Sukses

Jokowi Siap Berbisik ke Prabowo Agar Garap 78 Hektar Tambak Ikan

Jokowi menjelaskan, demi realisasi tersebut pemerintah membutuhkan modal sebesar Rp 13 triliun. Maka dari itu, anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk 2025-2026 harus memasukkan angka tersebut supaya proyek tambak ikan berjalan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke tambak ikan budidaya di wilayah Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan informasi diterima dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki potensi tambak ikan budidaya yang tersebar seluas 78 ribu hektar dari barat hingga ke timur.

“Ada 78.000 hektar sepanjang dari Serang sampai Banyuwangi, dari Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, 78.000 tambak,” kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/6/2024).

Berdasarkan catatan keuangan pada tahun 2024, tambak tersebut memiliki keuntungan kurang lebih Rp 230 triliun. Menurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya. Diketahui berdasarkan hasil penetapan oleh KPU, bahwa Prabowo dan Gibran sah menjadi presiden-wakil presiden terpilih 2024-2029.

“Saya akan bisikin kepada pemerintahan baru, oleh presiden terpilih (Prabowo) agar mimpi besar ini betul bisa direalisasikan,” jelas Jokowi. 

Jokowi menjelaskan, demi realisasi tersebut pemerintah membutuhkan modal sebesar Rp 13 triliun. Maka dari itu, anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk 2025-2026 harus memasukkan angka tersebut supaya proyek tambak ikan berjalan.

“Kalau memang sangat (proyek tambak ikan) visible, ini akan saya siapkan di APBN 2025-2026,” janji Jokowi.

 

2 dari 2 halaman

Angkut Banyak Tenaga Kerja

Selain keuntungan yang besar, Jokowi juga meyakini proyek tersebut bisa mengangkut banyak tenaga kerja. Apalagi modal yang dikeluarkan, menurut presiden tidak terlalu besar.

“Saya kira akan mengangkut tenaga kerja yang sangat gede sekali, membuka lapangan kerja yang besar sekali. Rp 13 triliun bukan (angka) yang banyak,” optimis dia.

Namun demikian, pada prosesnya Jokowi tidak ingin proyek dikerjakan secara serentak. Dia menyarankan agar proyek dikerjakan dengan cara bertahap. Jika sudah berhasil, maka model serupa baru bisa diterapkan di wilayah berikutnya.

“Kalau modelingnya sudah benar, yang diinfokan ke saya dari yang biasanya 1 hektar hanya 0,6 ton per hektar, bisa menjadi 80an ton (ikan) per hektar. Jadi jangan langsung membuat yang gede,” Jokowi menandasi.