Sukses

5 Respons Bantuan Mulai Kodam XIII/Merdeka, Polda Sulut, hingga TNI AL Usai Erupsi Gunung Ruang

Sejak Rabu malam 17 April 2024, status Gunung Ruang naik lagi dari Siaga menjadi Awas. Hal itu disebabkan terus meningkatkan aktivitas gunung yang berada di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Rabu malam 17 April 2024, status Gunung Ruang naik lagi dari Siaga menjadi Awas. Hal itu disebabkan terus meningkatkan aktivitas gunung yang berada di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Sejumlah pihak pun menerjunkan bantuan untuk membantu korban dampak erupsi Gunung Ruang. Salah satunya Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya yang memimpin apel pemberangkatan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Satgas Gulbencal) ke Kabupaten Kepulauan Sitaro pada Kamis 18 April 2024.

Apel pemberangkatan Satgas Gulbencal yang digelar di Markas Kodam XIII/Merdeka, Jalan 14 Februari, Teling Atas, Kota Manado, Sulut ini, untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Ruang.

Pangdam XIII/Merdeka dengan respon cepat telah memerintahkan Satgas Gulbencal, khususnya satuan yang berada di Sulut, sebanyak 89 orang personel langsung berangkat ke Kepulauan Sitaro. Mereka dilengkapi dengan berbagai perlengkapan komunikasi, logistik, bekal alat dan obat kesehatan serta alat-alat kebencanaan lainnya.

"Personel Satgas Gulbencal bergerak ke titik evakuasi dan akan membentuk posko tanggap darurat dalam rangka membantu evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang," ujar Candra.

Selain itu, Polda Sulut juga mengirimkan personel Polri dan logistik dalam rangka membantu penanganan dan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang.

"Personel sudah diberangkatkan melalui Dermaga Polairud Polda Sulut dengan menggunakan 4 unit kapal KP Safe Boat milik Ditpolairud Polda Sulut," ucap Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi saat melepas keberangkatan personel ke Kabupaten Kepulauan Sitaro, di Dermaga Ditpolairud Polda Sulut.

Tak hanya itu, pihak TNI AL juga turut merespons terjadinya erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) serta ratusan personel.

"Tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang atau OMSP, salah satunya adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan," ungkap Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka.

Berikut sederet respons bantuan dari sejumlah pihak untuk membantu korban dampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 6 halaman

1. Kodam XIII/Merdeka Kirim Satgas Gulbencal

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya memimpin apel pemberangkatan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Satgas Gulbencal) ke Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, pada Kamis 18 April 2024.

Apel pemberangkatan Satgas Gulbencal yang digelar di Markas Kodam XIII/Merdeka, Jalan 14 Februari, Teling Atas, Kota Manado, Sulut ini, untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Ruang.

Pangdam XIII/Merdeka dengan respon cepat telah memerintahkan Satgas Gulbencal, khususnya satuan yang berada di Sulut, sebanyak 89 orang personel langsung berangkat ke Kepulauan Sitaro. Mereka dilengkapi dengan berbagai perlengkapan komunikasi, logistik, bekal alat dan obat kesehatan serta alat-alat kebencanaan lainnya.

"Personel Satgas Gulbencal bergerak ke titik evakuasi dan akan membentuk posko tanggap darurat dalam rangka membantu evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang," ujarnya.

Pangdam XIII/Merdeka juga secara langsung mengecek personel yang akan berangkat termasuk materiil yang dibutuhkan di tempat bencana alam. Selanjutnya secara langsung melepas dan memimpin doa pemberangkatan Satgas Gulbencal Kepulauan Sitaro Kamis siang 18 April 2024.

"Harapan kami semua, Satgas ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam membantu warga terdampak bencana dan memitigasi korban bencana lainnya," tutur Mayjen Candra.

Hadir dalam apel tersebut, PJU Kodam XIII/Merdeka dan Prajurit Satgas Gulbencal Kepulauan Sitaro, Sulut.

Diketahui, tingkat aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulut, menurut BMKG saat ini berada pada level IV atau Awas, dan sudah ditetapkan status tanggap darurat pasca erupsi oleh pemerintah setempat.

 

3 dari 6 halaman

2. Polda Sulut Kirim Personel dan Logistik

Polda Sulut mengirimkan personel Polri dan logistik dalam rangka membantu penanganan dan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi saat melepas keberangkatan personel ke Kabupaten Kepulauan Sitaro, di Dermaga Ditpolairud Polda Sulut, Kamis siang 18 April 2024.

"Personel sudah diberangkatkan melalui Dermaga Polairud Polda Sulut dengan menggunakan 4 unit kapal KP Safe Boat milik Ditpolairud Polda Sulut," ujar Bahagia Dachi.

Personel yang diberangkatkan terdiri dari 17 anggota Ditpolairud dan 10 personel medis Biddokkes Polda Sulut. Sedangkan, personel Brimob sebanyak 30 orang diberangkatkan menggunakan Kapal KRI Kakap 811 melalui Dermaga Satrol AL Samuel Languyu, Bitung.

Polda Sulut juga mengirimkan bantuan sembako, antara lain 1 ton beras, 30 dus mi instan, 50 baki telur dan 48 dus ikan kaleng.

"Personel Polda Sulut akan membantu personel Polres Kepulauan Sitaro, Pemda dan TNI setempat untuk melakukan evakuasi dan penanganan terhadap warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang," tutup dia.

 

4 dari 6 halaman

3. Basarnas Manado Tambah Kekuatan

Proses pengamanan dan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, hingga Kamis 18 April 2024 terus dilakukan.

Kepala Basarnas Manado Monce Brury menyampaikan, pihaknya menambah 10 personil lagi beserta alat pendukung untuk mengevakuasi masyarakat.

"Jadi tim Basarnas kami siagakan di sana sebanyak 35 personil untuk membantu pengamanan," ujar Monce Brury.

Monce Brury mengatakan, siang tadi pihaknya mengevakuasi masyarakat setempat, pegawai Lapas Tagulandang serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi ke Minahasa Utara.

"Kami akan selalu berkoordinasi ke semua instansi pemerintah setempat untuk menjamin keselamatan masyarakat," tuturnya.

Dia mengatakan, proses pengamanan saat ini masih berlanjut di Tagulandang. Sementara intensitas perkembangan terkait Gunung Ruang yang mengalami peningkatan sejak kemarin malam mengeluarkan larva dan bebatuan.

"Tim SAR gabungan sudah memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di radius 6 Km agar secepatnya mengungsi sehingga tidak memakan korban jiwa," tandas Monce Brury.

 

5 dari 6 halaman

4. Basarnas Manado Evakuasi 626 Warga Tagulandang

Sejak Gunung Ruang melestus pada, Selasa 16 April 2024 sudah sebanyak 626 orang warga Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, yang dievakuasi.

Kepala Basarnas Manado Monce Brury mengatakan, pada Kamis 18 April 2024, ada 47 orang yang dievakuasi, sehari sebelumnya ada 579 orang. Jadi total ada 626 orang yang dievakuasi.

Ratusan orang warga tersebut dievakuasi dengan cara diangkut menggunakan KM SAR Bimasena dari Pelabuhan Minanga di Tagulandang menuju Pelabuhan Munte di Libupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.

Tim Basarnas Manado Manado yang berjumlah sebanyak 35 personel itu juga masih akan melakukan penyisiran menggunakan perahu karet untuk mencari dan mengevakuasi masyarakat yang masih tertahan.

Wilayah jangkauan penyisiran meliputi kawasan pesisir mulai dari wilayah Punpente, Tulusan, Mohonsawang, hingga Lamanggo Biaro.

"Hal tersebut dilakukan merujuk data dari BNPB yang menyatakan ada 1.585 orang warga yang harus segera dievakuasi pascaerupsi Gunung Ruang karena bermukim paling dekat dari jangkauan material erupsi yakni dalam radius 2,5 kilometer," jelas dia.

 

6 dari 6 halaman

5. TNI AL Kerahkan Kapal Perang dan 400 Personel

Pihak TNI AL merespon terjadinya erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, dengan mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) serta ratusan personel.

"Tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang atau OMSP, salah satunya adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan," ungkap Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka, Kamis 18 April 2024.

Dia mengatakan, setelah terjadinya erupsi Gunung Ruang di Sulut, TNI AL mengirim bantuan melalui KRI serta mengevakuasi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang terdampak bencana alam, dalam 1 x 24 jam.

"KRI Kakap-811 unsur TNI AL yang dikerahkan ke lokasi bencana pada Kamis 18 April, membawa bantuan kemanusiaan dari Kementrian Sosial serta sejumlah bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat," tuturnya.

Bantuan yang dibawa TNI AL terdiri dari ribuan paket makanan, selimut, tenda, genset hingga pakaian untuk orang dewasa maupun anak-anak, yang tentu saja sangat dibutuhkan masyarakat terlebih ditengah kondisi darurat.

Menghadapi situasi ini, TNI AL juga menyiapkan kekuatan sebanyak 400 personel yang terdiri dari personel unsur KRI, Markas Komando Lantamal VIII, personel Pangkalan TNI AL (Lanal) Tahuna, personel Marinir Yonmarhanlan dan tenaga kesehatan TNI AL untuk pengoperasionalan Posko Penanggulangan Bencana.