Sukses

Contoh Prabowo, Sudaryono Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK Terkait Pilpres

Menurut dia, tindakan Prabowo yang menerima kekalahan pada pemilu sebelumnya juga harus dicontoh dan dilakukan semua lapisan masyarakat saat ini. Selanjutnya bersatu padu dan bersama-sama membangun Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menolak permohonan sengketa hasil Pilpres 2024 yang diajukan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sudaryono menyampaikan, putusan MK bersifat final dan mengikat. Sehingga semua pihak harus menghormati dan legowo seperti yang dilakukan Prabowo pada pemilu sebelumnya.

"Putusan MK ini tentu adalah hasil pemilu yang sah, saya kira semua harus menghormati. Dua kali Pak Prabowo sudah memberikan contoh (di Pemilu sebelumnya), dua kali dinyatakan kalah di MK dan beliau legowo menerima hasil," kata Sudaryono kepada wartawan, Senin (22/4/2024).

Menurut dia, tindakan Prabowo yang menerima kekalahan pada pemilu sebelumnya juga harus dicontoh dan dilakukan semua lapisan masyarakat saat ini. Selanjutnya bersatu padu dan bersama-sama membangun Indonesia.

"Jadi suka tidak suka, mau tidak mau yang dipilih lebih banyak yang akan menjadi pemimpin kita dan itu sudah menjadi konsesus yang harus kita hormati," ujar Sudaryono.

Lebih dari itu, kata Sudaryono, kemenangan ini bukanlah untuk sebagian kalangan, melainkan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak kembali bersatu usai kompetisi Pilpres 2024.

"Saya kira ini bukanlah kemenangan 02, tapi kemenangan untuk bangsa Indonesia untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar Sudaryono.

Dalam kesempatan ini Sudaryono menyampaikan, reaksi kader Partai Gerindra dan Relawan Prabowo Gibran sejauh ini tidak ada eforia yang berlebihan. Sebab, ini merupakan kemenangan bersama.

"Ini adalah kemenangan kita semua, kita jaga kerukunan. Rakyat Indonesia sudah memberikan kesempatan kepada Prabowo-Gibran untuk memimpin negara ini selama lima tahun kedepan dan kita beri kesempatan," ujar Sudaryono.

 

2 dari 2 halaman

Gerindra Jateng Tidak Lakukan Selebrasi Usai Putusan MK

Demikian juga dengan Gerindra di Jawa Tengah yang tidak melakukan selebrasi usai putusan MK. Menurut Sudaryono, yang ada di Jawa Tengah hanya konsolidasi untuk menunaikan janji kampanye.

"Apapun kan kalau sudah menang yang ditatap didepan bukan cara untuk menang dan kalah. Tapi setelah menang itu apa yang harus dilakukan, program apa yang harus dijalankan, janji apa yang harus ditunaikan," kata Sudaryono.

Untuk itu, Sudaryono mengajak seluruh kader Partai Gerindra, khususnya di Jawa Tengah harus mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dalam lima tahun kedepan. Termasuk memastikan semua program berjalan dengan baik.

"Kalau ada kendala kita menjadi mata dan telinga, sehingga program dan janji itu bisa benar-benari dijalankan dan dirayakan oleh masyarakat Indonesia," ujarnya.

"Kita jaga kerukunan, kita kawal pemerintahan Prabowo-Gibran 5 tahun kedepan, bagaimana menjalankan visi misi dan menunaikan janjinya," ujar Sudaryono.