasi politik ini cair untuk melihat dan memiliki suatu tekad dan harapan yang sama agar proses perjalanan pembangunan kehidupan kebangsaan kita agar berjalan lebih baik," ujar dia.
"Ini kami tempatkan agar benar-benar komitmen kebangsaan kita bisa terjaga lebih baik, kita harus berupaya ke arah itu walaupun itu tidak mudah," dia menambahkan.
Menurut Surya Paloh, yang terpenting bagaimana memupuk kembali rasa kebersamaan kepada sesama anak bangsa usai Pemilu 2024.
"Maka konsen yang sama tentu kita harapkan untuk kuat rasa kebersamaan diantara kita. Ini salah satu barangkali terapi yang baik untuk mengurangi hal-hal yang barangkali pembuangan energi yang percuma di antara kita ketika bertikai, satu dan dua diantara kita," terang dia.
Â
5. Tegaskan Ragu soal Hak Angket
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan keraguan soal hak angket yang digulirkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Sikap ragu Surya Paloh ditunjukkan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan rekapitulasi hasil perolehan suara Pilpers dan Pileg 2024.
"Pertanyaannnya masih mungkinkah efektivitas yang akan diperoleh oleh Nasdem atau siapapun yang melaksanaka hak angket dalam kondisi pada saat ini di dewan. Ini perlu kita pikirkan bersama," kata Surya Paloh.
Surya Paloh mengakui, Nasdem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena menghormati hak konstitusional yang dimiliki oleh seluruh anggota dewan.
Namun, mengamati dinamika yang terjadi saat ini. Demokrasi yang ada pada saat ini tidak lagi mengedepankan asas musyawarah dan mufakat, tapi suara terbanyak.
"Ketika kita berhadapan pemilihan suara terbanyak, kita harus pikir dulu kita sudah banyak suara belum," ujar dia.
Surya Paloh mengatakan, Partai Nasdem tetap menghormati partai lain yang ingin mengusung hak angket. Sementara itu, Partai Nasdem sendiri akan mempertimbangkan kembali matang-matang.
"Jadi kami serahkan pada kawan-kawan yang ingin meneruskan hak angket, tentu Nasdem amat sangat menaruh rasa simpati dan respeknya. Bagaimana sikap Nasdem? Kami akan evaluasi. Kami lihat dulu satu per satu," ujar dia.
"Partai yang lebih besar dalam posisinya di dewan perwakilan rakyat hari ini bukan Nasdem sebagai partai terbesar," dia menambahkan.
Surya Paloh mengaku menunggu sikap partai, terutama yang mengantongi kursi terbanyak di DPR RI, salah satu yang disingung yaitu PDI Perjuangan.
"Bahkan rekan-rekan dari PDIP yang pertama sekali mengambil inisiatif untuk menggulirkan hak angket. Nah kita lihat ini sejauh mana progresnya berjalan. Jadi partai dengan jumlah perolehan suara yang tidak nomor satu dari hasil Pemilu 2024 ini boleh lah ikut lihat-lihat dulu pada partai yang mendapatkan suara dan kursi paling banyak. Jadi ini jawaban kami," dia menandaskan.
Advertisement