Sukses

Buntut Wacana Presidential Club Prabowo, Bamsoet Usul Lembaga Ini Dihidupkan Lagi

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengusulkan agar Dewan Pertimbangan Agung dihidupkan lagi, merespons ide pembentukan klub presiden atau presidential club dari Prabowo. Lantas, apa itu Dewan Pertimbangan Agung?

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo merespons wacana pembentukan klub presiden atau presidential club yang digagas Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto. Bamsoet juga mengusulkan agar Dewan Pertimbangan Agung dihidupkan lagi.

Menurut Bamsoet, usulan Prabowo tersebut sangat baik untuk memberikan wadah bagi mantan presiden dan wakil presiden yang pernah memimpin Indonesia.

"Kalau bisa mau diformalkan kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan, kalau pak Prabowo-nya setuju," kata Bamsoet kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Kendati demikian, jika Prabowo ingin kembali menghidupkan Dewan Pertimbangan Agung, maka harus melalui amandemen.

"Kalau mau diformalkan lagi, kalau mau gimana gitu boleh saja tergantung Pak Prabowo, tapi ini tentu saja harus melalui amandemen kelima," ujarnya.

Namun, Bamsoet juga mengaku tak masalah jika presidential club itu tidak diformalkan dalam bentuk DPA. Dia menyerahkan sepenuhnya soal itu ke Prabowo selaku presiden terpilih.

Politikus senior Partai Golkar ini hanya menekankan bahwa gagasan itu merupakan hal yang sangat baik guna mempererat hubungan antarmantan presiden dan wapres dengan presiden yang tengah menjabat.

"Seperti Pak SBY, Pak Jokowi ya, Bu Mega ini penting untuk melihat ke depan bagaimana persoalan bangsa ini bisa kita hadapi, bisa kita selesaikan secara gotong royong," ujar Bambang Soesatyo menandaskan.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Maksud dan Tujuan Presidential Club

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan mengenai keinginan Prabowo membentuk Presidential Club atau Klub Presiden.

Menurut Dahnil, ide itu tercetus agar presiden Republik Indonesia yang saat ini masih ada tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan," kata Dahnil lewat pesan tertulis, Jumat (3/5/2024).

Dahnil mengatakan Prabowo juga ingin silatirahim para presiden RI terdahulu tetap terjaga. Hal itu pun bisa menjadi teladan bagi rakyat, dengan melihat para pemimpinnya tetap menjalin silaturahmi satu sama lain.

"Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua. Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada," kata Dahnil.

 

3 dari 3 halaman

Prabowo Ingin Para Pemimpin Rukun dan Kompak

Prabowo, kata Dahnil, berharap Indonesia sebagai bangsa besar para pemimpinnya bisa kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat. Terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik.

"Insyaaallah pada waktunya Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY dan Bu Megawati," ucap Dahnil.

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana Ari Dwipayana, menilai ada atau tidak adanya Presidential Club, seorang presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi.

"Itu pula yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini, selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wapres dan tokoh-tokoh bangsa. Yang pastinya akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara," kata Ari.

Video Terkini