Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto mengakui jasa besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dirinya, bahkan kini semakin akrab. Momen itu disampaikannya saat berpidato di acara Halal Bihalal di Kantor PBNU, Jakarta, Minggu 28 April 2024.
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari melihat bahawa keduanya akrab dan mengindikasikan keduanya dwitunggal dan kompak. Menurut dia, hal ini membuat mereka sulit untuk dipisahkan.
Baca Juga
"Dua-duanya kompak dan menurut saya cerita Pak Prabowo itu merupakan sinyal atau pesan terbuka kepada pihak di luar bahwa mereka berdua tidak bisa dipecah belah, dan Pak Prabowo tidak bisa dipaksa untuk memilih Pak Jokowi atau tokoh lainnya," kata dia dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).
Advertisement
Qodari meyakini, dengan persahabatan Jokowi dan Prabowo ini, proses transisi pemerintahan akan berjalan mulus dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya.
"Dan saya melihat ini peralihan akan mulus, Insyallah saya kira Pak Prabowo beruntung dia transisinya akan lebih mulus dibandingkan dengan yang lain-lain," ungkap dia.
"Bahkan Pak Prabowo bisa berproses dengan duduk di sebelah Pak Jokowi yang sudah melihat bagaimana rapat dipimpin dan keputusan-keputusan diambil," sambungnya.
Karena itu, Qodari mengusulkan mulai dilakukan sinkronisasi rencana-rencana program kerja Prabowo dengan dukungan dari program Presiden Jokowi.
"ungkin juga yang bisa dilakukan pada saat ini adalah sinkronisasi rencana-rencana program Pak Prabowo persiapan-persiapan program Pak Prabowo dengan dukungan Pak Jokowi, menurut saya itu tidak masalah tidak ada kendala apabila presiden petahana membantu presiden berikutnya," ungka dia.
"Program-program besar Pak Prabowo sudah mulai disiapkan dari sekarang dan itu sangat bagus karena pada hari pertama Pak Prabowo menjadi presiden dan dilantik menjadi presiden dengan menteri-menterinya sudah bisa berlari kencang," sambungnya.
Prabowo: Pak Jokowi Telah Lama Mempersiapkan Saya
Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto mengakui jasa besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dirinya.
Menurut dia, sejak kalah sebanyak dua kali pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, Prabowo banyak belajar dari Jokowi hingga tidak menolak saat diajak masuk ke dalam kabinetnya di periode kedua.
“Beliau adalah seorang yang boleh saya katakan sangat teliti mungkin karena itu saya alah dua kali dari beliau. Kalau dua kali kalah berarti kita harus belajar dari orang yang benar,” kata Prabowo saat berpidato di acara Halal Bihalal di Kantor PBNU, Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Prabowo menambahkan, apa yang telah dibangun dan dikerjakan Presiden Jokowi selama dua periode adalah pondasi kuat untuk rakyat Indonesia. Termasuk, menyiapkan dirinya sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan kepala negara.
“Karena itu strategi dan program yang sudah dirintis oleh Pak Jokowi dan pemerintahan beliau kami anggap adalah landasan fondasi yang sangat kuat dan kami akan membangun di atas pondasi itu. Maka dari itu betapa besar (jasa) Pak Jokowi yang telah mempersiapkan saya dan sampai sekarang pun beliau masih memperhatikan dan sekarang pun saya merasa diperhatikan benar-benar (oleh Jokowi),” ucap Prabowo.
Advertisement
Tak Lagi Dipanggil Menhan, tapi Mas Bowo
Prabowo menjelaskan, hubungan antara dirinya dan Presiden Jokowi sudah makin akrab. Termasuk saat memanggilnya dengan nama sapaan dan bukan dengan jabatan menteri.
“Kemarin-kemarin saya masih dipanggil Menhan sekarang sudah lebih akrab Mas Bowo,” canda Prabowo.
Prabowo memastikan, akan terus mengikuti petunjuk dan arahan dari Presiden Jokowi. Contohnya saat kunjungannya ke Jepang dan China dan selanjutnya ke Timur Tengah.
“Kemarin saya ke Jepang dan Tiongkok atas petunjuk beliau dan sekarang akan ke Timur Tengah,” Prabowo menandasi.