Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mencatat ribuan wisatawan mengunjungi wilayahnya selama libur dan cuti bersama dalam rangka hari besar keagamaan Kenaikan Yesus Kristus pada 9-10 Mei 2024.
"Total ada 6.022 wisatawan nusantara dan mancanegara mengunjungi wilayah Kepulauan Seribu," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
Baca Juga
Sonti mengatakan, wisatawan tersebut datang dari berbagai akses yang menjadi pintu masuk ke daerah setempat antara lain Dermaga Marina Ancol, Dermaga Muara Angke, Dermaga Tanjung Pasir dan Dermaga Cituis.
Advertisement
Ia menyebutkan sebanyak 5.889 wisatawan nusantara dan 133 wisatawan mancanegara mengunjungi pulau-pulau berpenduduk, pulau resort, serta pulau wisata lainnya yang ada di wilayahnya.
"Kunjungan wisatawan diprediksi akan semakin bertambah bersamaan dengan akhir pekan, yang akan menambah waktu libur," kata dia. Dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan untuk menuju Kepulauan Seribu, wisatawan bisa mengakses dermaga Kali Adem dan Marina Ancol dengan tarif yang berbeda-beda.
Â
Tarif Kapal
Melalui dermaga Kali Adem, para pengunjung bisa memanfaatkan kapal kayu dengan tarif sekitar Rp50 ribu hingga Rp80 ribu, serta bisa juga menggunakan kapal Dinas Perhubungan Jakarta dengan tarif sekitar Rp44 ribu hingga Rp74 ribu.
Sedangkan melalui dermaga Marina Ancol tarifnya sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu fokus menggarap bidang pariwisata termasuk menyiapkan sejumlah langkah penting pada sektor tersebut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Â
Advertisement
Siapkan 11 Destinasi Wisata
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan telah menyiapkan sebelas destinasi wisata unggulan di pulau berpenduduk dan mengajukan ke Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan pendukungnya berupa peraturan daerah (perda).
Junaedi menjelaskan strategi untuk meningkatkan PAD dilakukan bersamaan dengan perubahan DKI Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
"Jakarta mengarah ke kota global yang beberapa indikator ada di sektor pariwisata dan penetapan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)," kata dia.