Liputan6.com, Jakarta - Bentrokan yang melibatkan anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di ruang tunggu keberangkatan Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam melalui proses mediasi oleh masing-masing pimpinan. Meski begitu, sanksi tegas pun menanti bagi para pelaku yang terlibat dalam peristiwa itu dan terbukti bersalah.
"Kapolda sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI khususnya dan masyarakat umumnya, serta akan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku yang menyebabkan rusaknya soliditas TNI-Polri ini,” tutur Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan kepada wartawan, Senin (15/4/2024).
Diketahui, bentrokan antara personel Brimob dengan prajurit TNI AL bermula dari kesalahpahaman individu yang berujung pada pergerakan massa. Akibatnya, sejumlah korban pun dilarikan ke rumah sakit.
Advertisement
Menurut Hersan, pimpinan TNI dan Polri di wilayah Sorong bergerak cepat melakukan mediasi dan akan menindaklanjuti dengan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut. Dia menegaskan, aparat yang terbukti melakukan pelanggaran akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kita berharap rekan-rekan yang masih di rumah sakit segera diberikan kesembuhan, dan sekali lagi, kita tetap menjaga soliditas TNI-Polri," kata Hersan.
Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon menyampaikan, pihaknya bersama TNI Angkatan Laut (AL) telah memberikan perawatan kepada para prajurit yang menjadi korban bentrokan di di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/4/2024).
Setidaknya terdapat sebanyak empat prajurit TNI AL menjadi korban, lalu dari pihak kepolisian terdapat enam anggota Polri menjadi korban.
"Telah kami datakan, sampai sejauh ini ada 4 rekan kita dari TNI AL masih dalam perawatan. Demikian juga 1 personel dari Polres Tambrauw dan 5 Personel Polres Sorong Kota sudah dilakukan perawatan," kata Johnny dalam keteranganya.
Selesaikan Permasalahan di Lapangan
Jenderal Bintang Dua Polri itu pun berharap kepada prajurit yang terluka agar kembali pulih dan bisa untuk bersama-sama saling berkolaborasi dalam melaksanakan tugas berikutnya.
"Kepada masyarakat kami himbau terkhusus yang ada di Sorong dan semua yang ada di tanah Papua, jangan terhasut ataupun terbawa informasi yang tidak benar," kata dia.
"Kami punya tugas menjaga kerukunan, membangun toleransi, pesan persatuan dalam keberagaman selalu kita sampaikan. Kita harus menjaga Soliditas antara TNI-Polri," tambah dia.
Johnny menyatakan saat ini bersama pihak TNI AL sedang berupaya mencari solusi agar dinamika di lapangan bisa diselesaikan. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali, dengan penguatan masing-masing satuan.
"Kami masing-masing akan melakukan konsolidasi ke dalam. Silahkan masyarakat kota Sorong melakukan aktifitas seperti biasa. Permasalahan sudah selesai, kita masing-masing akan melakukan penyelidikan terhadap permasalahan ini untuk penegakkan hukum sesuai kriteria perbuatannya," ujarnya.
Sebelumnya, Terjadi bentrokan antara Brimob Polri dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Data. Lima korban luka-luka pun dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyampaikan, peristiwa itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 09.30 WIT.
“Pada tanggal 14 April 2024 pukul 09.30 di pintu masuk Ruang Tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong Provinsi Papua Barat Daya telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat Daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong,” tutur Nugraha saat dikonfirmasi, Minggu (14/4/2024).
Advertisement
Dipicu Kesalahpahaman
Menurutnya, penyebab bentrokan itu dipicu oleh kesalahpahaman. Berdasarkan informasi yang dihimpun, prajurit TNI AL menegur anggota Brimob yang mengantar keluarganya di pelabuhan.
"Penyebabnya terjadi kesalahpahaman antara anggota Brimob ditegur oleh anggota AL. Korban luka lima orang saat ini sudah dirawat di RS,” jelas dia.
Lebih lanjut, kedua belah pihak baik Polri dan TNI AL kini tengah melakukan mediasi agar bentrokan tidak berlanjut dan menimbulkan kerugian, baik dari sisi aparat maupun sipil.
"Dan tindakan yang dilakukan masing-masing pimpinan mengendalikan anak buahnya dan melakukan mediasi, selain itu melaksanakan patroli bersama sebagai tindakan preventif agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut,” Nugraha menandaskan.