Liputan6.com, Jakarta Jakarta mengalami kemacetan di sejumlah titik pada Rabu 3 April 2024. Hal ini lantaran banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
Terkait hal ini, Politikus NasDem Ahmad Sahroni meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi segera bertindak dan mengevaluasi kebijakannya jika masih menyebabkan banjir dan kemacetan.
Baca Juga
“Pak Heru sudah lihat kan kemarin kekacauan di jalanan Jakarta seperti apa? Masyarakat menjerit pak, kejebak banjir di mana-mana, minim penanganan. Tolong Pak Heru evaluasi deh kinerja bapak dan tim, enggak ada solusi dan perkembangan apa-apa terkait masalah ini,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).
Advertisement
Pria yang juga duduk sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jakarta ini mengkritisi sikap Heru yang selalu mengomentari pernyataan masyarakat lantaran banjir yang terjadi.
“Kalau Pak Heru selalu bilang perkara ‘cuma semata kaki’, nah kemarin bapak lihat sendiri, itu semata kaki bukan? Jadi tolong pak jangan selalu menghindar dengan jawaban-jawaban seperti itu. Banjir di Jakarta itu bukan soal ketinggian air saja, tapi juga soal rentetan dampak yang ditimbulkan. Dan gara-gara ini saya jadi curiga kalau Pak Heru sebetulnya enggak ngerti Jakarta,” ungkap Sahroni.
Dia pun berharap agar Pj Gubernur Jakarta segera mencari solusi atas permasalahan banjir ini.
“Jangan cuma diam saja pak, masyarakat butuh solusi,” tutup Sahroni.
18 RT di Jakarta Masih Tergenang Air Akibat Hujan
Sejumlah kawasan di DKI Jakarta masih tergenang air pada Kamis (4/4/2024) aklibat hujanyang terus turun. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mencatat berdasarkan terakhir diperbarui pada pukul 09.00 WIB setidaknya ada 18 Rukun Tetangga (RT) yang masih tergenang.
Ketinggian air bervariatif antara 30 centimeter hingga 120 centimeter.
"Saat ini (genangan) mengalami penurunan dari sebelumnya 19 RT dan 2 ruas jalan tergenang saat ini menjadi 18 RT atau 0,059% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Kamis.
Advertisement
Terus Monitor
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Selain itu, berkoordinasi dengan berbagai unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, AGD Dinkes, PMI untuk penanganan pengungsi. Isnawa melaporkan, sejauh ini hanya ada satu lokasi pengungsian yaitu di Kelurahan Kampung Melayu tepatnya di aula Masjid Ittihadul Ikhwan.
"Jumlah pengungsi: 2 Kepala Keluarga (KK) atau 10 jiwa," ucap dia.