Liputan6.com, Jakarta - Cuaca akhir pekan, Sabtu (27/4/2024). langit pagi di wilayah Jakarta mayoritas berawan tebal, terkecuali wilayah Jakarta Barat yang diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan. Demikianlah prakiraan cuaca hari ini.
Kemudian untuk siang hingga malam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca di wilayah Jakarta seluruhnya diprediksi bakal turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Baca Juga
Sementara untuk wilayah penyangga Jakarta, yakni Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang, langit paginya diprediksi cerah berawan, tanpa terkecuali.
Advertisement
Namun berbeda dengan siang harinya, seluruh wilayah penyangga Jakarta diprediksi bakal turun hujan dengan intensitas sedang hingga petir.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga menjelang malam hari di wilayah Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi," kata BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id
Selanjutnya untuk malam hari, hujan diprediksi masih tetap mengguyur mayoritas wilayah penyangga Jakarta, seperti Bekasi, Depok dan Bogor. Sementara wilayah Tangerang pada malam harinya diprakirakan berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Pusat |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Selatan |  Berawan Tebal |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Jakarta Timur |  Berawan Tebal |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Jakarta Utara |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Kepulauan Seribu |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Petir |  Hujan Ringan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Hujan Petir |  Berawan |
BMKG memprediksi cuaca ektrem berupa hujan deras, angin kencang, serta gelombang tinggi air laut akan melanda mulai Rabu, 29 November 2017.
BMKG Ingatkan Masyarakat untuk Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat supaya mewaspadai cuaca ekstrem di sejumlah kabupaten kota di Jawa Timur (Jatim) menyusul adanya peralihan musim dari hujan ke kemarau.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, mengatakan saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur masih dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Selain itu terdapat gangguan gelombang Ekuatorial Rossby dan MJO yang mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif di wilayah Jawa Timur," ujar Taufiq, melansir Antara, Selasa, 23 April 2024.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan kepada masyarakat waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Waspadai potensi cuaca ekstrem hingga mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, serta hujan es, pada periode 22-28 April 2024,"Â ucap Taufiq.
Advertisement
Sejumlah Wilayah di Jatim
Taufiq merinci sejumlah kabupaten kota yang terdampak tersebut di antaranya Bangkalan, Banyuwangi, Kota Batu, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jombang, Kota Kediri, Malang, Lamongan, Lumajang, Kota Madiun, Madiun, Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, dan Pacitan.
"Selain itu juga berdampak di Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Kota Surabaya, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Blitar, Pasuruan, Jember, Ponorogo, Sumenep, Kota Blitar, dan Pamekasan," papar dia.
Menurut Taufiq, BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
"Diharapkan masyarakat lebih mengantisipasi terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," tandas Taufiq.