Sukses

PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

Hasto menyampaikan, PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo memiliki tujuan untuk mendorong figur mumpuni menjadi pemimpin di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya membuka peluang berkoalisi kembali dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024.

Terlebih, Hasto menyebut PDIP, PPP, Hanura dan Perindo merupakan partai politik (parpol) korban kecurangan Pemilu 2024. Selain itu, kata Hasto keempat parpol juga mempunyai tujuan yang sama.

"Kami terus membangun kerja sama dengan PPP, Perindo, dan Hanura. Apalagi secara psikologis, kami berempat ini adalah victims," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Hasto menyampaikan, PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo memiliki tujuan untuk mendorong figur mumpuni menjadi pemimpin di Indonesia. Khususnya, ujar Hasto untuk menangani persoalan penegakan hukum di Tanah Air.

"Maka Ibu Megawati Soekarnoputri dengan dukungan Ketua Umum PPP, Perindo, dan Hanura akhirnya menetapkan Prof Mahfud Md yang dikenal memiliki kompetensi dan juga integritas untuk melakukan rekayasa hukum memberantas nepotisme, korupsi, dan juga kolusi di dalamnya. Ini adalah satu mimpi besar kami," ungkap Hasto.

Termasuk, lanjut Hasto mimpi keempat parpol untuk menjadikan TNI-Polri sebagai kekuatan pertahanan yang paling disegani. Sehingga, kata Hasto terbentuk supremasi hukum yang kuat.

"Tetapi semua cita-cita itu sekarang tinggal di angan-angan karena ada oknum-oknum TNI dan Polri yang berhasil disalahgunakan sehingga hanya mengabdi pada keluarga, mengabdi kepada orang per orang, bukan mengabdi kepada merah-putih," ujar Hasto.

2 dari 3 halaman

PDIP Apresiasi Rencana Prabowo Temui Petinggi PPP: Artinya Ada Kesadaran Sejarah

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyambut positif rencana Presiden terpilih RI periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bertemu petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hasto menilai, rencana pertemuan itu sebagai kesadaran Prabowo untuk membantu PPP. Nilai itu, kata Hasto, sama dengan kesadaran yang dipegang teguh PDIP.

PPP berdasarkan rekapitulasi perolehan suara nasional Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hanya meraih 3,87 persen. Perolehan itu berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen. Sehingga PPP dinyatakan tidak lolos ke Senayan.

"Kalau Pak Prabowo juga bersama-sama untuk membantu PPP, ya artinya karena kesadaran sejarah itu. Sama dengan kesadaran sejarah dari PDI Perjuangan untuk membantu PPP," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Lebih lanjut, Hasto menyebut, PDIP juga siap membantu upaya hukum Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan PPP di Mahkamah Konstitusi (MK). Hasto, berharap MK bakal mengedepankan sikap-sikap negarawan.

"Kami juga mengimbau kepada Mahkamah Konstitusi untuk betul-betul mengedepankan sikap-sikap kenegarawanan terhadap proses hukum yang kami ajukan untuk Ganjar-Mahfud, dan juga untuk PPP," kata Hasto Kristiyanto.

3 dari 3 halaman

Prabowo Akan Bertemu Pimpinan PPP Usai Sambangi Nasdem

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum atau Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengungkapkan pihaknya tidak hanya bertemu Partai Nasdem, tapi juga akan menemui PPP.

"Bukan hanya Nasdem ya, ketemu jajaran pimpinan PPP juga, ini adalah bagian dari implementasi politik merangkulnya Pak Prabowo," kata Habiburokhman pada wartawan, Jumat (22/3/2024).

Habiburokhman menyebut Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang juga pemenang Pilpres 2024 memang sengaja bergerak cepat menemui partai non koalisi.

“Pak Prabowo enggak mau buang-buang waktu bahwasanya kita harus gerak cepat merangkul semua elemen bangsa ini nanti jadi mulai Oktober sudah mulai langsung gas pol,” kata dia.

Meski demikian, Habiburokhman enggan menyebutkan kapan waktu pasti Prabowo mendatangi PPP.