Sukses

DPR Minta TNI Tanggung Jawab Atas Kerusakan Rumah Warga Akibat Ledakan Gudang Peluru

Meutya meminta TNI AD proaktif mendata kerugian masyarakat terkait kerusakan rumah warga yang terdampak akibat kebakaran gudang amunisi Yonarmed milik Kodam Jaya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, prihatin dengan kejadian ledakan yang terjadi di gudang peluru milik Yonarmed 07/155 GS Kodam Jaya TNI AD di wilayah Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, yang berbatasan antara Kabupaten Bogor dan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) malam.

Meutya menilai insiden tersebut telah mengganggu keamanan dan keselamatan penduduk sekitar. Ia berpendapat bahwa TNI seharusnya telah menyiapkan standar penanganan dan perawatan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Dalam situasi seperti ini, TNI AD harus memiliki standar penanganan, pengamanan, serta pemeliharaan alutsista, terutama jika lokasi penyimpanannya berada di daerah dengan kepadatan penduduk seperti yang terjadi di Bekasi kemarin," ungkap Meutya Hafid dalam pernyataannya kepada media, Minggu (31/3/2024).

Meutya juga meminta TNI AD untuk proaktif dalam mencatat kerugian yang dialami masyarakat akibat kerusakan rumah akibat kebakaran gudang amunisi Yonarmed milik Kodam Jaya.

"TNI AD harus bertanggung jawab dalam mengganti kerugian yang dialami masyarakat akibat kejadian kebakaran ini," tegasnya.

Politisi Golkar ini berharap agar TNI AD dapat memperbaiki situasi ini di masa depan dan melaksanakan petunjuk teknis yang lebih ketat terkait pemeliharaan dan perawatan amunisi di lingkungan TNI.

"Penanganan insiden ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat guna mencegah kerusakan yang lebih parah terhadap fasilitas TNI maupun warga sekitar," pungkas Meutya Hafid.

2 dari 2 halaman

TNI Diminta Selidiki Dugaan Kelalaian Penyimpanan Amunisi

Anggota Komisi I DPR, Dave Laksono, mengungkapkan keprihatinannya mengenai ledakan gudang peluru. Dalam pernyataannya kepada wartawan, Dave menyampaikan rasa prihatin atas kerusakan yang cukup besar akibat ledakan gudang persenjataan milik TNI AD di wilayah Kodam Jaya.

Meskipun bersyukur bahwa tidak ada korban jiwa yang banyak, Dave mengapresiasi respons cepat dalam menangani kejadian tersebut. Namun, ia juga meminta TNI untuk menyelidiki penyebab ledakan tersebut.

“Sekarang mesti didalami dan dicari tahu itu mengapa kejadian ini bisa terjadi, mengapa ledakan itu bisa bermulai, bisa menyebabkan ledakan besar,” kata dia.

Dave meminta penyelidikan terkait kemungkinan kelalaian dalam penyimpanan atau ada amunisi tidak layak.

“Harus didalami apakah ada kesalahan dalam prosedur penyimpanannya, apakah memang ada sejumlah amunisi yang tidak layak disimpan. Hal ini harus dicari tahu sehingga bisa didalami dan juga bisa diperbaiki, baik dalam aturan penyimpanannya, juga untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar terjamin,” pungkasnya. 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence