Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) angkat bicara terkait penggerudukan warga terhadap sekelompok mahasiwa katolik di Kampung Poncol, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, yang tengah beribadat berdoa Rosario. Diketahui, insiden tersebut terjadi pada Minggu (5/5) malam.
“Terkait peristiwa di Pamulang hari Minggu lalu Perlu kami jelaskan bahwa Kemenag melalui Direktorat Jenderal Bimas Katolik sudah menurunkan tim sejak Senin dinihari (untuk melakukan investigasi),” kata Juru Bicara (Jubir) Kemenag, Anna Hasbie melalui siaran pers, seperti dikutip Jumat (10/5/2024).
Baca Juga
Anna memastikan, Kemenag terus berkoordinasi dan mengadakan pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat dari berbagai stakeholders untuk mencari penyelesaian atas insiden yang menyebabkan sejumlah warga luka-luka. Dia menegaskan, kepada mereka para pelanggar hukum akan menjalani pidana sesuai aturan perundangan.
Advertisement
“Kam bersepakat bahwa pelanggaran hukum akan terus diproses sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan saat ini 4 pelaku sudah ditangkap oleh pihak yang berwajib,” tegas Anna.
Anna berharap, insiden serupa tidak terulang di wilayah Indonesia lainnya. Sebab rakyat Indonesia hidup saling berdampingan dan menghormati tanpa kekerasan demi menciptakan kerukunan antar umat beragama.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga suasana kondusif mengedepankan toleransi demi menjaga kerukunan umat beragama,” dia menandasi.
Viral
Sebelumnya, viral di media sosial mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) mengalami kekerasan hingga pembacokan saat melakukan ibadat.
Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya mengatakan, kasus tersebut bermula saat sekelompok mahasiswa Katolik Unpam melakukan ibadah rosario pada Minggu (5/5) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Semalam itu, malam Senin sekitar pukul 21.00 WIB ada rekan-rekan umat Kristiani yang sedang mengadakan doa Rosario," ujarnya kepada wartawan.
Advertisement