Liputan6.com, Jakarta Pakar Lingkungan Latifah Mirzatika berharap masyarakat bisa menerapkan konsep Green Idul Fitri di lebaran 2024 ini.
Menurut Dosen Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember salah satu yang bisa dilakukan adalah tidak menggunakan alas kertas koran saat Salat Idul Fitri.
Baca Juga
"Penggunaan koran sebagai bahan alas salat telah menjadi sebuah fenomena yang umum terjadi di masyarakat, terutama saat pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri," kata Latifah seperti dilansir dari Antara, Sabtu (6/4/2024).
Advertisement
Menurut dia, penggunaan koran itu memiliki potensi dampak yang cukup besar terhadap lingkungan dan kesehatan, terutama terkait dengan peningkatan jumlah sampah dan polusi udara.
"Sebagian besar masyarakat masih menggunakan koran saat Salat Id, sehingga dampaknya lapangan atau tempat-tempat shalat dipenuhi oleh koran bekas yang berserakan," ungkap Latifah.
Ia menjelaskan koran merupakan produk yang telah melalui berbagai proses produksi yang melibatkan bahan kimia. Saat dibakar, lanjutnya, koran melepaskan bahan kimia beracun ke udara, termasuk dioksin yang merupakan polutan organik persisten.
"Maka dari itu, saat dibakar koran akan melepaskan bahan kimia beracun ke udara. Zat-zat beracun seperti dioksin merupakan salah satu contoh yang sering dilepaskan saat pembakaran koran," katanya.
Â
Berdampak
Dioksin adalah kontaminan kimia beracun (polutan organik persisten) yang sangat berbahaya bagi ekosistem dan kesehatan manusia.
Penumpukan dioksin dalam jaringan lemak hewan dan manusia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko kanker yang meningkat.
"Jika tubuh manusia terpapar dioksin secara terus menerus maka akan berpotensi menyebabkan kanker," ucap Dosen Teknik Lingkungan Unmuh Jember itu.
Â
Advertisement
Menggunakan Alas Lain yang Ramah Lingkungan
Latifah mengenalkan sebuah konsep yang dinamakan Green Idul Fitri, sebuah gerakan mengganti penggunaan koran dengan alas lain yang tidak hanya sekali pakai dan langsung dibuang.
"Penggunaan alas seperti tikar gulung, karpet, matras, atau alas lainnya yang lebih ramah lingkungan dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan kesehatan bersama," ujarnya.