Sukses

Banyuwangi Bakal Punya Kampung Nelayan Modern di Pantai Ancol Plengsengan

Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pantai Ancol Plengsengan, Kelurahan Lateng, Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pantai Ancol Plengsengan, Kelurahan Lateng, Banyuwangi dengan pagu anggaran sekitar Rp22 miliar. Pembangunan Kalamo di Lateng akan dimulai pada Mei 2024 mendatang dan direncanakan selesai dalam waktu tiga bulan.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono mengungkapkan bahwa konsep Kalamo akan lebih tematik. Ia menyebut, ikan yang ditangkap oleh para nelayan bisa langsung dibeli dan dinikmati.

"Apalagi di kawasan ini sebelumnya telah menjadi salah satu sentra kuliner seafood di Banyuwangi dan ini akan melengkapi," ungkapnya.

"Jadi ikan yang sudah ditangkap masih fresh bisa langsung disajikan ke pengunjung atau disimpan di cold storage. Selain itu juga ada fish store yang nantinya sebagai etalase produksi olahan ikan dari para istri nelayan yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh," jelas Wahyu.

Ia pun mengatakan, hasil produksi tangkapan ikan Kalamo juga akan mendukung kebutuhan untuk sentra kuliner dan fish market di daerah Mandar yang telah lebih dulu ada.

2 dari 3 halaman

Jadi Tempat Ikonik

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyambut baik dan berterima kasih atas rencana KKP membangun Kalamo di Banyuwangi. Menurutnya, dengan dibangunnya kawasan ini tidak hanya menjadi wajah baru destinasi di Banyuwangi, namun yang paling utama adalah meningkatnya kesejahteraan nelayan setempat.

"Kalamo akan jadi bagian penting di kampung nelayan dengan menjadi tempat yang ikonik dan tersinergi dengan pariwisata. Fasilitas untuk kebutuhan kerja nelayan juga dilengkapi, seperti bengkel dan tempat pendaratan ikan yang lebih baik," ucapnya.

 

“Tadi sudah diskusi, perlu dibangun PAUD di sana untuk anak-anak nelayan setempat. Ada ruangan yang nanti bisa dimanfaatkan untuk gedung PAUD, kita yang akan menyiapkan sarpras lainnya. Semoga bermanfaat dan membawa keberkahan untuk nelayan Banyuwangi,” jelas Ipuk.

3 dari 3 halaman

Program Kalamo

Program Kalamo merupakan upaya pemerintah mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yang dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat , dan pertumbuhan ekonomi.

Kalamo Lateng akan dibangun di lahan seluas hampir 1 hektare (ha) dan lokasinya tepat di ujung Pantai Ancol Plengsengan, tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi.

Kawasan ini adalah sentra kuliner sea food yang berada di kawasan kampung nelayan. Dikenal sebagai jujugan wisatawan untuk menikmati kelezatan hidangan laut sembari menikmati panorama Selat Bali.

Kawasan Kalamo akan dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya sentra kuliner, indoor dan outdoor area, riverside area, rooftop area, bale nelayan dan shelter pendaratan ikan. Selain juga dilengkapi bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.

Kawasan Pantai Ancol Plengsengan ini berada di kawasan nelayang Kampung Mandar yang tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Pantai ini masuk dalam perairan Selat Bali, dan berdekatan dengan destinasi Pantai Boom Marina.

Terdapat sekitar 502 nelayan di kawasan ini dengan total produksi rata-rata 50 ton per bulan. Mayoritas nelayan melaut dengan cara konvensional, yakni memancing dan menggunakan jaring. Hasil tangkapan nelayan wilayah itu didominasi oleh ikan tongkol, lemuru, kacangan, dan bengkunis.

 

(*)