Sukses

Pemudik Disarankan Balik Lebih Awal Jumat atau Sabtu Pekan Ini

Budi mengatakan, arus balik pada dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang. Ketimbang saat puncak arus balik ada pada H+4 atau Minggu, (14/4/2024) dan Senin, (15/4/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan pemudik pulang ke Jakarta lebih awal agar tak menumpuk saat arus balik.

“Seperti anjuran presiden waktu itu agar kembali lebih awal. Kalau bisa besok atau Sabtu,” ujar Budi saat jumpa pers di Pos Pantau KM 70 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Kamis, (11/4/2024).

Budi mengatakan, arus balik pada dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang. Ketimbang saat puncak arus balik ada pada H+4 atau Minggu, (14/4/2024) dan Senin, (15/4/2024).

“Karena Minggu dan Senin itu pasti terjadi satu kenaikan yang besar,” ujarnya.

Apabila pemudik balik lebih awal, kata Budi, bisa membantu petugas untuk mengelola arus lalu lintas. Khususnya titik kritikal kemacetan di daerah Salatiga sampai ke Semarang. Lalu, Jogja, Solo, Ngawi, Madiun, dan Demak yang akan jadi area penumpukan kendaraan.

“Tadi berapa kali kita melakukan exercise, bahkan setelah rapat ini kita akan cari, kita elaborasi bagaimana itu bisa terjadi,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewanti-wanti agar pemudik lebih tertib dan disiplin mematuhi aturan lalu lintas dan imbauan petugas ketika dimulainya arus balik lebaran dimulai 13 - 16 April 2023 nanti.

Karena proses pengelolaannya untuk arus balik lebih sulit daripada arus mudik. Karena mobilitas kendaraan saat arus balik merujuk pada satu titik menuju Jakarta dan sekitarnya.

“Karena kalau berangkat mudik itu kan gerakannya sentrifugal, menyebar, itu relatif mudah. Tetapi ketika dia balik, itu kan sentripetal. Semua mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibu kota dan sekitarnya. Ini pengelolaannya jauh lebih sulit,” kata Muhadjir saat jumpa pers di pos pantau Cikampek, Kamis (11/4).

Sehingga evaluasi selama arus mudik, lanjut Muhadjir, perlu dilakukan perbaikan. Mengingat permasalahan utama diakibatkan kenaikan jumlah pemudik yang harus dikelola dengan baik, agar menekan angka kecelakaan.

“Ini kenapa saya sampaikan tentu saja indikator utama kita adalah soal ini. Mengingat tema mudik kita seperti yang sebutkan aman, ceria dan bermakna. Jadi mudik harus bermakna jadi target kita betul-betul. Sebetulnya idealnya adalah zero accident karena itu semakin mendekati zero semakin bagus,” kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Catat, Ini Titik Rawan Kecelakaan di Tol Saat Arus Balik ke Jakarta

Pemerintah bersama pihak kepolisian telah mendata sejumlah titik rawan kecelakaan yang tersebar di beberapa ruas jalan tol mulai dari Surabaya sampai Jakarta ketika arus balik nanti.

“Jadi kita sudah mendapatkan sebenarnya daerah-daerah rawan kecelakaan, mulai dari Surabaya sampai dengan ke Jakarta, di tol ini,” kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan saat jumpa pers, Kamis (11/4/2024).

Seperti daerah rawan di jalan tol Trans Jawa dimulai dari KM 570, KM 429, dan KM 370 sampai KM 360. Jalan itu menjadi titik lelah yang biasa dialami para pemudik ketika melaju dari timur ke barat Jawa.

“Ini menjadi titik trouble spot karena sering kejadian kecelakaan tunggal,” ujarnya.

Selain titik lelah, ada juga titik rawan kemacetan yang diakibatkan antrean masuk rest area dan beberapa kendaraan yang parkir di bahu jalan. Faktor itu kerap menjadi titik penyebab kemacetan yang harus dikelola dengan baik.

“Kemudian, di rest area juga pasti, kemudian kendaraan yang parkir di bahu jalan juga masih jadi perlambatan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi juga menyampaikan titik rawan saat arus balik terjadi ketika memasuki daerah Semarang dan akses masuk Jakarta.

“Nah disitu tempat perjumpaan banyak jalan,” kata Budi.

3 dari 3 halaman

Jadi Titik Lelah Sopir

Sehingga, Budi mengimbau untuk para pengemudi baik sopir mobil pribadi maupun sopir kendaraan umum bisa mengambil opsi istirahat keluar di Cirebon atau Tegal.

“Karena jalannya lurus, tidak besar, dan monoton ya jadi titik lelah. Oleh karenanya sekali lagi kendaran pribadi harus hati-hati di situ. Kalau lelah berhenti masuk ke Cirebon atau Tegal dan sebagainya. Yang kendaraan umum juga demikian harus memikirkan keselamatan dari penumpang,” kata dia.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com