Liputan6.com, Jakarta Polri masih mendalami kasus bentrokan anggota Brimob dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di ruang tunggu keberangkatan Pelabuhan Sorong, Papua Barat.
Sejauh ini, sudah sebanyak 21 anggota polisi yang menjalani pemeriksaan.
Baca Juga
“Masih dilakukan pendalaman masing-masing instansi,” tutur Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ongky Isgunawan saat dikonfirmasi, Kamis (18/4/2024).
Advertisement
Menurut dia, Polri hanya melakukan pemeriksaan terhadap anggota polisi. Sementara prajurit TNI AL menjadi kewenangan dari instansi terkait.
“21 (yang diperiksa) Polri. Kalau instansi lain silahkan (konfirmasi) ke yang bersangkutan,” kata dia.
Diketahui, bentrokan yang melibatkan anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di ruang tunggu keberangkatan Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam melalui proses mediasi oleh masing-masing pimpinan.
Meski begitu, sanksi tegas pun menanti bagi para pelaku yang terlibat dalam peristiwa itu dan terbukti bersalah.
“Kapolda sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI khususnya dan masyarakat umumnya, serta akan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku yang menyebabkan rusaknya soliditas TNI-Polri ini,” tutur Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan kepada wartawan, Senin (15/4/2024).
Adapun, bentrokan antara personel Brimob dengan prajurit TNI AL bermula dari kesalahpahaman individu yang berujung pada pergerakan massa. Akibatnya, sejumlah korban pun dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Hersan, pimpinan TNI dan Polri di wilayah Sorong bergerak cepat melakukan mediasi dan akan menindaklanjuti dengan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut.
Dia menegaskan, aparat yang terbukti melakukan pelanggaran akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kita berharap rekan-rekan yang masih di rumah sakit segera diberikan kesembuhan, dan sekali lagi, kita tetap menjaga soliditas TNI-Polri," kata Hersan.
Sempat Beri Perawatan
Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon menyampaikan, pihaknya bersama TNI Angkatan Laut (AL) telah memberikan perawatan kepada para prajurit yang menjadi korban bentrokan di di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/4/2024).
Setidaknya terdapat sebanyak empat prajurit TNI AL menjadi korban, lalu dari pihak kepolisian terdapat enam anggota Polri menjadi korban.
"Telah kami datakan, sampai sejauh ini ada 4 rekan kita dari TNI AL masih dalam perawatan. Demikian juga 1 personel dari Polres Tambrauw dan 5 Personel Polres Sorong Kota sudah dilakukan perawatan," kata Johnny dalam keteranganya.
Jenderal Bintang Dua Polri itu pun berharap kepada prajurit yang terluka agar kembali pulih dan bisa untuk bersama-sama saling berkolaborasi dalam melaksanakan tugas berikutnya.
"Kepada masyarakat kami himbau terkhusus yang ada di Sorong dan semua yang ada di tanah Papua, jangan terhasut ataupun terbawa informasi yang tidak benar," kata dia.
"Kami punya tugas menjaga kerukunan, membangun toleransi, pesan persatuan dalam keberagaman selalu kita sampaikan. Kita harus menjaga Soliditas antara TNI-Polri," tambah dia.
Advertisement
Mencari Solusi
Johnny pun menyatakan saat ini bersama pihak TNI AL sedang berupaya mencari solusi agar dinamika di lapangan bisa diselesaikan. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali, dengan penguatan masing-masing satuan.
"Kami masing-masing akan melakukan konsolidasi ke dalam. Silahkan masyarakat kota Sorong melakukan aktifitas seperti biasa. Permasalahan sudah selesai, kita masing-masing akan melakukan penyelidikan terhadap permasalahan ini untuk penegakkan hukum sesuai kriteria perbuatannya," ujarnya.
Sebelumnya, Terjadi bentrokan antara Brimob Polri dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Data. Lima korban luka-luka pun dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyampaikan, peristiwa itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 09.30 WIT.
“Pada tanggal 14 April 2024 pukul 09.30 di pintu masuk Ruang Tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong Provinsi Papua Barat Daya telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat Daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong,” tutur Nugraha saat dikonfirmasi, Minggu (14/4/2024).
Menurutnya, penyebab bentrokan itu dipicu oleh kesalahpahaman. Berdasarkan informasi yang dihimpun, prajurit TNI AL menegur anggota Brimob yang mengantar keluarganya di pelabuhan.
“Penyebabnya terjadi kesalahpahaman antara anggota Brimob ditegur oleh anggota AL. Korban luka lima orang saat ini sudah dirawat di RS,” jelas dia.