Liputan6.com, Jakarta Polisi belum menyimpulkan penyebab kematian R (35), wanita diduga tuna susila yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Sabtu 13 April 2024.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, Puslabfor sedang meneliti organ-organ dalam korban.
Advertisement
"Sebab mati (kematian) menunggu hasil lab toksikologi dan histopatologi anatomi forensik ," kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/4/2024).
Ade menerangkan, sampel toksikologi seperti hati, empedu, lambung dan urine untuk diperiksa oleh Puslabfor
Sementara itu, sampel histologi anatomi seperti kulit dada, leher, rahang, tulang lidah dan tulang iga akan diperiksa di bagian Patologi Anatomi.
Hal ini guna mengetahui secara detail luka-luka yang ada di tubuh korban. Di mana ada temuan luka pada dada kanan kehitaman pada leher, dan kehitaman di rahang kanan pada wanita diduga tuna susila tersebut.
"Pemeriksaan luka-luka masih harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan luka pada laboratorium histologi anatomi," ucap Ade.
Wanita Tuna Susila Tewas Diduga Dibunuh di Kepulauan Seribu
Seorang wanita tewas dengan kondisi mengenaskan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Korban tewas diduga akibat dibunuh.
Subdit Jatanras turun tangan melakukan penyelidikan. Sejauh ini, tiga orang pria ditangkap.
Kanit 5 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yandri Mono menerangkan, ketiga orang yang diduga, diduga teman dekat dari korban.
Dia menyebut, wanita tersebut diduga tuna susila melalui aplikasi daring.
"(Korban) cewek BO lewat Michat. ketiga temannya ini orang yang dekat dan ada komunikasi pada saat di akhir korban hilang. makanya diamankan kemarin 3 orang," kata Yandri kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).
Jenazah korban ditemukan warga di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (13/4/2025) kemarin.
Awalnya, ada masyarakat yang sedang memancing di pinggir pulau pari.
"Kemudian masyarakat yang menemukan melapor ke polisi," ucap dia.
Advertisement
Wajahnya Hancur
Yandri mengatakan korban saat ditemukan kondisi sudah mengenaskan, wajahnya hancur. Polisi kemudian melakukan identifikasi terhadap jenazah korban.
Adapun, identitas korban berisinial R (35). Tim kemudian mendatangi keluarganya.
"Ternyata benar yang bersangkutan sudah hilang dari tanggal 9 April," ucap dia.
Lebih lanjut, Yandi menerangkan berdasarkan hasil visum ditemukan beberapa luka di dada dan leher.
"Di dada belum tahu (luka apa) otopsi kan belum keluar, visum sementara. Kalau di leher kemungkinan besar dicekik," ucap dia.