Sukses

Polisi Sebut Kepadatan Arus Balik Lebaran Masih Terjadi di Jalur Arteri Jabar dan Jateng

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyebut, meski puncak arus balik lebaran sudah dilewati, masih terjadi kepadatan di ruas jalan arteri khususnya di Jawa Barat kemudian Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyebut, meski puncak arus balik lebaran sudah dilewati, masih terjadi kepadatan di ruas jalan arteri khususnya di Jawa Barat kemudian Jawa Tengah.

Adapun sebelumnya, Polri memprediksi puncak arus balik lebaran terjadi pada Minggu 14 April 2024 dan Senin 15 April 2024.

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, lantaran kepadatan terjadi di Arteri Jabar, pihaknya sempat memberlakukan rekayasa lalu lintas yaitu menerapkan one way.

"Pertama di arteri selatan Jawa Barat, yaitu di Gentong, Limbangan, Pasar Lewu, sampai, Malangbong. Itu ada beberapa kali kita melakukan pengaturan one way, sehingga harus bergantian dari timur ke barat dan barat ke timur, sehingga terdapat antrean," kata dia di Pos Jasamarga KM 70, Selasa (16/4/2024).

Untuk kepadatan di Pantura, lanjut Aan, itu sudah terjadi sejak tadi malam namun tak sampai menimbulkan kemacetan. Kendati itu kepolisian menerapkan sistem one way.

Sementara pada di jalan arteri Jateng, kepolisian sempat menerapkan rekayasa lalu lintas demi mengurai kemacetan.

"Di Jawa Tengah yang menjadi titik krusial ada di Pejagan menuju Banyumas, ini juga beberapa kali kita lakukan one way untuk mengurai kepadatan," ucap Aan.

"Kemudian untuk jalur wisata pada hari H sampai H+3 ini juga ada peningkatan dan kita beberapa kali melakukan rekayasa lalu lintas dan pembatasan dengan ganjil genap, di daerah Bandung, Jawa Tengah, Banten," kata dia.

2 dari 3 halaman

H+4 Arus Balik Lebaran, 162 Ribu Kendaraan Kembali Ke Jabotabek dari Tol Japek

Jasa Marga mencatat puncak arus balik tertinggi pada H+4 Lebaran Idul Fitri 2024 atau Senin, 15 April 2024.

Volume lalu lintas (lalin) kembali ke Jabotabek dari arah Timur yakni Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon dan Bandung, tercatat mencapai 162 ribu kendaraan di KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

“Angka ini naik 198 persen dari lalu lintas normal 2024 sebesar 54 ribu dan meningkat 50 lersen dibanding Lebaran 2023 sebesar 107 ribu kendaraan,” tutur Marketing & Communication Department Head Jasa Marga, Faiza Riani dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).

Menurutnya, volume lalin arus balik dari arah Timur merupakan angka kumulatif di KM 66 Jalan Tol Japek melalui dua Gerbang Tol (GT), yaitu GT Cikampek Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Cipularang.

“Dengan rincian GT Cikampek Utama, dengan jumlah 113 ribu kendaraan meningkat sebesar 354 persen dari lalin normal 2024 sebesar 24 ribu kendaraan. GT Kalihurip Utama, dengan jumlah 49 ribu kendaraan, naik sebesar 65 persen dari normal 2024 sebesar 29 ribu kendaraan,” jelas dia.

3 dari 3 halaman

Diprediksi Masih Akan Ada Pergerakan Arus Balik Lebaran

Faiza menyampaikan, diprediksi masih akan ada pergerakan arus balik dari sekitar 34 persen atau lebih dari 600 ribu kendaraan, yang belum kembali ke Jabotabek sampai dengan nanti H+7 lebaran atau 18 April 2024.

“Meski lonjakan volume lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek meningkat pesat hingga hampir 200 persen terhadap normal dan 50 persen terhadap periode yang sama tahun lalu, lalu lintas tersebut dapat diantisipasi melalui perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi dengan stakeholder terkait yang jauh lebih intensif dengan mempertimbangkan evaluasi dari arus mudik tahun ini maupun tahun 2023 lalu,” kata dia.

Sejumlah upaya yang berhasil membantu kelancaran arus balik lebaran 2024, antara lain seperti di GT Cikampek Utama yang telah mengoperasikan secara optimal 32 lajur transaksi dan penyiagaan 28 unit mobile reader, termasuk dengan menambah petugas mengarahkan pemudik sesuai penerapan rekayasa lalu lintas contraflow.

“Selain itu kami juga melakukan upaya peningkatan layanan seperti menambah jumlah derek, rambu-rambu untuk mendukung rekayasa lalu lintas, menambah fasilitas dan layanan di rest area, meningkatkan teknologi yang bisa memberikan informasi real time kepada pengguna jalan melalui aplikasi Travoy, memberikan potongan tarif tol pada periode arus balik, hingga mengoperasikan dua jalur fungsional yaitu Jalan Tol Jogja-Solo dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan,” ungkap dia.

 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Video Terkini