Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian memastikan penyebab kematian anggota Satlantas Polres Kota Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) adalah bunuh diri.
Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Toyota Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan pada Kamis malam 25 April 2024.
Baca Juga
"Karena korban bunuh diri. Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9 mm ke arah kepala demikian," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat jumpa pers, Senin 29 April 2024.
Advertisement
Untuk itu, polisi menutup kasus kematian Brigadir RAT karena tidak ditemukan unsur pidana. Kesimpulan ini berdasarkan keterangan para saksi dan didukung barang bukti serta hasil pemeriksaan yang dilakukan secara komprehensif
"Penyidik dalam hal ini telah memeriksa 13 orang saksi, termasuk pemilik rumah inisial D. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," kata Bintoro.
Selain itu, lanjut dia, menganalisa barang bukti berupa DVR yang berisi rekaman video CCTV di lokasi. Dipastikan, kata Bintoro, tidak ada orang lain yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Berdasarkan keterangan saksi didukung barang bukti disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri," ucap Bintoro.
Namun rupanya, kasus kematian Brigadir RAT berbuntut panjang. Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulawesi Utara (Polda Sulut) saat ini tengah memeriksa Kapolresta Manado Kombes Julianto P Sirait sebagai saksi dan atasan.
"Iya betul (Kombes Julianto) diperiksa terkait keberadaan almarhum di Jakarta," ucap Kabid Humas Polda Sulut Kombes Michael Irwan Tamsil saat dikonfirmasi.
Berikut sederet fakta terkini kasus bunuh diri anggota Satlantas Polres Kota Manado Brigadir RAT dihimpun Liputan6.com:
1. Dipastikan Bunuh Diri, Kasus Ditutup dan Polisi Jelaskan Alasannya
Polisi memastikan penyebab kematian Brigadir RAT adalah bunuh diri. Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Toyota Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
"Karena korban bunuh diri. Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9mm ke arah kepala demikian," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat jumpa pers, Senin 29 April 2024.
Untuk itu, polisi menutup kasus kematian Brigadir RAT karena tidak ditemukan unsur pidana. Kesimpulan ini berdasarkan keterangan para saksi dan didukung barang bukti serta hasil pemeriksaan yang dilakukan secara komprehensif
"Penyidik dalam hal ini telah memeriksa 13 orang saksi, termasuk pemilik rumah inisial D. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," kata Bintoro.
Selain itu, lanjut dia, menganalisa barang bukti berupa DVR yang berisi rekaman video CCTV di lokasi. Dipastikan, kata Bintoro, tidak ada orang lain yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Berdasarkan keterangan saksi didukung barang bukti disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri," ucap Bintoro.
Bintoro mengatakan, korban dipastikan menembakkan senjata api jenis pistol HS kaliber 9 mm ke arah kepala. Senjata api ditemukan di bawah kaki kanan korban.
"Ada pula 7 butir peluru yang ditemukan di dashboard pada bagian tengah mobil," terang dia.
Bintoro mengatakan, kejadian resmi bunuh diri sehingga kasus ini pun dinyatakan selesai.
"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kita buka semua. Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," ujar dia.
Advertisement
2. Detik-Detik Bunuh Diri Terekam CCTV
Detik-detik bunuh diri Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) yang dilakukan di dalam mobil Toyota Alphard, kawasan Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel) akhirnya terungkap. Setelah serangkaian penyelidikan oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Semuanya berawal dari rekaman CCTV mebampilkan mobil Toyota Alphard di area rumah seorang pengusaha bernama Indra Pratama, di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis 25 April 2024 lalu.
Sampai akhirnya mobil masuk dan menurunkan sejumlah penumpang. Terlihat seorang anak kecil, dan dua orang wanita turun dari mobil mewah tersebut untuk memasuki rumah.
"Mobil datang tepat di depan rumah untuk menurunkan penumpang. Bisa dilihat para penumpang turun, ini bocah, lalu pegawainya, ibu, sama pembantunya," kata Bintoro.
Setelah itu, mobil Alphard yang dikendarai Brigadir RAT sempat terdiam sekira satu menit. Sampai akhirnya terdengar suara letusan tembakan dan mobil pun menabrak mobil lain di depannya.
"Dipastikan tinggal sendiri si korban dalam mobil. Mobil sempat berhenti selama 1 menit. Itu terdengar letusan, lalu mobil menabrak,” jelasnya.
Setelah itu, kamera merekam seseorang yang sempat melihat ke arah mobil. Lalu terlihat panik, setelah melihat jasad Brigadir RAT yang berdarah di dalam mobil sampai akhirnya kondisi di TKP pun menjadi ramai.
Dari hasil CCTV itulah, Bintoro menyimpulkan tidak ditemukannya orang lain selain Brigadir RAT di dalam mobil Toyota Alphard tersebut. Terlebih dalam rekaman CCTV nampak kaca mobil yang tertutup semuanya.
"Menganalisa terhadap barang bukti berupa DVR yang berisi rekaman video CCTV di TKP. Dengan hasil tidak ada orang lain yang berada di TKP," kata Bintoro.
Temuan itu juga sejalan dengan dari hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik yang melakukan sejumlah pemeriksaan epitel atau jaringan tubuh mulai dari pintu, tombol jenderal, tombol engine start, kursi hingga stir mobil tersebut.
Termasuk dengan temuan dari Gun Shot Residue (GSR) atau jelaga hanya pada telapak tangan kanan korban. Namun tidak ditemukan GSR lain di tempat atau titik lain.
"Jadi dengan demikian kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru yang menjadi barang bukti juga di bagian mobil dekat sopir itu tidak ada profil DNA orang lain," ucap Bintoro.
3. Hasil Olah TKP, Ini Barang Bukti yang Ditemukan
Sejumlah barang bukti (barbuk) berhasil ditemukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan dari hasil olah tempat kejadian perkara (olah TKP) tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) di dalam mobil Toyota Alphard, kawasan Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Kamis malam 25 April 2024.
Bintoro membeberkan sejumlah temuan saat olah TKP, salah satunya posisi jasad Brigadir RAT yang duduk di kursi pengemudi dengan badan sudah miring ke kiri.
"Di dalam mobil banyak ceceran darah di bagian kursi kiri dan dashboard tengah. Ditemukan senjata api jenis pistol HS kaliber 9mm dengan kondisi slide terkunci ke belakang berada di bawah kaki kanan jenazah," kata Bintoro.
Kemudian, lanjut dia, sejumlah barang bukti berbentuk fisik yang telah disita penyidik. Pertama, kata Bintoro, ada 7 butir peluru yang ditemukan di dashboard pada bagian tengah mobil serta kedua, tas hitam dengan beragam isi surat dan kartu.
"Tanda pengenal atas nama korban RA, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal Mabes Polri, 3 kartu tabungan Mandiri," ucap dia.
"3 buah antiseptik tisu dengan merek magic power, 2 buah handphone, 7 lembar mata asing Thailand, dan surat izin pinjam dan pakai senjata api atas nama RA," sambung Bintoro.
Dari berbagai barang bukti yang ditemukan, lanjut dia, dari polisi Siber Polda Metro Jaya juga memeriksa dua handphone milik dari Brigadir RAT. Kemudian untuk gunshot residue (GSR) juga telah diteliti oleh Puslabfor Mabes Polri.
"Selanjutnya mengamankan dua unit hp milik korban yang saat ini dilakukan analisa di Laboratorium Siber oleh Polda Metro Jaya. Selanjutnya Puslabfor Mabes Polri mengambil sampel GSR atau jelaga yang ada di tangan maupun kepala korban. Serta mengambil sidik jari, yang berada di senjata api jenis pistol HS," tandas Bintoro.
Dari sana, lanjut dia, Labfor memastikan tembakan yang menembus kepala Brigadir RAT berasal dari dalam mobil. Karena, saat kejadian tidak ada orang lain ataupun kaca mobil yang terbuka atau pecah akibat tembakan. Sehingga telah disimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana.
Advertisement
4. Polisi Sebut Brigadir RAT Jadi Ajudan atau Driver Pengusaha Tanpa Izin
Teka-teki keberadaan anggota Satlantas Polres Kota Manado, Brigadir RAT di Jakarta terjawab. Brigadir RAT ditemukan dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah No 20 di Jalan Mampang Prapatan IV RT 10/ RW 02, Tegal Parang, Mampang Jaksel pada Kamis malam 25 April 2024. Polisi pastikan, korban meninggal akibat bunuh diri.
Kabid Humas Polda Sulut Michael Irwan Thamsil mengungkapkan, Brigadir RAT selama di Jakarta bertugas sebagai ajudan atau driver seorang pengusaha. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan Bidang Propam Polda Sulut.
"Iya jadi hasil pemeriksaan Propam Polda Sulut bahwa yang bersangkutan menjadi ajudan atau driver dari pengusaha yang di Jakarta," kata Michael saat dihubungi.
Michael mengatakan, Brigadir RAT bekerja sebagai ajudan tidak dilengkapi dengan surat tugas atau surat izin dari kesatuan atau dari pimpinan. Hal ini sekaligus meluruskan perihal izin cuti yang sempat disampaikan oleh pihak kepolisian.
"Oh iya itu (izin cuti) kan hasil pendalaman kita di sini dari hasil pemeriksaan Bid Propam di sini ternyata yang bersangkutan ketika menjadi driver atau ajudan itu tidak dilengkapi surat tugas maupun izin dari kesatuan," kata Michael.
Michael belum membeberkan sosok pengusaha yang dikawal oleh Brigadir RAT.
"Kita belum dapat info (identitas) tapi salah satu pengusaha di Jakarta," sambung dia.
Namun, yang ditekankan adalah Brigadir RAT meninggalkan tugasnya sebagai Anggota Satlantas Polresta Manado sejak Desember 2021.
"Tapi informasinya kan tidak full datang pergi datang pergi. Terakhir tanggal 10 Maret 2024 dia berangkat ke Jakarta dan sampai peristiwa ini terjadi," ujar dia.
5. Polda Sulut Bantah Kapolresta Manado Terima Setoran Rp10 juta dari Pengusaha Tambang untuk Pekerjakan Brigadir RAT
Michael menepis isu terkait adanya uang setoran bulanan sebesar Rp10 juta dari seorang bos batu bara yang mempekerjakan Almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RAT.
Isu itu viral di media sosial TikTok. Dinarasikan, uang setoran diterima oleh Kapolresta Manado dengan tujuan menjadikan Brigadir RAT sebagai pengawal pribadi di Jakarta.
"Kami tegas membantah tuduhan tersebut. Tuduhan tersebut sudah diperiksa oleh Bidang Pengawasan Profesionalisme (Propam) dan tidak terbukti benar," kata Michael kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).
Michael mengatakan, Kapolresta Manado sampai saat ini masih diperiksa oleh Bid Propam Polda Sulut. Adapun, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomi memang telah bekerja sebagai ajudan atau driver salah satu pengusaha di Jakarta sejak akhir tahun 2021.
"Namun, Almarhum bekerja tanpa surat tugas atau surat izin dari kesatuan atau pimpinannya," ujar Michael.
Sementara itu, Bid Propam Polda Sulut juga mendalami terkait informasi yang beredar bahwa Almarhum diajak oleh rekan kerja sesama Polwan di Polresta Manado.
"Hal tersebut masih dalam proses pemeriksaan," tandas dia.
Advertisement
6. Polda Sulut Periksa Kapolresta dan Kasatlantas Polresta Manado Buntut Kasus Bunuh Diri
Kapolresta Manado dan Kasatlantas Polresta Manado akan diperiksa sebagai saksi buntut tewasnya Brigadir RAT di Jakarta.
Brigadir RAT ditemukan dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah No 20 di Jalan Mampang Prapatan IV RT 10/ RW 02, Tegal Parang, Mampang Jaksel pada Kamis malam 25 April 2024.
Polisi memastikan, korban Brigadir RAT meninggal akibat bunuh diri. Pemeriksaan keduanya merupakan instruksi langsung dari Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Sulut Michael Irwan Thamsil. Dia mengatakan, Bidang Propam Polda Sulut telah mendapatkan perintah untuk mengusut keberadaan Brigadir RAT di Jakarta.
"Pak Kapolda memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan terhadap atasannya, baik Kasatlantas dan Kapolresta-nya untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan keberadaan Brigadir RAT di Jakarta," ujar Michael.
7. Polda Sulut Kini Selidiki Brigadir RAT Diduga Lakukan Pelanggaran Desersi
Kasus tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RAT berbuntut panjang. Polisi pun kini mendalami dugaan pelanggaran desersi yang dilakukan oleh Brigadir RAT.
Hal itu disampaikan seperti Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Michael Irwan Thamsil. Dia mengatakan, Bidang Propam Polda Sulut masih menelaah pelbagai informasi tentang almarhum Brigadir RAT, termasuk soal pelanggaran desersi.
"Hal itu masih di lakukan penyelidikan oleh Bid Propam," ujar Michael kepada wartawan, Selasa (30/4/2024)
Michael memastikan, hanya satu anggota Polresta Manado yang menjadi ajudan atau driver seorang pengusaha di Jakarta. Itu pun, kata dia, tanpa surat tugas maupun surat izin dari kesatuan atau pimpinannya.
"Hanya satu," tegas dia.
Advertisement
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.