Liputan6.com, Jakarta- GM Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa meluruskan video yang viral di media sosial terkait dugaan kebocoran kereta cepat Whoosh, Jumat, (12/4/2024). Dia memastikan, hal tersebut bukan sebuah kebocoran.
“Mengenai video terkait dugaan kebocoran Kereta Cepat Whoosh karena hujan deras pada Jumat 12 April 2024 bersama ini kami sampaikan bahwa tidak ada kebocoran di kereta cepat Whoosh,” kata Eva siaran pers diterima, Sabtu (13/4/2024).
Baca Juga
Eva menjelaskan, air yang masuk ke dalam kereta seperti yang nampak dalam video yang beredar disebabkan karena tampias air hujan yang disertai angin kencang. Sebab saat kejadian di Stasiun Tegalluar terdapat satu rangkaian yang sedang melayani proses naik penumpang yakni rangkaian kereta G 1234.
Advertisement
“Adapun kondisi yang terdampak tampias air hujan terjadi pada kereta 1 dan kereta 6,” ungkap Eva.
Eva menuturkan, kondisi yang terjadi saat kejadian diketahui cuaca di area peron stasiun Tegalluar dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang, bersamaan dengan hujan disertai angin tersebut, sedang berlangsung proses keberangkatan yang membuat seluruh pintu kereta harus terbuka sehingga air hujan yang terbawa angin kencang mengarah ke dalam kereta melalui pintu kereta yang sedang terbuka.
“Pada saat kejadian, petugas langsung melakukan pengeringan di seluruh area yang terkena tampias air hujan. Dalam kurun waktu 5 menit, kondisi kereta 1 dan 6 yang terdampak tampias air hujan sudah kembali kering seperti semula,” tutur Eva.
Pihak Kereta Cepat Whoos Meminta Maaf
Eva meyampaikan, KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang Whoosh dengan nomor perjalanan KA G 1234 relasi Tegalluar-Halim keberangkatan pukul 14.00 WIB.
“Permohonan maaf atas ketidaknyamanan juga telah disampaikan langsung oleh kondektur kepada seluruh penumpang selama perjalanan,” ujar dia.
Eva memastikan, Kereta cepat Whoosh didesain dan diproduksi sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh penumpang.
“KCIC berkomitmen untuk terus menyediakan layanan yang prima dan optimal kepada penumpang,” Eva menandasi.
Advertisement