Sukses

Kata Golkar Soal Puan Bukber di Rumah Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani

Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani dikabarkan menghadiri acara buka puasa bersama di rumah Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Pertemuan itu terungkap lewat unggahan foto di akun Instagram Ketua MPR RI sekaligus Waketum Partai Golkar Bambang Soesatyo.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi kehadiran Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam acara buka puasa bersama (bukber) di rumah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani pada Sabtu (30/3/2024) lalu.

Adapun momen itu dibagikan oleh Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet melalui sebuah foto di akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo.

"Kalau pun misalnya terjadi kan (Puan bertemu Rosan Roeslani) enggak apa-apa ya, bagus-bagus aja, ini di bulan Ramadhan makin banyak silaturahmi," kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).

Namun begitu, Doli mengaku tidak mengetahui bagaimana detail pertemuan pada acara bukber tersebut. Meskipun dia mengamini bahwa komunikasi antara PDIP dengan kubu Prabowo-Gibran berjalan dengan baik.

"Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus aja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya," ucap Doli.

Puan dikabarkan menghadiri acara bukber di kediaman Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani pada Sabtu (30/3/2024). Puan tampak hadir mengenakan baju muslimah berwarna cokelat dengan motif bunga. Momen itu terekam lewat foto Bamsoet yang berfoto wefie dengan Puan dan Rosan.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Puan Beri Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani angkat bicara soal wacana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.

Puan Maharani menyebut kemungkinan pertemuan tersebut bisa saja terjadi. "insyaallah (ada pertemuan)," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Namun, Puan tidak menjelaskan secara rinci kapan rencana pertemuan itu akan berlangsung. Dia hanya memberikan sinyal pertemuan itu ada.

Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad juga mengisyaratkan hal yang sama. Dia mengaku melakukan komunikasi politik dengan PDIP setiap hari.

"Orang komunikasi tiap hari," ujar Dasco.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara mengenai kemungkinan pertemuan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) diumumkan.

Menurut Hasto, tidak ada masalah bagi Megawati untuk bertemu dengan Prabowo setelah semua tahapan Pemilu 2024 selesai dengan sempurna.

"Jadi kalau bertemu ya tidak ada masalah, tetapi hal-hal yang sangat fundamental tadi tetap akan dipersoalkan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto dengan tegas di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

 

3 dari 3 halaman

PDIP Bersikap Tegas Terkait Pilpres 2024

Selain itu, Hasto juga menyebutkan bahwa Prabowo dapat bertemu dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Terlebih lagi, Puan sendiri memiliki status sebagai Ketua DPR RI dan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

"Mbak Puan kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI sehingga tugas sebagai Ketua DPR dalam melakukan komunikasi politik, dan pak Prabowo sekarang juga kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan," ungkap Hasto.   

Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP memiliki sikap yang tegas terkait dengan Pilpres 2024.

Partai berlambang banteng bermoncong putih itu akan menunggu dan menghormati sengketa Pemilu yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

"Terkait dengan Pilpres kita masih menunggu hasil dari Mahkamah Konstitusi, sehingga tak ada persoalan pertemuan-pertemuan itu dilakukan," ucapnya.

"Dalam perspektif pribadi, tidak ada masalah antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," tambah Hasto.

Lebih jauh lagi, Hasto dengan tegas menyatakan bahwa Megawati memiliki sejarah melawan rezim otoriter dan bahkan pengkhianatan terhadap konstitusi. Menurutnya, dalam waktu dekat, PDIP akan fokus pada tema tersebut.

"Segala bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi, demokrasi, keadilan rakyat, dan kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpinnya akan tetap menjadi tema sentral yang harus diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," ujarnya.