Liputan6.com, Jakarta Polisi mengimbau kepada influencer dan para konten kreator untuk lebih bijak dalam membuat konten-konten yang akan diunggah ke media sosial.
Imbauan ini disampaikan oleh Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Hendri Umar, menyusul tertangkapnya TikToker Galih Loss terkait penistaan agama.
TikToker berusia 24 tahun dengan nama lengkap Galih Noval Aji Prakoso itu dijadikan tersangka karena diduga melecehkan agama Islam dalam konten videonya.
Advertisement
Menurut Hendri, sekira 80 persen dari masyarakat Indonesia menggunakan internet, sehingga video-video yang dibagikan ke media sosial seketika bisa dilihat dan ditonton, baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
"Nah, makanya kami di sini mengingatkan kepada warga masyarakat agar lebih dewasa dan lebih bijak dalam bermedia sosial, sehingga kita tidak sampai harus berurusan dengan masalah hukum. Karena memang penerapan pasal di Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik ini cukup jelas," ujar Hendri saat konferensi pers, Jumat (26/4/2024).
Hendri menyinggung UU ITE yang mengatur pengguna internet tidak boleh serampangan dalam mengunggah video yang bertentangan dengan aturan hukum.
"Penerapan di Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik ini cukup jelas, sehingga itu pasti juga sangat bisa menjadi sarana kontrol agar jangan sampai terjadi unggahan atau video-video yang sifatnya bisa menjadi provokasi, bisa menimbulkan kebencian dan hal hal lainnya yang merugikan, baik diri kita sendiri maupun masyarakat Indonesia pada umumnya," ujar Hendri.
Oleh karena itu, Hendri mengajak para konten kreator untuk membuat video yang mendidik, bermanfaat dan positif bagi masyarakat.
"Mari kita buat konten-konten video yang bermanfaat dan positif. Tidak menghasut atau memprovokasi, dan tidak menimbulkan perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat membahayakan," ucap Hendri.
Hendri memastikan kepolisian akan terus meningkatkan patroli siber guna memantau situasi dan kondisi yang berkembang di internet.
TikToker Galih Loss Bikin Konten Video Melecehkan Agama Islam
Kasus penistaan agama yang dilakukan TikToker Galih Loss berhasil diungkap oleh Tim unit 2 Subdit IV Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Awalnya, tim melakukan patroli siber dan mendapati adanya akun TikTok dengan username @galihloss3 yang mengunggah video bermuatan SARA.
Hasil penyelidikan, terungkap sosok pemilik akun Tiktok dan dilakukan upaya penangkapan di Jalan Kampung Burangkeng, Setu, Bekasi, Jawa Barat pada Senin, 22 April 2024 pukul 23.00 WIB.
Kepada polisi, Galih Loss mengakui sebagai pengelola ataupun pemilik dari akun Tiktok @galihloss3.
Salah satu konten dari akun TikTok galihloss3 yang dipersoalkan yakni ketika Galih sedang terlibat wawancara dengan seorang anak di bawah umur. Saat itu Galih bertanya terkait dengan jenis hewan yang bisa ngaji.
Namun, di sini Galih justru mempelesetkan bacaan ta'awudz dengan suara serigala yang sedang mengaum.
"Auuuuudzubillahiminasyaitonirojim. Bener enggak? Hewan apa itu berarti?" kata Galih.
Bocah tersebut menebak hewan yang dimaksud Galih adalah serigala. Galih kemudian membenarkan jawaban anak tersebut.
Advertisement
Alasan Galih Loss Bikin Konten Video Penistaan Agama
Galih Loss (24) mengungkapkan alasan membuat dan mengunggah konten bermuatan penistaan agama Islam. Galih Loss mengaku tidak ada maksud lain selain menghibur pengikut atau follower di akun TikTok.
"Tujuannya untuk menghibur. Tidak (maksud lain)," kata Galih di Polda Metro Jaya, Jumat (26/4/2024).
Galih Loss mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya di kemudian hari. "Saya menyesali semua kejadian tersebut dan saya berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut dan saya akan membuat video yang lebih positif lagi ke depannya," ujar Galih Loss.
Dalam kesempatan itu, Galih turut menyampaikan permohonan maaf karena telah membuat dan menggugah konten penistaan agama Islam.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Galih Noval Aji Prakoso. Saya di sini ingin meminta maaf kepada seluruh umat muslim atas kejadian yang telah saya buat dan membuat kegaduhan di sosial media. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin itu saja dari saya. Sekian, terima kasih," ujar Galih Loss.