Sukses

5 Fakta Kejadian Longsor di Tol Bocimi KM 64, 1 Mobil Terperosok

Kepala Polres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo, mengungkapkan ada satu buah mobil terperosok dan menyebabkan dua korban mengalami luka-luka. Saat ini, kedua korban tersebut telah dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Sukabumi.

Liputan6.com, Jakarta - Longsor dan kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi), tepatnya di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu malam 3 April 2024 sekira pukul 20.00 WIB. 

Kepala Polres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo, mengungkapkan ada satu buah mobil terperosok dan menyebabkan dua korban mengalami luka-luka, tetapi tidak ada korban jiwa. Saat ini, kedua korban tersebut telah dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Sukabumi.

"Korban jiwa tidak ada, namun dua penumpang Isuzu Panther yang mobilnya terjerembab ke dalam lobang jalan yang longsor mengalami luka-luka dan sudah dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi," jelas Tony.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana mengatakan, tidak lama mendapat informasi adanya kejadian bencana longsor dan kecelakaan lalu lintas, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian untuk mengalihkan seluruh kendaraan yang hendak melalui Tol Parungkuda.

Kendaraan yang berangkat dari Bogor dikeluarkan di gate Cigombong, dan kendaraan dari Sukabumi tidak masuk gate Parungkuda, dilewatkan arteri dan masuk tol di gate Cigombong. 

Kejadian ini juga membuat PT Waskita Toll Road (WTR) selaku pengelola Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) dan PT Trans Jabar Tol (TJT) selaku pemilik konsesi jalan Tol Bocimi turun tangan. 

Di sisi lain, Corporate Secretary PT Waskita Toll Road, Alex Siwu, menjelaskan penyebab terjadinya longsor.  “Diduga longsor terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi,” kata Alex dalam keterangan tertulis pada Kamis (4/4/2024). 

Saat ini, PT Waskita Karya dan PT Waskita Toll Road sedang melakukan peninjauan lokasi untuk memastikan penanganan dan melihat kondisi keseluruhan ruas tol Bocimi.

PT Trans Jabar Tol juga masih dalam proses mengidentifikasi dampak akibat longsor atas lajur lainnya dan melakukan tindakan agar lajur yang longsor dapat segera diperbaiki dan digunakan kembali.

"Sehubungan dengan kejadian ini, TJT memohon maaf atas ketidaknyamanannya kepada seluruh pengguna jalan,” jelas manager TJT pada Kamis (4/4/2024). 

Berikut adalah beberapa fakta terkait longsor yang terjadi di Tol Bocimi KM 64 yang telah dihimpun oleh Liputan6:

 

2 dari 6 halaman

1. Tidak Ada Korban Jiwa

Jalan amblas terjadi di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) tepatnya di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu malam 3 April 2024. Akibatnya dua orang dilaporkan terluka akibat mobil yang ditumpangi ikut terperosok. 

"Korban jiwa tidak ada, namun dua penumpang Isuzu Panther yang mobilnya terjerembab ke dalam lobang jalan yang longsor mengalami luka-luka dan sudah dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Polres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo. 

Menurut Tony, satu penumpang Isuzu Panther yang terluka akibat jalan amblas tersebut dalam kondisi sadar dan bisa dimintai keterangan hanya saja kaki korban terluka dan dipapah ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

Tidak hanya itu, di sekitar lokasi satu truk mengalami kecelakaan tunggal atau terguling saat hendak menghindar lubang jalan yang longsor, tetapi untuk sopir dan penumpangnya tidak terluka.

 

3 dari 6 halaman

2. Libatkan 3 Kendaraan

Akses jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di KM 64 dari Jakarta menuju Sukabumi mengalami longsor. Kejadian itu membuat sebuah mobil terjun bebas ke jurang pada Rabu 3 April 2024 malam.

“Dari petugas kepolisian yang telah berada di lokasi longsor TKP memang benar ada 1 unit mobil yang terperosok yaitu kendaraan Xenia masuk lubang dan masih dalam penanganan,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi.

Jules menjelaskan untuk laporan terakhir tidak ada korban jiwa atas insiden longsornya jalan tol tersebut. Kerugian diperkirakan hanya berupa materil kerusakan mobil Xenia dan fasilitas jalan tol.

 

4 dari 6 halaman

3. Akses Jalan Ditutup

Adapun akibat kejadian longsor di jalan tol KM 64 Tol Bocimi yang terjadi sekira pukul 20.00 WIB, lanjut Jules, petugas sementara menutup akses jalan tersebut untuk dialihkan ke jalan arteri.

“Saat ini telah dilakukan penutupan arus tol sebelum lokasi, kendaraan dari Bogor dikeluarkan di gate Cigombong, dan kendaraan dari Sukabumi tidak masuk gate Parung Kuda, dilewatkan arteri dan masuk tol di gate Cigombong,” ujarnya.

 

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penutupan di pintu keluar Tol Cigombong, Parungkuda dan gerbang Tol Parungkuda. Intinya, seluruh akses yang menuju lokasi kejadian ditutup sementara untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Bogor, karena pintu keluar Tol Cigombong ada di wilayah hukum Polres Bogor dan tentunya dalam pengaturan arus lalu lintas ini pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pemangku kebijakan lainnya serta melakukan mitigasi penanganan selanjutnya.

 

5 dari 6 halaman

4. Longsor Diduga Akibat Gerusan Air Hujan

PT Waskita Toll Road (WTR) selaku pengelola Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) mengungkap dugaan pemicu longsor di jalan KM 64. Longsor terjadi diduga akibat hujan deras yang menggerus tanah.

“Diduga longsor terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi,” kata Corporate Secretary PT Waskita Toll Road Alex Siwu dalam keteranganya, Kamis (4/4/2024).

Alex menjelaskan, saat ini PT Waskita Karya dan PT Waskita Toll Road sedang melakukan peninjauan lokasi untuk memastikan penanganan dan melihat kondisi keseluruhan ruas tol Bocimi.

“Saat ini PT Trans Jabar Tol selaku pemilik konsesi jalan tol Bocimi tengah melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan melakukan pengalihan lalu lintas di sekitar lokasi kejadian,” kata dia.

“Kendaraan dari arah Ciawi menuju Parungkuda dialihkan keluar di Cigombong. Adapun akses dari arah Parungkuda menuju Ciawi ditutup sementara guna menghindari potensi longsor tambahan,” tambahnya.

Keterangan ini juga dikonfirmasi oleh manajemen PT Trans Jabar Tol selaku penanggung jawab. 

"Dapat kami sampaikan bahwa kejadian longsor ini diduga disebabkan kondisi force majeure alam, akibat tingginya intensitas hujan,” ujar manager PT Trans Jabar Tol dalam keterangan resmi, Kamis (4/4/2024).

 

6 dari 6 halaman

5. Kronologi Lengkap

Longsor di lajur 1 jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) mengakibatkan sekitar 3 kendaraan ikut terperosok. Manajemen PT Trans Jawa Tol selaku pengelola tol Bocimi menyebut tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Menurut informasi, longsor terjadi pada jalan tol Bocimi seksi 2 pada KM 64+600 A dari arah Jakarta menuju Sukabumi pada hari Rabu, 3 April 2024 sekitar pukul 20.00 WIB. Atas kejadian tersebut, terdapat 2 (dua) orang korban luka ringan yang telah dievakuasi dan dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.

"Tidak terdapat korban jiwa atas kejadian tersebut. Kedua korban tersebut telah dirujuk ke RSUD Sekarwangi Sukabumi," tegas manajemen TJT dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024). 

Perusahaan juga merinci, ada 3 kendaraan yang terlibat pada kejadian tersebut, yaitu 2 mobil MPV dan 1 truk. Ketiga kendaraan tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Sukabumi dengan kecepatan sekitar 80 KM/Jam di lajur 1.

"Ketika melintasi KM 64+600 A tiba-tiba lajur 1 mengalami longsor sehingga salah satu kendaraan MPV jatuh ke lubang. Pengemudi kendaraan truk dan 1 (satu) MPV lainnya kaget dan berusaha menghindar ke arah kanan dan menabrak median jalan," jelasnya.

PT Trans Jabar Tol segera mengambil tindakan dengan langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi serta pengaturan lalu lintas. Lalu lintas bagi kendaraan dari arah Jakarta langsung dialihkan melalui Gerbang Tol Cigombong. Dan lalu lintas dari arah Parungkuda menuju Jakarta ditutup

"Dapat kami sampaikan bahwa kejadian longsor ini diduga disebabkan kondisi force majeure alam, akibat tingginya intensitas hujan," sebut perusahaan.

Saat ini TJT masih dalam proses mengidentifikasi dampak akibat longsor atas lajur lainnya dan melakukan tindakan agar lajur yang longsor dapat segera diperbaiki dan digunakan kembali. Sehubungan dengan kejadian ini, TJT memohon maaf atas ketidaknyamanannya kepada seluruh pengguna jalan. 

"Sehubungan dengan kejadian ini, TJT memohon maaf atas ketidaknyamanannya kepada seluruh pengguna jalan,” jelas manager TJT pada Kamis (4/4/2024).