Sukses

Kata Ahli Geologi ITB Soal Gempa Tuban Jatim yang Getarannya Terasa hingga Jakarta

Gempa kembali mengguncang wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Jumat sore. Bahkan kekuatannya lebih besar dari gempa pertama. Getarannya pun terasa lebih luas hingga Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa mengguncang wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) pada Jumat (22/3/2024). Hingga, pukul 15.52 WIB, terhitung sudah delapan kali terjadi gempa susulan, terakhir dengan kekuatan mencapai magnitudo 6,5.

Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Astyka Pamumpuni menjelaskan, gempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 yang terjadi sejak Jumat siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Gempa terjadi di kedalaman dangkal yaitu 10 kilometer, sehingga guncangannya cukup terasa terutama di Pulau Jawa, tak terkecuali wilayah Jakarta.

Namun, Astya mengaku belum bisa memastikan sumber gempanya. Sebab, kata dia, tidak ada sesar yang terpetakan sebagai sesar aktif di lokasi tersebut, sehingga ada beberapa kemungkinan yang masih perlu dikonfirmasi.

"Kalau dari geologi memang ada batas lempeng purba yang arahnya timur laut-barat daya. Tapi gempa yang terjadi (paling tidak 2 gempa yang besar) arahnya lebih ke barat-timur," kata Astyka dalam keterangannya, Jumat sore.

Lebih lanjut, Astyka menjelaskan bahwa jenis gempa Tuban ini akibat mekanisme sesar mendatar, sehingga kecil kemungkinan berpotensi tsunami. Itulah, alasan BMKG belum mengeluarkan himbauan tsunami.

"Pergeseran yang mendatar ini mestinya tidak ada tsunami," ucap dia.

Astya yang saat ini berada di Bandung, Jawa Barat juga cukup merasakan gempa Tuban yang terakhir. Adapun, kekuatannya cukup besar yaitu magnitudo 6.5.

Dia berharap, gempa magnituod 6,5 itu menjadi main shock, yang artinya gempa susulannya akan lebih kecil.

"Gempa susulan sih biasanya masih akan ada. Harapan saya sih yang magnitudo 6.5 itu yang paling besar, sehingga susulannya lebih kecil-kecil begitu," ucap ahli geologi ITB ini menandaskan.

2 dari 3 halaman

Gempa Susulan Tuban Terasa hingga Jakarta

Sebelumnya diberitakan, gempa kembali mengguncang, Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024). Kali ini kekuatan gempa Tuban yang terjadi pada pukul 15.52 WIB lebih besar dari sebelumnya, yaitu magnitudo 6,5.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 5,76 Lintang Selatan (LS), 112.33 Bujur Timur (BT) atau 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur.

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer. BMKG menegaskan, gempa tidak berpotensi tsunami dan masyarakat di minta untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Tak hanya di Tuban dan sekitarnya, gempa ini juga dirasakan sejumlah masyarakat di Jakarta.

"Saya sedang duduk di lantai 4, tiba-tiba terasa meja, laptop, dan kursi bergerak kencang. Teman-teman juga merasakan, terutama yang ada di lantai 5," ujar Aji, seorang pekerja swasta di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

3 dari 3 halaman

BMKG Pastikan Gempa Tuban Tak Berpotensi Tsunami

Sebelumnya, gempa Magnitudo 6 dengan pemutakhiran M5,9 mengguncang wilayah Tuban Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), pukul 11.22.45 WIB. BMKG menyebutkan, gempa berlokasi pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah TimurLaut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," katanya.

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI, Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI 

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono mengatakan, hingga pukul 13.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar M5,3 dan terkecil M3,2.

"Masyarakat diimbau tetap tenang, tetap beraktivitas seperti biasa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Tetap beraktivitas seperti biasa di pantai dan laut," katanya. 

Video Terkini