Liputan6.com, Jakarta Ditlantas Polda Metro Jaya telah mengerahkan sebanyak 1.500 personel untuk pengamanan malam takbiran atau di jalan raya dalam rangka menyambut menyambut Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah di Jakarta dan sekitarnya.
“Tadi jam 4 berjumlah 1.500 personel yang akan kita sebar ke seluruh Jakarta untuk mengantisipasi kegiatan malam takbir pada malam hari ini,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol M. Latif Usman keypad wartawan, Selasa (9/4/2024).
Baca Juga
Adapun ribuan personel nantinya akan disebar di beberapa titik seperti, Bekasi, Depok, Tangerang. Kemudian di beberapa perbatasan seperti Kalimalang dan Lenteng Agung juga telah didirikan pos pengawasan.
Advertisement
Kemudian untuk di Jakarta, ada juga titik yang menjadi perhatian seperti wilayah Daan Mogot Kalideres, Tomang, Slipi, Semanggi, Kuningan, Pancoran.
Selanjutnya, sepanjang jalan Gatot Subroto sampai dengan Cawang dan jalan Fatmawati sampai Kota Tua.
“Iya kalau memang sudah membahayakan apa boleh buat. Kita lakukan sampai dengan pemeriksaan. Kan misalnya dia membawa alat-alat yany berbahaya. Dia membawa istilahnya yg membahayakan massa dirinya. Ya kita amankan, sampai itu,” ujar Latif.
“Tetapi sekiranya masih bisa persuasif kita putar balikan atau kita edukasi. Tapi ini saya harapkan betul dari titik-titik dari tingkat polsek, tingkat polres, ya ini sudah melakukan penjagaan di tempat masing-masing,” tambahnya.
Konvoi Ganggu Masyarakat
Disisi lain, Latif menjelaskan alasan penjagaan ini dilakukan karena menyusul larangan takbiran keliling dengan sepeda motor.
Di mana kegiatan itu berpotensi mengganggu ketertiban ketertiban lalu lintas di masyarakat.
“Yang intinya adalah bagaimana pelaksanaan malam takbir ini bisa dilaksanakan sekhidmat mungkin. Sehingga masyarakat betul-betul merayakan kemenangan ini dengan khusuk dan khidmat, di masjid atau wilayah sekitar,” tuturnya.
Advertisement
Pawai Obor Diperbolehkan
Sedangkan untuk agenda pawai obor saat malam takbiran, Latif tidak melarang. Sebab kegiatan itu biasanya hanya akan dilakukan di sekitar wilayah masyarakat yang tidak berpotensi mengganggu ketertiban berlalu lintas masyarakat.
“Ya kalo pawai obor jalan kaki ya harus malah kita jaga betul. Kan mereka pasti kalo pasai obor kan ni jalan kaki. Malah harus kita jaga, kita kawal, kita amankan kalo hanya jalan kaki. Tapi kalo menggunakan sepeda motor, jaraknya jauh,” kata dia.
“Kalo jalan kaki kan pasti lingkungan masing-masing. Tidak akan jauh-jauh. Itu yang kita harapkan. Di musala, di maupun-maupun takbir keliling yang jalan kaki untuk menyemarakkan di lingkungannya masing-masing. Akan kita amankan betul,” sambungnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com