Liputan6.com, Jakarta = Pihak Yayasan Kesehatan Sosial (YKS) menegaskan tetap akan melangsungkan kegiatan belajar mengajar SMK Lingga Kencana Depok besok, Senin (13/5) usai 10 orang murid dan gurunya terlibat kecelakaan pasca acara perpisahan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Sekretaris Yayasan YKS, Dedy Ahmad Mustofa menyebut kegiatan KBM nantinya tetap akan diikuti oleh siswa kelas 10 dan 11.
"Ya nggak ada masalah, mereka kan tetap harus belajar terus. Jadi nggak lantaran ada peristiwa ini, suasana duka, terus mereka libur," kata Dedy di SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu (12/5/2024).
Advertisement
Menurut Dedy tidak ada alasan baginya untuk meliburkan sementara hingga akhirnya menunda mata pelajaran siswa. Termasuk beberapa alasan lainnya.
"Kalau diliburkan nanti KBM tertunda, terus juga belum tentu anak-anak yang diliburkan itu diam di rumah. Nanti dia ngelayap ke mana-mana, di mana-mana ada masalah, sekolah lagi yang salah," pungkasnya.
Selain kepada pihak guru juga tetap diminta masuk seperti biasa serta memberikan pelajaran kepada murid.
Disaat yang bersamaan, rencananya besok bakal ada acara santunan dari pihak Jasa Raharja. Lalu dilanjutkan dengan acara santunan dari pemerintah kota (Pemkot) Depok.
"Besok juga pukul 09.00 itu pelaksanaan penyerahan santunan dari asuransi Jasa Raharja. Kemudian pukul 13.00 rencananya pemerintah Kota Depok akan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang meninggal dunia," tuturnya.
"Hak-hak almarhum, itu asuransi dari Jasa Raharja akan diserahkan secara simbolis dari Direktur Jasa Raharja kepada Pemerintah Kota Depok yang dalam rencananya akan diwakili oleh Walikota Depok kemudian diberikan kepada salah satu ahli waris dari korban yang meninggal dunia," sambungnya.
Â
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan
Polisi masih melakukan penyelidikan dengan pihak terkait untuk mengungkap penyebab kecelakaan bus pariwisata yang membawa pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu 11 Mei 2024.
Kecelakaan bus SMK Lingga Kencana tersebut menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
"Olah tempat kejadian perkara (TKP) sedang dilakukan dengan melibatkan pihat terkait. Kita tunggu hasil penyelidikan tim di lapangan," ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus dikutip dari siaran persnya, Minggu (12/5/2024).
Dia menyampaikan, polisi telah melakukan proses evakuasi seluruh korban kecelakaan bus ke rumah sakit. Dalam proses evakuasi, Wiyagus menuturkan 11 korban meninggal dunia, 12 mengalami luka berat, 23 luka sedang, dan 14 luka ringan.
"Korban meninggal dan luka-luka langsung di evakuasi ke RSUD Subang," ucap dia.
Wiyagus mengintruksikan jajarannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh korban dan keluarganya.
"Berikan pelayanan terbaik kepada para korban dan keluarganya. Pastikan korban luka-luka mendapat perawatan maksimal," tutur Wiyagus.
Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com
Advertisement