Sukses

Dua Anggota Jamaah Islamiyah Dibekuk di Surabaya

Yudi Lukito Kurniawan dan Usman tercatat bertugas merekrut anggota laskar JI di berbagai daerah dan mengirimnya ke Filipina Selatan. Mereka kini ditahan di Mapoltabes Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta: Upaya Polri mengungkap jaringan Jamaah Islamiyah (JI) terus membuahkan hasil. Buktinya, Tim Khusus Kepolisian Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, menangkap dua anggota JI bernama Yudi Lukito Kurniawan dan Usman. Keduanya bertugas merekrut anggota laskar JI di berbagai daerah untuk kemudian dilatih di Moro, Filipina Selatan. "Keduanya alumni Moro. Usman merangkap yang memberangkatkan calon-calon JI untuk dilatih militer di Moro," kata Kepala Reserse Polri Komisaris Jenderal Polisi Erwin Mapasseng di Jakarta, Rabu (4/6).

Mapasseng mengatakan, tersangka Yudi diduga terlibat dalam sejumlah teror bom di beberapa daerah di Indonesia. Dia juga termasuk seorang pemasok senjata untuk laskar JI. Namun, kata Mapasseng, polisi belum menemukan bukti keterkaitan Yudi dengan peledakan bom di Bali. Dengan tertangkapnya kedua tersangka ini, Mapasseng berharap tidak ada lagi perekrutan anggota laskar JI. Sejauh ini, pengumpulan anggota JI disinyalir masih berlangsung di Filipina.

Sementara itu, Tim Khusus Poltabes Surabaya menduga kedua tersangka juga termasuk kelompok Imam Samudra, terdakwa Bom Bali. Ini sesuai dengan pengakuan tersangka yang menyebutkan mengenal nama Imam Samudra. Namun selama ini mereka hanya berhubungan dengan Mubarok dan Ali Gufron alias Muklas yang juga terdakwa Bom Bali. "Untuk Imam belum. Tapi dengan Mubarok dan Muklas memang dia katakan," kata Kepala Poltabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Ade Rahardja.

Yudi dicokok di rumahnya di Simomagerejo, Surabaya, pada 8 April 2003. Dua hari kemudian, Usman dibekuk di Desa Bareng, Pandaan, Pasuruan, Jatim. Dari rumah kedua tersangka, polisi menemukan dua senjata rakitan laras panjang berikut 100 butir kaliber 9 milimeter, 1.150 kal 38 mm, dan tiga butir kal 5,56 mm. Tersangka yang ditahan di Blok B Tahanan Poltabes Surabaya ini sementara dituding karena memiliki senjata dan amunisi secara ilegal.

Polisi masih terus mengembangkan pemeriksaan untuk mengungkap dugaan keterlibatan kedua tersangka dalam sejumlah teror di Jatim, seperti peledakan bom di malam Natal dua tahun silam. Kedua tersangka juga memang mengaku pernah berangkat ke Moro untuk ikut latihan militer. Namun dia bungkam menyebutkan rekan-rekannya yang ikut latihan militer di sana.

Sepekan silam, Polri juga membekuk seorang anggota JI bernama Zoefri Yoes bin Yunus alias Zoefry Yoes Datuak Rajo Ame [baca: Seorang Anggota Jamaah Islamiyah Ditangkap]. Lelaki itu dituding terlibat atas kasus peledakan Bom Bali 12 Oktober 2002, kasus Bom Malam Natal 2000 di Pekanbaru, Riau dan pemalsuan kartu tanda penduduk.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)