Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) sudah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029.
Penetapan dilakukan usai keduanya menang satu putaran pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan memperoleh 96.214.691 suara atau setara dengan 58,59 persen dan memenuhi sedikitnya 20% suara dari 38 provinsi di Indonesia.
Baca Juga
Membaca arah politik nasional, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif dari Al Jabar Strategic, Arifki Chaniago mengatakan peleburan akan terjadi, khususnya pada Partai NasDem dan PKB yang sebelumnya berada di barisan partai pendukung rival Prabowo, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Advertisement
“Bakal terjadi peleburan situasi politik. Pada satu sisi, ada peluang NasDem dan PKB masuk ke dalam koalisi Prabowo-Gibran,” kata Arifki melalui pesan singkat diterima, Kamis (25/4/2024).
Terkait barisan oposisi, Arifki meyakini hanya tinggal PDIP menjadi partai yang akan konsisten melakukan checks and balances terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebab dia memandang, PKS yang memiliki cerita sejarah bersama Prabowo bakal sulit bila harus menjadi barisan oposisi bersama PDIP.
“Sedangkan pada sisi lain, oposisi bakal diambil oleh PDI-P. PKS ada ruang (koalisi) karena pernah jadi sekutu lama Prabowo,” ungkap Arifki.
Meski berpeluang menjadi koalisi, tapi hal itu tidak semudah membalikkan telapat tangan. Sebab menurut Arifki, PKS harus bersaing dengan barisan koalisi lainnya, khususnya PKB sesama partai dengan basis agama.
“Karena PKS tentu harus bersaing dengan partai lain. Terutama PKB,” kata analis politik Al Jabar Strategic ini memungkasi.
Ingin Jadi Pemimpin Ideal, Prabowo Siap Diserang
Prabowo Subianto secara resmi sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai presiden terpilih di Pilpres 2024. Bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, keduanya akan memimpin Indonesia hingga 2029.
Menanggapi pertanyaan awak media soal bagaimana sosok pemimpin ideal, Prabowo menegaskan bahwa pemimpin adalah seorang yang tidak gentar untuk bangkit bila diserang, bahkan dihujat. Sebab, karakter pemimpin adalah terus maju dan bangkit demi melindungi rakyat.
"Kalau kita enggak siap diserang, dikritik, bahkan dihujat, ya jangan mau jadi pemimpin, lebih baik diam di rumah saja, nonton TV, jangan berdiri di depan kamera," kata Prabowo saat jumpa pers di Kantor KPU RI Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Prabowo mencontohkan, dirinya pernah merasa diserang, direndahkan dan dihujat saat mencoba membela rakyat Indonesia. Bahkan saat rangkaian kontestasi Pilpres 2024 melawan kompetitornya seperti Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo ketika debat capres.
Menurut dia, hal itu adalah bagian dari demokrasi. “Walau di debat lumayan juga kerasnya, tapi itu bagian dari demokrasi," ujar Ketum Partai Gerindra ini.
Advertisement
Prabowo Tegaskan Pilpres 2024 Sudah Selesai
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa pertandingan pilpres telah usai. Saat ini yang harus dilakukan para pemimpin dan elit bangsa adalah bersatu untuk memakmurkan rakyat.
Hal ini disampaikan Prabowo saat pidato usai penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di gedung KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024),
"Jadi saya ingin menyampaikan bahwa pertandingan selesai. Pertandingan yang sangat penting, kontestasi yang sangat penting, karena ini yang diminta rakyat. Rakyat membutuhkan pilihan," ujar Prabowo.
"Tetapi setelah ini, rakyat menuntut bahwa semua unsur pimpinan harus bekerja sama. Harus kolaborasi untuk membawa kebaikan, untuk membawa kesejahteraan, untuk membawa kemakmuran, untuk menghilangkan kemiskinan, untuk menghilangkan kelaparan, untuk menghilangkan korupsi di bangsa Indonesia," Prabowo menegaskan.
Prabowo Ajak Pemimpin Politik Bersatu
Oleh karena itu, Prabowo mengajak semua unsur untuk bersatu kembali setelah sempat berbeda pilihan pada pilpres 2024. Kata Prabowo, rakyat saat ini menginginkan para pemimpinnya rukun dan bersatu.
"Apakah bersatu itu ada dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan, sama-sama kita berjuang untuk rakyat Indonesia, sama-sama kita berjuang untuk secepat-cepatnya kita membawa kebaikan, peningkatan untuk rakyat. Tidak boleh ada rakyat kita, anak-anak kita yang tertinggal dan tidak menikmati hasil kemerdekaan, itu pandangan saya," tuturnya.
Prabowo pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, baik yang memilihnya maupun tidak. Setelah ini, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka akan bekerja keras untuk menjalankan berbagai agenda dan program yang sudah dibuat demi kepentingan rakyat.
"Saya dan saudara Gibran akan menjadi presiden dan wakil presiden dan akan bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia. Saya akan buktikan akan bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk yang tidak memilih saya," kata Prabowo.
Advertisement