Sukses

Baznas dan INH Salurkan Hidangan Berkah Ramadan untuk Pengungsi Palestina di Gaza

Baznas RI dan INH berkolaborasi menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa hidangan berkah Ramadan kepada ribuan warga Palestina yang tinggal di sejumlah kamp pengungsian di Jalur Gaza.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan Hidangan Berkah Ramadan kepada warga Palestina yang berada di sejumlah kamp pengungsian di Jalur Gaza.

“Alhamdulillah, BAZNAS kali ini bekerja sama dengan INH untuk mendistribusikan Hidangan Berkah Ramadan bagi warga Palestina yang berada di Kamp Jabalia (Gaza Utara), dan Kamp Pengungsi kawasan Mawasi (Gaza Selatan),” ujar Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024).

Dia mengatakan, sebanyak 5.000 warga Palestina yang berada di kamp-kamp pengungsi di wilayah Gaza mulai dari anak kecil, hingga lansia dapat menikmati Hidangan Berkah Ramada. Distribusi hidangan tersebut akan berlangsung hingga akhir Ramadhan.

“Pendistribusian makanan untuk warga Palestina ini merupakan agenda tahunan BAZNAS di bulan suci Ramadan, dan merupakan salah satu program unggulan BAZNAS selama Ramadan,” ujar Mahdum.

Dia berharap, makanan yang didistribusikan BAZNAS bekerja sama dengan INH ini dapat meringankan beban warga Palestina dan membawa sedikit keceriaan di tengah kondisi sulit yang dihadapi akibat agresi militer Israel.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur, yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu masyarakat Palestina yang sedang mengalami kesulitan,” katanya.

BAZNAS RI memastikan, penyaluran infak kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina ini dilakukan dengan menerapkan prinsip 3A, yaitu Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.

“Kegiatan kemanusiaan ini sejalan dengan misi BAZNAS RI untuk menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan dan memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka. Semoga kita semua mendapat berkah dari Allah SWT,” ucap Mahdum.

 

2 dari 3 halaman

Israel Batasi Pasokan Bantuan ke Gaza

Sementara itu, Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim menyatakan, pada bulan keenam agresi Israel ke Jalur Gaza telah membuat lebih dari 33 ribu nyawa syahid. Hampir setengah di antaranya adalah anak-anak (14.500 anak) dan mayoritas korban lainnya adalah wanita.

Lebih dari 75 ribu warga Palestina luka-luka, ribuan menghilang, dan jutaan rakyat terkena penyakit infeksi serta mayoritas bangunan di Jalur Gaza dalam kondisi rusak parah akibat agresi militer Israel.

Bantuan kemanusiaan yang diblokade dan sangat dibatasi baik dari selatan Rafah yang dijaga Mesir namun di bawah pengaruh kuat Israel, serta perbatasan Erez di Bait Hanoun utara Gaza yang sempet ditutup permanen akibat protes dari pemukim ilegal Israel yang menuntut Gaza dibuat kelaparan.

"Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa dibatasinya pasokan kebutuhan masuk ke Gaza adalah bagian dari upaya Israel untuk membuat warga Gaza kelaparan, agar supaya wilayah pesisir timur itu menjadi kosong, tidak peduli jika warga meninggal atau hengkang dari Gaza," kata Luqman.

 

3 dari 3 halaman

INH Komitmen Terus Salurkan Bantuan Kemanusiaan

Kali ini, INH melakukan kolaborasi dengan BAZNAZ menyalurkan ribuan paket makanan berbuka puasa baik di Utara maupun Selatan Gaza merupakan ikhtiar kedua belah pihak untuk bisa terus membantu para pengungsi memenuhi kebutuhan makannya.

"Kolaborasi antara INH dan Baznaz yang kesekian kalinya ini sangat dinanti warga Gaza, yang jarang mendapatkan paket makanan hangat di tengah kondisi seperti saat ini, terutama warga Gaza utara yang sulit bergerak," ujar Luqmanul Hakim.

Menurutnya, tim INH di Jalur Gaza terus berupaya menyalurkan bantuan di tengah segala tantangan yang dihadapi di lapangan hingga Ramadan selesai. Selanjutnya, INH akan terus menyalurkan bantuan kemanusiaan lainnya.

"Mereka berusaha menyalurkan amanah bantuan dari masyarakat Indonesia melalui Baznaz secepat mungkin dan walaupun di tengah kondisi peralatan yang terbatas setelah kondisi kantor INH di Jalur Gaza rusak parah, namun mereka selalu mengirimkan laporan secara profesional dan meng-update informasi terbaru," katanya memungkasi.