Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), melalui Sekjennya Hasto Kritstiyanto menyinggung soal anak ranting ketika pihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Membaca hal itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengatakan pernyataan Hasto adalah sebuah ekspresi kekesalan.
Baca Juga
“Ini lebih kepada narasi, kita membaca ruang kekesalan PDIP terhadap Pak Jokowi,” kata Arifki saat dimintai tanggapannya melalui pesan singkat, Minggu (14/4/2024).
Advertisement
Arifki meyakini, kekesalan PDIP ke Jokowi menunjukkan terjadi komunikasi dan pertemuan antara elite dengan anak-anak ranting. Kemudian, hasil lain dari pertemuan itu munculnya penolakan terhadap Bobby Nasution yang tidak diterima lagi oleh PDIP untuk Pilgub Sumut.
“Artinya, dalam kontestasi ini komunikasi politik antara PDIP dan Pak Jokowi melebar lebih jauh, ini menunjukkan bahwa dendam kekecewaan hasil Pilpres masih hal yang membuat renggang komunikasi keduanya,” Arifki menandasi.
Diberitakan sebelumnya, Hasto pada beberapa waktu lalu saat bertemu awak media di Jakarta menyinggung saat ini Megawati masih hendak bertemu anak-anak ranting. Menurut dia, anak-anak ranting kini menjadi benteng yang melindungi demokrasi Indonesia yang tengah digerogoti oleh penyalahgunaan kekuasaan.
“Lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal, tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, anak ranting justru mengatakan sebentar dulu, biar (Ibu Mega) bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati,” ujar Hasto di Jakarta, Sabtu (13/4).
Bobby Nasution Dilarang Nyagub dari PDIP
Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sudah membuka pendaftaran untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Dia menyebut semua pihak boleh ikut pendaftarkan diri termasuk di Sumatera Utara.
Namun, Hasto menegaskan, khusus Wali Kota Medan sekaligus Mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution tak boleh ikut mendaftar.
"Sudah ada pendaftaran-pendaftaran di daerah-daerah Sumatera Utara, kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby itu usulan dari bawah," kata Hasto, kepada wartawan, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Jumat (12/4).
Secara prinsip, Hasto mengatakan, partainya sudah siap menghadapi Pilkada Serentak 2024. Hanya saja, ia masih menyoroti pelaksanaan Pemilu 2024 yang ia nilai sarat abuse of power.
“Selama proses pendaftaran ini berlangsung, hal-hal yang menjadi kritik terbesar atas pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai abuse of power, penggunaan aparatur negara, sumber-sumber negara, itu harus diatasi dulu. Kalau tidak, tidak ada gunanya pemilu,” Hasto menandasi.
Advertisement