Sukses

Deretan Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya yang Rampung di Tahun Ini, Apa Saja?

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024 ini.

Liputan6.com, Surabaya Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024 ini. Beberapa infrastruktur yang rampung di tahun ini meliputi fasilitas umum seperti jalan raya, rumah sakit, hingga penataan kawasan Kota Lama Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, salah satu pengerjaan yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 ini adalah penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur. Ia menyebut, rumah sakit tersebut ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2024.

“Karena izin operasional RSUD Surabaya Timur mulai di tahun ini. Insya Allah di bulan Oktober sudah bisa mulai beroperasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan bahwa pada tahun 2024 ini pihaknya memiliki prioritas pembangunan yang tidak hanya berfokus pada SDM, namun menyentuh infrastruktur di beberapa lokasi di Surabaya.

“Seperti pembangunan RSUD Surabaya Timur, melakukan penataan wilayah meliputi penanganan banjir atau genangan, pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), jalan kota dan jalan lingkungan, persampahan, transportasi publik, termasuk juga penguatan Surabaya sebagai smart city,” katanya.

Irvan menyebut, saat ini pembangunan RSUD Surabaya Timur telah mencapai 40% dan ditargetkan selesai pada Bulan September 2024. Ia mengatakan, RSUD Surabaya Timur dibangun guna memeratakan layanan kesehatan di Kota Surabaya.

“Selain 2 rumah sakit, yakni RSUD Dr. Soewandi dan BDH, RSUD Surabaya Timur ini juga akan menambah layanan kita pada pemerataan layanan kesehatan,” sebutnya.

2 dari 5 halaman

Bangun Tunnel dan Saluran Air

Eri mengatakan, di tahun ini Pemkot Surabaya juga akan memulai pembangunan Tunnel yang menghubungkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) guna mencegah kemacetan di kawasan Terminal Joyoboyo. Ia menyebut, pembangunan Tunnel ini ditargetkan akan rampung pada bulan September 2024.

“Terkait mencegah kemacetan dari KBS menuju ke Joyoboyo agar parkirnya tidak di jalan, kita buat Tunnel yang menghubungkan itu, Insyaallah bulan September juga selesai,” katanya.

Eri mengungkapkan, dalam rangka menyelesaikan persoalan banjir di Kota Pahlawan, pemkot juga akan melanjutkan pembangunan saluran diversi Gunungsari sampai dengan Pondok Benowo Indah (PBI) sepanjang 500 meter. Dirinya mengatakan, pemkot akan pembangunan saluran diversi Wiyung hingga Lembah Harapan sepanjang 500 meter.

“Pembangunan diversi Gunungsari itu sekarang sampai dengan Pondok Benowo Indah. Tahun 2024 akan sampai dengan 500 meter, tahun 2025 akan sampai Jembatan Raci-Benowo, dan tahun 2026 sampai dengan Gresik," ungkapnya.

"Wiyung juga sama, tahun ini sampai dengan Lembah Harapan, setelah itu tahun 2026 akan sampai dengan Puskesmas Lidah. Tahun 2026 akan berjalan lagi, dan tahun 2027 akan sampai dengan titik di Gresik,” jelas Eri.

Sedangkan, pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU), Eri memastikan, seluruh wilayah di Kota Surabaya sudah diterangi oleh PJU.

"Total pemasangan PJU baru di Surabaya sebanyak 7.586 titik dan saat ini sudah terpasang di 6.154 titik," ucap Eri.

3 dari 5 halaman

Penataan Kota di Surabaya

Eri menjelaskan, penuntasan persoalan di perkampungan akan dilanjutkan dengan pengerjaan saluran. Ia mengatakan, hal itu tercantum dalam berita acara komitmen bersama yang sudah ditandatangani oleh RT/RW, baik melalui Musrenbang maupun pengecekan saluran di perkampungan.

"Penuntasan pengerjaan saluran itu ditargetkan akan selesai pada bulan April dan Mei 2024," jelasnya.

“Juga ketika kita turun di lapangan, yang kita tandatangani berita acara itu selesai di bulan April dan Mei,” imbuh Eri.

Eri juga menyebut, pemkot tengah melakukan penataan kota lama di kawasan Surabaya Utara. Dirinya mengungkapkan, penataan itu ditargetkan selesai pada bulan Mei 2024.

"Dari arah Jalan Rajawali menuju ke kawasan Pecinan di Kembang Jepun Kya-Kya, Jalan Panggung, dan kawasan Ampel saat ini sedang ditata," sebutnya.

"Pemkot Surabaya juga akan menyurati pihak BUMN yang memiliki bangunan di kawasan tersebut," imbuh Eri.

Dirinya juga mengatakan, penataan pohon dan pemasangan lampu dalam rangka penataan ulang Kota Tua di kawasan Eropa, Pecinan, dan Arab akan diresmikan pada bulan Mei 2024.

4 dari 5 halaman

Pembangunan Infrastruktur Jalan

Eri mengungkapkan, pemkot masih berfokus pada penangan banjir dan genangan. Dirinya mengatakan, setidaknya terdapat 250 lokasi genangan di Kota Surabaya, dan di tahun 2023 pemkot telah menyelesaikan di 31 lokasi.

"Di skala kota ini, pemkot akan mengembangkan sistem drainase di 12 lokasi pompa, serta pembangunan saluran U-ditch di 547 lokasi," ungkapnya.

“Untuk prioritas penangan banjir dan genangan ini, kita melanjutkan pembangunan saluran diversi Gunungsari yang sekarang pada tahapan lelang, ini diharapkan bisa menyelesaikan persoalan dan minimal mengurangi problem banjir dan genangan di kawasan Surabaya Barat,” jelas Eri.

Di sisi lain, Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi prioritas Pemkot Surabaya, terdapat 519 ruas jalan yang akan diperbaiki. Eri membeberkan, pembangunan itu meliputi 71 ruas jalan arteri sekunder, 53 ruas jalan kolektor sekunder, dan 395 ruas jalan lokal sekunder.

"Ada pula pengerjaan flexible pavement atau pengaspalan di 21 lokasi, rigid pavement sebanyak 1 lokasi, jembatan sebanyak 12 lokasi, pedestrian sebanyak 8 lokasi, paving sebanyak 26 lokasi, serta paving dan saluran sebanyak 121 lokasi," kata Eri.

“Proyek infrastruktur jalan lain yang tidak kalah penting adalah melanjutkan pembangunan radial road yang ditargetkan akan selesai pada Oktober 2024. Dari Jalan Yono Suwoyo menuju ke kawasan Citraland,” jelasnya.

Eri membeberkan, untuk arah Wiyung-Menganti, saat ini masih dalam proses lelang, dan proses pembebasan lahan. Ia mengatakan, pembangunan jalan akan diteruskan dari arah Babatan Unesa menuju ke barat.

“Kurang lebih dari total yang dibutuhkan 1,4 kilometer, tahun ini secara bertahap kita lakukan pembangunan jalan atau pelebaran itu 300 meter,” bebernya.

5 dari 5 halaman

Jadi Smart City

Dengan semakin masifnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemkot Surabaya, hal ini turut menyeimbangkan upaya integrasi teknologi dan komunikasi dalam tata kelola kota.  Pasalnya, pemkot juga tengah mengembangkan sistem open data atau menyediakan data yang dapat diakses oleh masyarakat guna memperkuat Surabaya sebagai smart city.

“Dalam rangka single sign on, bagaimana tata kelola teknologi komunikasi informasi ini, masyarakat bisa lebih mudah mengakses data melalui sistem single sign on untuk publik maupun untuk internal," ujar Eri.

"Kita juga menggunakan satu peta berbasis geospasial untuk menunjang itu semua. Insya Allah, dengan berbagai pembangunan infrastruktur ini, Surabaya akan lebih baik lagi ke depannya,” jelasnya.

 

(*)