Sukses

Politikus PDIP Nilai Ide Prabowo Soal Presidential Club Visioner

Menurutnya, demokrasi Indonesia akan naik kelas jika para para pemimpin bangsa tidak sibuk pada hal-hal bersifat simbolik, melainkan lebih pada hal yang substantif.

Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto akan membentuk semacam klub presiden atau Presidential Club. Menanggapi hal tersebut, Politikus Senior PDIP, Hendrawan Supratikno menyambut baik rencana  Prabowo itu.

“Ide yang bagus dan visioner,” ujar Hendrawan saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya,  demokrasi Indonesia akan naik kelas jika para para pemimpin bangsa tidak sibuk pada hal-hal bersifat simbolik, melainkan lebih pada hal yang substantif. 

“Jika tidak berhenti pada hal-hal yang simbolik saja, dan berani masuk ke hal-hal yang substantif mendasar, demokrasi kita akan naik kelas,” katanya.

Selain itu, Hendrawan meyakini Megawati akan mendukung Ide tersebut apabila tujuannya benar untuk memperkuat ideologi kebangsaan.

“Jika tujuannya untuk perkuatan implementasi ideologi Pancasila, penguatan penjabaran semangat konstitusi dalam praktik penyelenggaraan negara, saya percaya dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP, Bu Mega akan sangat mendukung ide tersebut.” kata Hendrawan. 

Sebelumnya, Anggota Majelis Tinggi DPP Demokrat Syarief Hasan menilai rencana Prabowo tersebut sangat baik.

"Ide tersebut baik sekali, di mana pemimpin atau Presiden RI bisa memberikan masukan pada Presiden yang baru atsupun sebaliknya,” kata Syarief saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2024).

Menurut Syarief, adanya president club akan menjadi sarana saling tukar pengalaman dan pikiran.

“Prabowo menyampaikan kebijakan-kebijakannya pada Presiden sebelumny, bisa saling tukar pikiran untuk membangun bangsa dan rakyat,” pungkanya.  

2 dari 3 halaman

Tujuan Bentuk Presidential Club

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan mengenai keinginan Prabowo membentuk Presidential Club atau Klub Presiden.

Menurut Dahnil, ide itu tercetus agar presiden Republik Indonesia yang saat ini masih ada tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan," kata Dahnil lewat pesan tertulis, Jumat (3/5/2024).

Dahnil mengatakan Prabowo juga ingin silatirahim para presiden RI terdahulu tetap terjaga. Hal itu pun bisa menjadi teladan bagi rakyat, dengan melihat para pemimpinnya tetap menjalin silaturahmi satu sama lain.

"Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua. Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada," kata Dahnil.

Prabowo, kata Dahnil, berharap Indonesia sebagai bangsa besar para pemimpinnya bisa kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat. Terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik.

"Insyaaallah pada waktunya Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY dan Bu Megawati," ucap Dahnil.

 

3 dari 3 halaman

Komentar Istana

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana Ari Dwipayana, menilai ada atau tidak adanya Presidential Club, seorang presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi.

"Itu pula yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini, selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wapres dan tokoh-tokoh bangsa. Yang pastinya akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara," kata Ari.

Video Terkini