Sukses

Urai Kemacetan di KM 90 Tol Merak, Polisi Arahkan Kendaraan Masuk Buffer Zone

Kendaraan terpantau ramai lancar Tol Merak, namun di KM 90 terjadi perlambatan saat arus mudik pada Sabtu, (6/4/2024). Untuk itu, polisi mengarahkan kendaraan masuk ke kantong-kantong parkir di Buffer Zone.

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan terpantau ramai lancar Tol Merak, namun di KM 90 terjadi perlambatan saat arus mudik pada Sabtu, (6/4/2024). Untuk itu, polisi mengarahkan kendaraan masuk ke kantong-kantong parkir di Buffer Zone. 

"Arus mudik terpantau ramai lancar, ada perlambatan pada saat keluar tol di KM 90 itu. Namun, sudah ada kegiatan petugas di sana untuk mengarahkan kendaraan masuk ke dalam kantor-kantor parkir yang menjadi area Buffer Zone. Kementrian perhubungan Sudah menyiapkan berap titik yang menjadi area Buffer Zone dan delaying system," kata Kasubsatgas Penmas Divhumas Polri Kombes Harry Goldenhardt dalam keterangannya.

"Rekaya lalu lintas terus dilakukan untuk mengarahkan kendaraan untuk memasuki area area yang menjadi Buffer Zone, untuk di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakaheuni, arus kendaraan cukup lancar termasuk arus kendaraan roda dua di Pelabuhan Bakaheuni yang keluar dari kapal cukup lancar," jelasnya.

Sebagai informasi, Buffer Zone atau Zona Penyangga adalah penyediaan lahan untuk menampung kendaraan yang berdekatan dengan area inti seperti pelabuhan.

Lalu, untuk Buffer Zone ini berfungsi menyangga wilayah utama pelabuhan. Sehingga dapat meningkatkan kinerja layanan, khususnya kelancaran arus penumpang dan kendaraan.

Dalam kesempatan ini, Goldenhardt juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin mudik lebaran harus dalam kondisi yang baik dan sehat.

"Imbauan dari bapak Kapolri dimohon kepada masyarakat yang akan melaksanakan mudik untuk merencakanan jadwal mudiknya yaitu mudik di awal, persiapan kondisi fisik pengemudi dan juga rawat kendaraan itu sendiri," ucapnya.

"Kepada para pemudik tingkatkan keamanan untuk patuhi arahan petugas sehingga proses mudik dapat berlangsung secara aman dan nyaman," pungkasnya.

2 dari 4 halaman

Momen Pemudik Padati Pelabuhan Merak, Polisi Hanya Lakukan Delaying System

Macet panjang terjadi hingga keluar Pelabuhan Merak, bahkan sampai masuk kedalam Tol Tangerang-Merak.

Hal ini membuat Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir kendaraan pemudik, sebelum masuk kedalam pelabuhan diujung barat Pulau Jawa itu.

"(Kemacetan di GT Merak) itu 500 meter sampai 700 meter," ujar Kompol Wiratno, Kepala Induk PJR Ciujung Korlantas Polri, saat dikonfirmasi, Sabtu, (06/05/2024).

Meski kemacetan panjang hingga kedalam ruas tol Tangerang-Merak, kepolisian tidak meneruskan pengalihan arus lalu lintas. Mereka melakukan delaying system, untuk menghambat laju kendaraan dari arah Jakarta menuju Pelabuhan Merak.

"Enggak ada pengalihan, adanya delaying system. Delaying system di Cikupa, Rest Area KM43 dan KM68," terangnya.

Delaying system untuk menghambat laju kendaraan menuju Pelabuhan Merak sudah dilakukan nyaris tiga jam lamanya.

Penghambatan laju kendaraan dilakukan sejak Sabtu dini hari, sekitar pukul 00.40 WIB.

Hingga berita ini ditulis, Sabtu dini hari, pukul 03.33 WIB, antrian kendaraan di dalam tol Tangerang-Merak masih terjadi.

"Delaying system hanya di masukkan ke Rest Area KM 68 dan 43. Dari jam 00.40 WIB, untuk mengurangi antrian disana kan. Di Cikupa juga kan, udah menyusut di Cikupa," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Pemudik Pejalan Kaki, Padati Gang Way Pelabuhan Merak

Gang Way Dermaga 1 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, dipadati pemudik pejalan kaki, berdasarkan pantauan Liputan6.com, sejak Jumat 5 April 2024 hingga Sabtu (6/4/2024) dini hari.

Sembari menunggu kapal datang, pemudik pejalan kaki ada yang duduk, bermain handphone, berbincang, hingga memejamkan mata.

Sebelum masuk ke gang way Dermaga 1, ada sejumlah petugas memeriksa tiket penyebrangan. Kemudian pemudik diarahkan menempelkan tiket ke palang pintu.

"Sebagai pilih pulang malam, lebih kondusif aja gitu sih di perjalanannya. Tadi lancar di jalannya, udah nunggu satu jam ini," ujar Rini, pemudik tujuan Lampung Timur, dilokasi, Jumat, (05/04/2024).

4 dari 4 halaman

Lanjut Naik Bus

Begitu pun pemudik lainnya, Syahril, dia pulang bersama istrinya dari Bekasi ke Way Kanan. Dia memilih mudik saat malam hari, karena harus menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu.

Selain itu, perjalanan malam dipilih Syahril, agar bisa sampai di rumah orangtuanya saat siang hari.

"Naik bus sama istri dari Bekasi turun di Merak. Nanti lanjut lagi naik bus sampai ke rumah," jelasnya.

Berdasarkan pantauan dilokasi, pemudik pejalan kaki terus berdatangan. Kemudian Dermaga Eksekutif dan Reguler, terus dipadati kendaraan pemudik untuk menyebrang dari Pulau Jawa ke Sumatera.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka