Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir pekan, Jumat, 29 Maret 2024, langit Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi keseluruhannya cerah berawan. Begitulah prakiraan cuaca besok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca berbeda di siang hari, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan, sisanya berawan serta cerah berawan.
Baca Juga
Pada malam hari, cuaca Jakarta keseluruhannya diprediksi berawan, tanpa ada hujan sekali.
Advertisement
"Waspada potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore menjelang malam hari," papar BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprakirakan siang hari hujan berintensitas ringan dan malamnya berawan. Sedangkan di Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat langit siangnya diprediksi hujan ringan dan malam hari hujan sedang.
"Waspada potensi hujan di sertai kilat/petir dan angin kencang pada skala lokal dan durasi singkat pada pagi menjelang siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Karawang," jelas BMKG.
Tak jauh berbeda di Kota Tangerang, Banten pada siang hari diprakirakan diguyur hujan ringan dan malamnya berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
Cuaca Ekstrem, Waspada Aquaplaning Saat Mudik Lebaran 2024
Sebelumnya, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Tulus Abadi, meminta masyarakat mewaspadai risiko aquaplaning saat pergi mudik di musim cuaca ekstrem.
Aquaplaning sendiri merupakan fenomena ketika ban mobil slip akibat berkurangnya cengkeraman ban terhadap permukaan jalan, gara-gara melewati jalanan basah imbas hujan deras.
"Terkait cuaca ekstrem juga harus diwaspadai, karena nanti di jalan tol maupun jalan yang lain ada fenomena yang namanya aquaplaning. Itu satu kondisi dimana ban tidak bisa menggigit ketika digas, sehingga kayak terbang," jelasnya dalam sesi FMB9ID_IKP, Senin, 25 Maret 2924.
Tulus lantas meminta setiap pemudik yang berangkat dengan kendaraan pribadinya kerap mengecek kelaikan ban, guna mengantisipasi risiko terjadinya kecelakaan "mobil terbang".
"Jadi ketika bannya sudah gundul atau vulkanisir, itu tolong jangan digunakan untuk mudik karena perjalanan jarak jauh. Itu saya kira harus diwaspadai," pinta dia.
Lebih lanjut, Tulus turut menyoroti rest area sebagai salah satu faktor kemacetan di jalan tol selama musim mudik.
Advertisement
Alternatif Rute
Sistem buka/tutup rest area nantinya akan diterapkan agar jumlah pengunjung tidak terlalu membludak.
"Sehingga nanti pengguna pun kita himbau jangan parkir di bahu jalan mendekati rest area kalau rest area-nya sudah penuh. Karena ketika parkir di bahu jalan, selain berbahaya dari sisi keselamatan, nanti juga bisa memperparah keadaan dengan kemacetan yang semakin parah," kata Tulus.
Tulus juga mengimbau pemudik untuk selalu mengikuti arahan dari Kepolisian dan masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku pengelola tol, untuk mencari alternatif rute di luar jalan bebas hambatan.
"Kalau yang kita imbau, nanti dari BUJT juga polisi bisa mengarahkan pengguna jalan tol untuk keluar ke area jalan arteri mencari rest area terdekat, kalau sudah penuh dan timbulkan kemacetan, dan ingin beristirahat," ungkapnya.
"Ikuti petunjuk polisi atau BUJT untuk menggunakan jalan arteri. Jalan arteri sebenarnya trafiknya agak berkurang, bahkan berkurang cukup signifikan. Sehingga bisa digunakan untuk alternatif ketika di tolnya sudah padat," pungkas Tulus.