Sukses

Ganjar Pilih Jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Anies Tegaskan Tetap di Jalan Perubahan

Anies tidak mau terburu-buru memutuskan akan berada di dalam atau di luar pemerintahan. Namun dia akan menaati pakemnya sendiri, yakni pihak yang kalah dalam Pemilu seharusnya berada di luar pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan calon presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan merespons keputusan mantan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo yang memilih berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Anies enggan menyatakan sikap terlalu awal soal keputusan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran. Pasalnya, Anies menyebut ia bukan anggota partai politik (parpol) yang harus mengikuti aturan partai.

"Saya ini bukan berada di parpol. Kalau Pak Ganjar kan ada di parpol, saya warga negara dan saya selalu mengatakan tetap jalan perubahan," kata Anies di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

Selain itu, kata Anies, sejauh ini tidak ada ajakan yang datang dari koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran kepadanya.

"Kalau saya bilang ikut, wong diundang aja tidak. Mau bilang tidak, wong diundang saja belum," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Jokowi-JK ini.

Meski begitu, Anies menegaskan, dirinya memiliki pakem yang akan ditaati, yakni pihak yang kalah dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 seharusnya berada di luar pemerintahan.

"Itu pakem, itu saya katakan dari dulu. Saya merasa pakem itu baiknya dihormati. Dan saya berencana menghormati pakem itu," ujar Anies Baswedan menandaskan.

 

2 dari 3 halaman

Ganjar Deklarasi Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Diketahui, mantan capres Ganjar Pranowo telah menyatakan dirinya tak akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, mencintai negara bisa dilakukan meski berada di luar pemerintahan.

“Kita tidak akan pernah berhenti untuk mencintai republik ini, kita akan mengawal dengan benar, dan saya declare pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini,” kata Ganjar pada acara halal bihalal sekaligus pembubaran TPN, Senin (6/5/2024).

Meski demikian, Ganjar mengaku menghormati pemerintahan presiden-wapres terpilih. Ia akan mendukung dengan cara kontrol dari luar pemerintahan tanpa melakukan cibiran.

"Dan semua sama-sama terhormat, tidak perlu saling mencibir. Karena mencibir kita yang paling benar adalah di jalur yang pas, apa itu? Jalur parlemen," kata dia.

Adapun, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md telah resmi dibubarkan. Pembubaran dilakukan berbarengan dengan halal bihalal seluruh tim TPN pada Senin (6/5/2024) malam.

3 dari 3 halaman

Gerindra Hormati Keputusan Ganjar

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Habiburokhman menyebut, hal tersebut merupakan hak dari Ganjar dan Partai Gerindra tak mungkin menghalangi.

"Tentu sikap tersebut merupakan hak dari pak Ganjar ya, secara pribadi. Negara kita menjamin demokrasi, menjamin kebebasan berpolitik ya, menjamin perbedaan politik antarpara pihak," kata Habiburokhman, dalam keterangan resmi, Selasa (7/5).

"Kalau memang sudah menjadi pilihan pak Ganjar kami tidak akan mungkin bisa menghalangi," sambungnya.

Kendati demikian, dia mengatakan, komunikasi dengan Ganjar tetap berjalan. Sebab, tak ada masalah dengan sikap politik Ganjar.

"Adapun soal komunikasi kami dengan pak Ganjar setahu saya komunikasi tetap terjalin dengan baik antarpetinggi-petinggi partai Gerindra dengan pak Ganjar, enggak ada masalah ya dan sikap oposisi juga bukan merupakan pilihan yang salah ya, yang tidak baik," ujar dia

Dia menilai, baik bergabung dengan pemerintahan maupun menjadi oposisi atau di luar pemerintahan adalah sikap yang sama-sama mulia.

"Kami yakin apapun pilihan pak Ganjar ya niatannya adalah melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Sekali lagi kami menghormati sikap pak Ganjar tersebut," imbuhnya.

Video Terkini