Sukses

Agar tak Terulang, Begini Antisipasi Kemenag Menekan Jumlah Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci

Berdasarkan evaluasi tahun lalu, jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 772 orang. Jumlah itu menjadi tertertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus beruapaya menekan jumlah jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci pada saat menjalankan rangkaian ibadah haji.  Pemerintah pun mewajibkan para calon haji ini melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum pelunasan biaya haji dilakukan.

Sebab, berdasarkan evaluasi tahun lalu, di mana jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 772 orang jamaah. Jumlah tersebut menjadi paling tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Faktor utama adalah, presentase eamaah haji asal Indonesia yang merupakan lanjut usia (Lansia), ditambah cuaca Tanah Suci yang juga terik.

"Tahun ini kita evaluasi dengan DPR RI, kemudian pemerintah melakukan langkah-langkah agar jamaah yang meninggal bisa berkurang. Salah satunya dengan mensyaratkan istitoah atau surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan,"ungkap Yaqut, Minggu (12/5/2024).

Dengan langkah ini dan juga usaha para pendamping jamaah haji di Mekah ataupun Madinah, untuk mengupayakan kenyamanan dan keamanan para jamaah, terus dilakukan selama ibadah haji berlangsung.

"Kita sudah imbau semua ya, untuk membawa perlengkapan kesehatan yang harus dibawa dan lainnya,"kata Menag Yaqut.

Sebab pada tahun ini, masih sama seperti penyelenggaraan haji tahun lalu. Dimana jumlah jamaah calon haji yang berusia lanjut masih mendominasi setiap kloternya.

"Dominasi lansia masih sama seperti tahun lalu, jumlahnya 41 ribu,"katanya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya melepas 388 jamaah calon haji kloter pertama Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Menag pun mengecek layanan fast track keimigrasian Arab Saudi, untuk mempermudah perjalanan para jamaah, Minggu (12/6/2024) dini hari.

 

 

2 dari 2 halaman

388 Jemaah Haji Kloter Pertama Diterbangkan ke Saudi

Sebanyak 388 jamaah calon haji berasal dari embarkasi Jakarta yang sekaligus menjadi penerbangan haji perdana di tahun 2024.

Menteri Agama Yaqut Chalil Qoumas juga mengungkapkan, untuk tahun ini jamaah calon haji yang terbang melalui Bandara Soekarno Hatta akan melewati Makkah Route.

Dimana, pada proses pemeriksaan keimigrasian oleh pemerintah Arab Saudi dilakukan sebelum jamaah masuk ke pesawat. Proses ini merupakan salah satu upaya untuk mempermudah jamaah calon haji yang masih didominasi oleh lansia.

"Tadi kita sudah lihat sendiri di Bandara Soetta sudah ada layanan fast track yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi. Tadi saya lihat pemeriksaannya tidak lebih dari dua menit, jadi sangat membantu proses keimigrasian," ujarnya.

Tak hanya ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta, layanan fast track Mekkah Route ini juga sudah ada di Solo dan Surabaya. Layanan fast track ini memungkinkan jamaah calon haji bisa langsung menuju penginapan tanpa melewati pemeriksaan keimigrasian begitu tiba di Makkah.

"Tahun lalu baru ada satu di Jakarta, tapi hari ini kita diberi keleluasaan oleh pemerintah Arab Saudi dengan menambah fast track lagi di embarkasi Solo dan di embarkasi Surabaya," katan