Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi menggetarkan Indonesia di akhir pekan ini, Minggu (4/3/2024). Pada pukul 18:53:55, lindu tersebut terjadi di wilayah Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Gempa bumi tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5 dengan kedalaman 27 kilometer, seperti laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Arahan tidak berpotensi tsunami," terang BMKG melalui resminya www.bmkg.go.id dikutip Liputan6.com, Minggu (4/3/2024).
Advertisement
Episenter lindu berada pada koordinat titik 1.53 Lintang Selatan (LS) dan 133.36 Bujur Timur (BT). Lokasi gempa berada 65 kilometer barat laut Teluk Bintuni, Papua Barat.
Saran BMKG untuk tetap hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk memberikan bantuan hingga Rp60 juta per keluarga untuk renovasi rumah di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, yang terdampak gempa di timur laut Tuban.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat bertemu dengan sejumlah warga di posko pengungsian Suwari, Bawean, Gresik, Minggu (24/3/2024) menjelaskan,setelah tanggap darurat yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik selesai, selanjutnya akan masuk ke rehabilitasi konstruksi.
"Sesuai instruksi dari Presiden Jokowi, pemerintah pusat akan memberi bantuan, untuk rumah rusak berat akan diganti 60 juta, rusak sedang Rp30 juta dan ringan Rp15 juta," ucapnya.
Dia menjelaskan untuk menentukan kriteria kerusakan, sudah ada petunjuk teknisnya.
"Kalau kami lihat sepintas tadi di jalan banyak yang rusak dari ringan hingga berat," katanya.
Masa Tanggap Darurat
Namun sebelum hal itu, kata dia, selama masa tanggap darurat, pemerintah akan terus memberi bantuan berupa makanan siap saji, matras terpal, tenda kecil hingga besar, dan tidak lupa minuman.
Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, sepanjang perjalanan menuju posko pengungsian masih ada warga yang memakai tenda biasa.
"Tendanya kurang baik untuk keluarga, nanti akan kami ganti dengan tenda yang lebih nyaman," tuturnya.
Tak hanya itu, pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov Jatim, akan segera menurunkan tim psikologi untuk membantu menenangkan masyarakat melalui trauma healing.
"Terkait pendampingan psikologis bagi masyarakat terdampak, kata pak bupati dan pak Pj gubernur, nanti malam akan datang tim pendampingan, termasuk dari TNI-Polri, juga akan menurunkan tim trauma healing," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan, namun jangan terlalu panik.
"Karena gempa per hari ini sudah terjadi sebanyak 229 kali di titik kemarin, tapi menurut pak bupati di Bawean banyak yang takut terjadi tsunami, padahal sudah disampaikan oleh BMKG tidak ada potensi tsunami. Meski gempanya cukup besar hingga magnitudo 6,5," ujarnya.
"Masyarakat jangan sampai termakan berita hoaks yg tersebar seperti awal kemarin, videonya gempa di Cianjur, tapi dikatakannya di Bawean," katanya.
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi Sebelum Terjadi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat dan Setelah Terjadi Gempa Bumi
Saat Terjadi Gempa
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.
Advertisement