Liputan6.com, Kudus - Secara bertahap IPDN-Kemendagri melaksanakan kegiatan praktik magang I bagi satuan praja pratama angkatan XXXIV dan praktik magang II bagi satuan praja muda angkatan XXXIII di beberapa daerah.
Menurut Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo., M.M pelaksanaan praktik magang ini adalah bagian dari kurikulum pendidikan IPDN yang merupakan karakteristik utama dari jenis pendidikan vokasi yang berorientasi pada penguasaan keterampilan teknis pemerintahan dengan komposisi pembelajaran yakni 60% praktikum dan 40% teori.
Baca Juga
"Selama masa pendidikan, praja IPDN wajib melaksanakan 4 kali magang yakni Magang I bagi praja pratama tingkat I dengan lokus penempatan di Desa/Kelurahan, Magang II bagi praja muda tingkat II dengan lokus penempatan di Kecamatan/Distrik, Magang III bagi praja madya Tingkat III dengan lokus penempatan di Kabupaten/Kota dan BKP bagi praja utama Tingkat IV dengan lokus di Provinsi/Instansi vertical," ujarnya.
Advertisement
Rektor IPDN sendiri berkesempatan hadir langsung dalam pembukaan praktik magang I di Kabupaten Kudus pada Selasa (11/6/2024).
"Untuk pelaksanaan magang di Kabupaten Kudus sendiri dilaksanakan selama 21 hari, dimulai pada hari ini sampai 1 Juli 2024 dan diikuti oleh 535 orang satuan praja pratama. Adapun tema yang diangkat adalah Melalui Magang I Kita Tingkatkan Kapabilitas Praja Pratama dalam Percepatan Penanganan Kemiskinan dan Stunting sebagai Upaya Pemahaman Peningkatan Nilai Indeks Pembangunan Manusia," jelas Hadi.
Upacara pembukaan magang I dilakukan di Aula Kantor DPRD Kudus dan dihadiri oleh Rektor IPDN beserta jajaran pimpinan, Pj. Bupati Kudus, Ketua DPRD Kudus, Sekda, Asisten I dan II beserta jajaran Forkopimda dan OPD setempat.
Pemilihan Kabupaten Kudus sebagai lokasi magang menurutnya dikarenakan Kudus merupakan daerah yang memiliki nilai IPM tertinggi se-eks Karisidenan Pati yakni 76,71% dan merupakan salah satu dari empat Kabupaten yang memiliki nilai tinggi untuk IPDM di Jawa Tengah.
"Kegiatan magang ini dilaksanakan di 50 Desa, 3 Kelurahandan 9 Kecamatan, di mana nanti para praja di antaranya akan membantu dalam pelaksanaan validasi dan verifikasi data kemiskinan," tutur Hadi.
Pj Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie menyambut antusias kegiatan ini dan berharap para praja dapat berkontribusi terutama untuk melakukan updating data-data yang lebih faktual terkait stunting, kemiskinan dan nilai IPM.
"Diharapkan dengan adanya data-data yang mutakhir dan akurat akan memberikan manfaat yang banyak untuk masyarakat di sini, utamanya dapat membantu mempercepat pelayanan pada masyarakat, termasuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem," harapnya.
Â
Menghasilkan Data yang Riil
Selain Pj. Bupati Kudus hadir pula Ketua DPRD Kab. Kudus H. Masan, S.E., M.M dalam upacara pembukaan magang I ini. Dia mengucapkan selamat datang kepada praja IPDN dan berterima kasih kepada IPDN karena telah memilih Kudus sebagai tempat magang.
"Saya berharap kerja sama ini akan menghasilkan output yang baik terutama terkait data kemiskinan yang ada di Kabupaten Kudus. Karena sampai saat ini ada perbedaan data terkait hal tersebut, jadi semoga dengan adanya praktik magang II ini praja IPDN dapat menghasilkan data yang riil," tuturnya.
Ia juga berharap praja mampu untuk beradaptasi cepat dengan lingkungan serta mampu mengenali kondisi sosial budaya di Kudus.
Selain pelaksanaan magang I di Kudus, IPDN juga telah melaksanakan Magang II bagi satuan praja muda angkatan XXXIII di Kabupaten Agam Sumatera Barat, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Kabupaten Bangli NTB, Kota Kotamobagu Sulawesi Utara, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan dan Kabupaten Jayapura di Papua.
"Magang II yang dilaksanakan di Kota Agam sebanyak 248 orang, Kabupaten Sanggau sebanyak 125 orang, Kabupaten Bangli sebanyak 113 orang, Kota Kotamobagu 115 orang, Kabupaten Jeneponto sebanyak 250 orang dan Kabupaten Jayapura sebanyak 129 orang," jelas Hadi.
Pelaksanaan magang II di daerah dilaksanakan sejak tanggal 6 sampai 26 Juni 2024.
Â
Advertisement