Sukses

Sandiaga Uno Temui Prabowo Saat Lebaran, Gerindra: Semangat Rekonsiliasi

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga uno menemui calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan, pada hari pertama lebaran Idul Fitri 1445 H.

Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga uno menemui calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan, pada hari pertama lebaran Idul Fitri 1445 H.

Momen tersebut dinilai sebagai bentuk semangat rekonsiliasi usai kontestasi Pilpres 2024, terlebih utnuk sosok Prabowo.

“Pasti ada (obrolan) hal-hal umum. Tentu juga ada gestur-gestur politik. Nggak mungkin orang datang tanpa bisa kita stop makna, gestur politik yang muncul, yaitu kesenangan keinginan rekonsiliasi,” tutur Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman usai silaturahmi di rumah dinas Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, Jalan Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).

Menurutnya, Sandiaga datang tanpa membawa surat tertentu dari PPP dan tidak dalam kapasitas diundang secara khusus.

Namun begitu, dia merupakan salah satu sosok penting di koalisi 03 Ganjar-Mahfud sehingga diyakini ada pesan politik dalam pertemuan tersebut.

“Memang Pak Sandi datang nggak bawa surat dari PPP, nggak bawa. Tapi orang tahu Pak Sandi adalah di kubu sana, salah satu faktor di kubu sana, datang ke Kertanegara. Tentu semangatnya adalah kembali mempercepat rekonsiliasi,” jelas dia.

Di samping itu, Habiburokhman menyatakan golongan elit hingga akar rumput pun sudah meninggalkan hingar bingar kontestasi Pilpres 2024.

“Ini sekarang mungkin sudah 80 persen orang sudah move on. Pemilu ya pemilu, kontestasi ya kontestasi, selesai lima tahun lagi, kalau mau kita kontestasi lagi," jelasnya.

"Ini kan tinggal tunggu putusan MK, kira-kira nih kalau kita berpengalaman melewati momen seperti ini, putusan MK kan belum bisa dikira-kira dengan hadirnya empat menteri kemarin yang memberikan keterangan yang menyejukkan, soal tuduhan-tuduhan tersebut terpatahkan semua,” Habiburokhman menandaskan.

2 dari 3 halaman

Basarah PDIP: Tidak Tepat Kata Rekonsiliasi, Tak Ada Perpecahan Megawati-Prabowo

Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, hubungan pribadi antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sangat baik, sehingga tak tepat ada rekonsiliasi.

“Tidak tepat kalau dikatakan antara Bu Mega dan Pak Prabowo harus melakukan rekonsiliasi, karena tidak ada perpecahan di antara beliau berdua,” kata Basarah pada wartawan, Rabu (10/4/2024).

Basarah menyebut, perbedaan antara Megawati-Prabowo hanya saat ini sebatas kompetisi Pilpres atau bernegara.

“Yang terjadi sekadar kompetisi Pemilu presiden yang itu sudah kita sepakati sebagai suatu sistem bernegara kita setiap lima tahun,” kata dua.

Saat ini, lanjutnya, dalam konteks kompetisi Pilpres, tahapan Pemilu masih belum selesai karena masih ada sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi.

“UU Pemilu kita mengatur bahwa tahapan Pemilu presiden itu masih belum selesai. Masih ada tahapan sengketa PHPU di Mahkamah Konstitusi. Nah dalam konteks itu saya kira kita harus bedakan mana konteks pribadi yang mana hubungan Bu Mega dan Pak Prabowo masih sangat baik hingga saat ini dan mana konteks bernegara,” kata Basarah.

 

3 dari 3 halaman

Pasca Putusan MK

Oleh karena itu, Basarah menjelaskan, pertemuan Megawati-Prabowo dalam konteks bernegara akan dilakukan pasca putusan MK.

“Mari kita tunggu momentum silaturahmi yang bersifat politik kenegaraan itu setelah PHPU di Mahkamah Konstitusi selesai. Silaturahmi yang bersifat kenegaraan itu setelah PHPU di MK selesai,” kata dia.

“Tapi secara pribadi, saya kira meksipun mungkin secara fisik belum bertemu antara hati Bu Megawati dan Pak Prabowo saya kira sudah saling kontak batin di antara mereka berdua. Tapi sekali lagi mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai,” sambungnya.