Sukses

PKS Klaim Hubungan dengan Prabowo Baik dan Sudah Terjalin Lama

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat DPR) Jazuli Juwaini menyatakan komunikasi dengan presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto sudah terjalin sejak lama.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat DPR) Jazuli Juwaini menyatakan komunikasi dengan presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto sudah terjalin sejak lama.

Hal itu dia sampaikan merespons posisi PKS di pemerintahan periode 2024-2029, apakah akan bergabung dengan Prabowo-Gibran atau berada di luar pemerintahan (oposisi).

"Komunikasi kita dengan partai-partai politik untuk kerja sama baik di eksekutif maupun legislatif sangat baik dan berjalan lancar. Termasuk dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih, hubungan PKS baik-baik saja dan memang sudah lama terjalin baik. Pimpinan PKS sudah biasa saling silaturahim," kata Jazuli dalam keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).

Jazuli menegaskan, PKS tidak pernah membatasi diri untuk berkerja sama dengan siapa pun. Termasuk pemerintahan Prabowo-Gibran yang pada pilpres 2024 merupakan rival.

"Kita tidak pernah membatasi diri bekerja sama dengan siapa pun karena tidak mungkin membangun bangsa dan negara tanpa kerja sama," kata Jazuli.

Terlebih, kata Jazuli, PKS telah memiliki pengalaman di dalam pemerintahan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun. Kemudian, di luar pemerintahan (oposisi) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun.

"Jadi oposisi enggak ada masalah, koalisi siap. Kita lihat dinamikanya," imbuh Jazuli.

Namun, keputusan untuk menentukan posisi politik berdasarkan menunggu Musyawarah Majelis Syura dan DPTP dan bersifat dinamis sesuai derajat kemaslahatan dan kepentingan untuk rakyat.

"Kapan waktunya? Tunggu saja, toh pelantikan presiden dan wapres masih bulan Oktober. Pada saatnya PKS akan mengumumkan positioning-nya," ucap Jazuli.

 

2 dari 3 halaman

Soal Peluang PKS Gabung Koalisi, Ketua Umum ProJo: Itu Hak Prabowo

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi angkat bicara soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia menyebut keputusan bergabungnya PKS ke koalisi merupakan hak Prabowo selaku capres terpilih.

"Mendengarkan aspirasi teman-teman di Koalisi Indonesia Maju. Tunggu saja, itu haknya Pak Prabowo," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Dia memastikan Prabowo akan mendengarkan aspirasi dari partai politik lain yang sudah lebih dulu bergabung di koalisi Indonesia Maju. Termasuk, adanya penolakan dari Partai Gelora jika PKS masuk koalisi.

"Itu kan aspirasi juga (Partai Gelora menolak PKS), dan harus kita perhatikan dulu," ujar dia.

Budi sendiri tak khawatir PKS membawa visi perubahan apabila masuk ke koalisi Prabowo-Gibran. Pasalnya, selama ini Prabowo-Gibran selalu mengusung visi melanjutkan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita enggak ada kekhawatiran, (masa) khawatir sesama anak bangsa. Cuma kan ada pertemuan-pertemuan politik lainnya yang harus kita perhatikan," tutur Budi.

3 dari 3 halaman

NasDem Sambut Baik PKS jika Ikut Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyambut baik apabila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut bergabung untuk mendukung pemerintahan selanjutnya di bawah presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.

"Pandangan saya semua baik, masalah bangsa ini begitu kompleks," kata Surya Paloh kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Apalagi, memungkinkan partainya untuk mengajak pihak lain untuk mendukung pemerintahan mendatang sekaligus mengatasi permasalahan-permasalahan kebangsaan.

"Semakin memungkinkan kita mengajak para pihak untuk bersatu dalam mengatasi permasalahan-permasalahan kehidupan kebangsaan kita, prinsip dasarnya itu baik," ujar Paloh.

Meski begitu, untuk PKS sendiri apakah bergabung untuk mendukung Prabowo-Gibran, menurutnya, hal itu diserahkan kepada partai yang kini dipimpin Ahmad Syaikhu.

"Otoritas penuhnya kan ada pada teman-teman PKS," pungkasnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com