Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap asal-usul pelat dinas TNI yang dipalsukan oleh pengemudi Toyota Fortuner berinisial PWGA.Â
Kanit 2 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Anggi Fauzi Hasibuan menerangkan, PWGA merupakan seorang warga sipil. Namun, dia memiliki kakak yang berstatus Purnawirawan Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad).
Baca Juga
"Jadi dia memang bukan anggota TNI. Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan lah pelat nomor dinas itu," kata Anggi kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Advertisement
Anggi mengatakan, pelat dinas 84337-00 semestinya dipergunakan oleh kakaknya. Namun, kakak tersangka inisial T hanya diizinkan menggunakan hanya sampai tahun 2018.
"Lalu pada 2019 itu dilakukan pemutihan pelat nomor dinas itu," ucap Anggi.
Anggi mengatakan, pelat dinas 84337-00 kini diterbitkan atas nama Marsda TNI Purn Asep Adang Supriyadi. Hal itu karena dia sekarang tercatat merupakan dosen di Universitas Pertahanan (Unhan).
"Jadi tahun 2020 Pak Asep Adang ini dosen di Unhan, diberikan dia nomor dinas oleh Mabes TNI. Dengan nama Pak Asep tersebut serta jenis kendaraan yang berbeda," ucap dia.
Asep Adang Tak Ada Sangkut Paut dengan Pengemudi Fortuner
Anggi memastikan, Asep Adang tidak ada sangkut-pautnya dengan kejadian tersebut. Dia justru terkena dampaknya. Anggi menyebut Asep Adang sempat didatangi oleh Puspom TNI usai video Toyota Fortuner viral di media sosial.
"Tidak ada (hubungannya) , jadi Pak Asep Adang ini. Di tanggal 12nya si Pak Adang itu didatangi oleh beberapa orang dari pihak puspom TNI menanyakan terkait kenapa pelat nomor bapak bisa digunakan orang ini dan sekarang sedang viral," ujar dia.
"Bapak itu tidak mengenal dengan orang itu, dia membuat laporan polisi. Dia minta untuk pihak TNI dalam hal itu pusat penerangan untuk menyebutkan kalau saya tidak ada kaitannya dengan orang yang ada di media sosial tersebut," ucap dia.
Di sisi lain, Anggi mengungkapkan tersangka menggunakan pelat dinas TNI palsu sejak 2023. Adapun, alasannya untuk menghindari kebijakan ganjil genap.
"Kalau pengakuan dari tersangka, dia itu dikasih oleh kakaknya itu loh bang. Kasih pinjam, kasih pinjam. Alasan dipinjamkan itu, ya seperti yang tadi saya bilang bang, kalau misalnya ada ganjil genap, dia baru pakai gunakan. Pada saat tanggal genap dia menggunakan pelat nomor dinas tersebut tapi dengan syarat harus izin dulu ke kakaknya," ucap dia.
"2023 ya bang ya kalau dia bilang 2023. Cuma kalau untuk kuantitas dia berapa kali gunakannya 4 kali," Anggi menandaskan.
Advertisement
Pengemudi Fortuner Buang Pelat Dinas TNI Palsu di Lembang
Polisi masih mencari barang bukti berupa pelat dinas TNI palsu yang terpasang di mobil Toyota Fortuner milik pria berinisial PGWA. Mobil itu viral setelah bertindak arogan di Km 57 Tol Cikampek.
Kanit 2 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Anggi Fauzi Hasibuan menerangkan, pelat mobil Toyota Fortuner telah diganti. Sementara pelat nomor dinas yang dipalsukan telah dibuang di kawasan Bandung. Polisi pun kini sedang melakukan pencarian.
"Pelat TNI nya sudah dibuang di daerah Lembang dan sekarang masih dicari anggota di sekitar lokasi di Lembang. Anggota lagi mengarah ke sana," kata Anggi saat dikonfirmasi awak media, Rabu (17/4/2024).
Anggi menjelaskan, peristiwa itu terjadi di Km 57 Tol Cikampek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner plat Dinas 84337-00 pada 10 April 2024. Adapun, dia menggunakan pelat itu agar terhindar dari kebijakan ganjil-genap yang diberlakukan pada arus mudik lebaran 2024.
"Jadi dia pakai lah pelat nomor itu pelat nomor dinas TNI. Jadi supaya bisa mengatasi ganjil genap," ucap dia.
Anggi mengatakan, tindakan itu rupanya viral di media sosial. Hal itu disadari oleh PGWA setelah dihubungi oleh seseorang. Akibatnya, niat liburan terhalang.
"Dia hanya di hotel merenung," ucap dia.
Hubungi Sang Kakak yang Merupakan Purnawirawan TNI
Anggi mengatakan, PGWA lantas menghubungi kakaknya inisial T yang merupakan purnawirawan tinggi di TNI. Dalam pembicaraan, PGWA mengakui kesalahannya.
"Dia mengakui ininya lah dia sempat ribut terus ada yang memviralkan dia dan sekarang dia sudah viral di salah satu medsos, kemudian kakaknya dia ini mengarahkan dia, kamu pakai ini ini terjadi kan seperti itu, buang saja, pelat nomor, atas dasar itu dia buang pelat nomor," ucap dia.
Anggi mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan tersangka PGWA. Sejauh ini, barang bukti pelat dinas TNI palsu masih dicari.
"Tersangka (diminta) untuk menunjukkan di mana lokasi dia buang pelat nomor itu, dijadikan barang bukti," tandas dia.
Advertisement