Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai hari ini belum bersikap, apakah menjadi kelompok pro pemerintahan Prabowo-Gibran atau justru sebaliknya. Diketahui, sikap PDIP masih menunggu hasil rapat kerja nasional atau Rakernas pada akhir bulan Mei 2024.
Maka dari itu, menurut analis politik Arifki Chaniago meyakini pernyataan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih 2024-2029 soal pihak tidak mau diajak kerja sama jangan mengganggu adalah sebuah pesan untuk PDIP agar nantinya saat politiknya berbeda tidak menjadi pihak yang mengganggu.
Baca Juga
“Itu pesan politik Prabowo di acara PAN, karena sampai saat ini tidak ada sinyal misal ketika Prabowo ingin merangkul PDIP tetapi dengan beberapa opsi ditawarkan, PDIP belum jelas apakah oposisi atau bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Arifki melalu pesan suara diterima Liputan6.com, Sabtu (11/5/2024).
Advertisement
Arifki berpandangan, sinyal politik PDIP yang belum jelas terbaca dari simbol dan dari narasi yang berkembang di publik. Dia pun meyakini, sampai hari ini PDIP masih ragu-ragu apakah berkoalisso atau menjadi oposisi untuk 2024-2029.
“Ini terasa ketegangannya sangat kencang. Jadi sepertinya, Prabowo tengah merasa terganggu dalam berkonsolidasi pasca Pilpres,” jelas pria yang juga menjabat sebagai direktur eksekutif Al Jabar Strategic ini.
Meski semikian, Arifki menilai seharusnya Prabowo tidak perlu terlalu pusing untuk merangkul PDIP ke dalam pemerintahannya. Sebab, jika hal sebaliknya yang terjadi maka dengan bergabungnya NasDem dan PKB dirasa sudah cukup kuat menyeimbangkan posisi PDIP.
“Ya saya rasa pilihan politik diambil Prabowo apakah merangkul atau meninggalkan PDIP yaitu ketika posisi PDIP memilih menjadi opisisi. Sebab diyakini sudah ada partai lain yang sepadan seperti NasDem dan PKB yang lebih lentur arahnya ketimbang PDIP,” Arifki menandasi.
Prabowo Minta Pihak Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu
Diberitakan sebelumnya, Presiden terpilih RI Prabowo Subianto meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu. Sebab, Prabowo ingin fokus ingin bekerja untuk menjaga kekayaan bangsa Indonesia.
"Saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik," ujar Prabowo dalam acara bimtek dan rakornas pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024).
"Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi mau kerja kok. Kita mau kerja. Kita mau kerja. Kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia," sambungnya.
Advertisement
Terus Berupaya Agar Rakyat Indonesia Tidak Kelapan
Mantan Danjen Kopassus ini tidak tak ingin ada lagi orang Indonesia yang menangis karena lapar. Prabowo bakal terus berupaya agar rakyat Indonesia tidak kelaparan.
"Saya yakin saudara tidak terima. Saya malu saya dikasih pangkat jenderal oleh rakyat. Saya dipilih oleh rakyat. Siang dan malam kita berpikir, saya berpikir, bagaimana rakyat Indonesia tidak ada yang lapar," jelasnya.